Part 4

3.2K 131 3
                                    

       Sekarang Ify dan Rio sudah ada dihalaman belakang rumah Ify. Tak ada yang memulai pembicaraan diantara mereka. Ify berdiri dibdeoan kolam berenang dengan mata menatap lurus ke depan. Sedangkan Rio berada sedikit di belakangnya.

"ada apa Yo?". tanya Ify memecah keheningan diantara mereka dengan tetap membelakangi Rio.

"Fy.. ". panggil Rio berjalan kesamping Ify.

"maafin aku soal kemarin". Kata Rio, sedangkan Ify hanya diam.

"kemarin aku emosi, aku sadar enggak seharusnya aku kaya gitu. Harusnya aku bisa ngerti sama kamu. Dan bodohnya aku, aku udah kenal kamu lama bahkan bertahun-tahun, tapi aku enggak bisa ngertiin kamu juga". Kata Rio. Ify masih terdiam.

"kamu masih marah soal kemarin? aku tahu kok, enggak papa kalau kamu masih marah. Wajar kamu marah, ini juga salah aku". Kata Rio.

"aku mohon Fy, jangan diemin aku kaya gini. Aku tahu aku salah, aku enggak bisa ngertiin kamu, tapi tolong jangan diemin aku kaya gini". kata Rio mengenggap erat tangan Ify.

"Lihat aku Fy". Kata Rio mengangkat dagu Ify sekilas Ify menatap Rio. Tiba-tiba Ify memeluk Rio membuat Rio kaget. Tapi itu tak berlangsung lama, Rio langsung membalas pelukan Ify.

"aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, aku enggak mau jauh dari kamu, tapi....". Kata Ify menggantungkan kalimatnya

"aku tahu, dan sekarang aku ngerti. Aku percaya sama apa yang kamu omongin". Kata Rio lalu melepas pelukannya, dan memegang bahu Ify.

"Kamu tahu dari kecil aku bisa jaun dari kamu, aku enggak tahu setelah nanti aku jauh dari kamu aku bakal gimana". Kata Ify sambil menunduk dan air matanya terus mengalir.

"lihat aku". Kata Rio, lalu Ify pun melihat Rio.

"Kamu pasti bisa, kamu bisa tanpa aku. Aku disini dukung kamu. Aku enggak mau cegah kamu untuk pergi karena aku mau lihat kamu jadi orang sukses, aku jadi penghalang cita-cita kamu". kata Rio yang sebenarnya sedang berusaha menahan air matanya.

"hiks...hiks...". Ify terus menangis, ia tak tahu harus bicara apalagi.

"kita emang jauh, tapi hati kita enggak. Aku akan selalu ingat kalau hati aku ini milik kamu, begitu pun kamu sebaliknya". kata Rio.

"Yo... kamu percaya kan sama aku?". tanya Ify sambil menangkup wajah Rio.

"aku percaya sama kamu, asal kamu juga bisa percaya sama aku". Jawab Rio.

"aku akan percaya sama kamu". kata Ify, lalu memeluk kembali Rio dan melepaskannya. Rio menyeka air mata Ify.

"udah sekarang enggak boleh nangis lagi, sekarang kamu senyum". Kata Rio. Ify pun tersenyum walau terpaksa.

"satu hal yang perlu kamu ingat". Kata Rio.

"apa?". tanya Ify.

"aku akan nunggu kamu sampai kamu kembali, karena aku yakin akan kekuatan Cinta yang bakal bawa kamu pulang kesini". Jawab Rio, Ify pun tersenyum.

"yaudah yuk masuk yang lain pada nungguin". Kata Rio menggandeng tangan Ify masuk kedalam.

"giliran udah baikkan aja, kaya truk gandeng, gandengan mulu". Sindir Cakka yang melihat Rio dan Ify berjalan masuk.

"sirik aja lo". Kata Rio.

"udah-udah, nih tante bawa kue sus". kata tante Zahra yang membawa kue sus, Rio langsung melepaskan gandengannya dari tangan Ify dan berjalan kearah meja makan. Ify hanya bisa bengong melihat kelakuan kekasihnya itu.

"giliran ada kue aja, gue dilupain". kata Ify lalu duduk dikursi samping Via.

"kelakuan pacar lo tuh kaya anak kecil". kata Via.

Kekuatan Cinta (RiFy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang