Rio menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia sedang emosi. Setelah ia sampai rumah ia pun keluar dan membanting pintu mobil dengan keras lalu masuk rumahnya, dan langsung menuju kamarnya
'Brakkk'. Rio menutup pintunya dengan keras. Hingga membuat mamahnya kaget.
"pasti ada masalah". kata tante Irva. yang melihat kelakuan anaknya itu.
"aaaaa........". teriak Rio prustasi sambil mengacak-ngacak rambutnya.
"kenapa harus gini, disaat gue lagi bahagia sama Ify". kata Rio prustasi.
"yo.. buka pintunya ini mamah". kata tante irva.
"tinggalin Rio, Rio mau sendiri dulu mah". kata Rio.
"kamu kenapa, kalau ada masalah jangan gini Yo". kata tante Irva dari luar kamarnya. Sedangkan Rio hanya diam tak menjawabnya.
Rio rasa mamahnya sudah tak ada. Air matanya tak bisa Rio tahan lagi, ia tidak peduli kalau ia dibilang cengeng, tapi itu yang ia rasakan saat ini. Rio berjalan kearah balkon kamarnya, memandang rumah sebelahnya, yang dulu adalah rumah Ify. Ify memang sudah pindah dari rumah itu, sehingga kini jarak rumah Rio dengan rumah Ify lumayan jauh."kenapa Fy, apa kisah kita harus berakhir?". Tanya Rio seolah-olah Ify ada sambil memandangi rumah Ify.
"aku kira kisah kita bakal Happy ending, tapi ini sebaliknya". Kata Rio semakin kacau.
"enggak, enggak, gue sama Ify enggak boleh berakhir". Kata Rio.
"biarpun Ify pergi, tapi tetep kisah ini enggak boleh berakhir". Kata Rio lalu menguapus air matanya dan berusaha menenangkan dirinya.
"gue bakal tunggu lo sampai lo kembali, karena gue percaya pada kekuatan Cinta". Kata Rio lalu masuk ke kamarnya, dan melentangkan tubuhnya diatas kasur tak lama matanya terpejam.
****
Sesampainya dirumah Ify langsung masuk rumahnya, dan berjalan menuju kamarnya melewati mamahnya yang duduk diruang tamu.
"Fy baru pulang?". tanya tante Zahra, Ify pun menghentikan langkahnya.
"iya mah". Jawab Ify dengan lemas lalu berjalan lagi menuju kamarnya.
Tante Zahra tahu kalau anaknya sedang ada masalah.'Clekkkk'
Ify membuka pintu kamarnya, lalu berjalan gontai menuju kasurnya dan tidur tengkurap dengan memeluk gulingnya.
"disisi lain gue enggak mau jauh dari lo, disisi lain gue enggak mau ngecewain orang tua gue". Kata Ify sambil memangis, lalu mengambil fotonya bersama Rio diatas nakas.
"gue sayang sama lo, gue cinta sama lo, gue enggak mau jauh dari lo, tapi harus gimana lagi, harusnya lo ngerti posisi gue". Kata Ify sambil memandangi fotonya.
"tapi maaf yo, gue ikutin apa mau orang tua gue". Kata Ify lalu kembali menyimpan fotonya. Ify pun memilih tidur untuk menenangkan dirinya.
-------
Esok harinya , Ify tidak berangkat kuliah, karena harus mempersiapkan keperluannya karena besok ia akan berangkat keluar negerim
"Fy...". panggil mamanya yang masuk ke dalam kamar Ify.
"iya mah ada apa?". tanya Ify yang sibuk membereskan pakaiannya.
"besok kamu berangkat pagi-pagi Fy, jadi malam ini kamu udah harus siap". jawab mamahnya
"oh iya udah, ini juga lagi siap-siap kok". kata Ify
"yasudah mamah ke bawah dulu ya". kata tante Zahra lalu pergi meninggalkan Ify.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekuatan Cinta (RiFy)
FanfictionSekuel dari sahabat jadi cinta!! ---------- cinta sejati adalah cinta yang mampu bertahan apapun yang terjadi. Cinta itu tidak mengenal batas akhir. Cinta itu tak hanya bersemi di awal pertemuan tapi juga berkembang seiring pertemuan. Cinta mampu me...