Part 27

2.6K 92 6
                                    

       Hari ini Cakka sedang disibukan dengan pekerjaannya, ia harus mengerjakannya agar besok Cakka bisa hadir dipertunangan Dea dan Rio. Karena merasa lelah, Cakka menghentikan aktivitasnya dan berjalan kearah jendela ruangannya.

Flashback on...

"Ag, gue salah enggak sih kalau gue mikir lo punya perasaan lebih sama gue?". Tanya Cakka. Saat ini Cakka dan Agni sedang berada disebuah kafe.

"Kenapa lo bisa kepikiran sampai situ?". Tanya balik Agni.

"Ya enggak sih, kepikiran aja". Jawab Agni.

"Oh, kkak lo setuju enggak sama pernyataan kalau cinta ada karena terbiasa?". Tanya Agni.

"Gue percaya kok". Jawab Cakka. "Ag, lo jujur deh sama gue, apa dugaan gue tadi benar?". Tanya Cakka. Agni terdiam.

"Ag..". Panggil Cakka.

"Iya kak, gue punya perasaan sama lo. Sayang sama lo, tapi sayang lebih dari sekedar teman atau sahabat. Tepatnya ya cinta mungkin". Tutur Agni jujur.

"Ag, apa yang menjadi alasan lo punya perasaan itu?". Tanya Agni.

"Gue enggak tahu apa alasan kka, lo baik, perhatian sama gue. Yang gue rasa gue nyaman sama lo". Jawab Agni.

"Ag, perhatian gue selama ini cuma sebatas sahabat, gue ngomong kaya gini karena gue enggak mau lo berharap terlalu lebih. Yang nanti jatohnya gue PHP in lo. Gue hargain perasaan lo, gue juga enggak marah kok. Tapi ag maaf, gue enggak bisa bales perasaan lo itu". Tutur Cakka.

"Enggak papa kok kka, yang jelas gue udah bilang sama lo apa yang gue rasain. Gue juga enggak maksa supaya lo bales perasaan gue". Kata Agni.

Flashback off...

    Cakka masih memikirkan kejadian tersebut, sebenarnya Cakka merasa tak enak pada Agni. Tapi harus bagaimana hatinya bilang dia harus melakukan itu. Untung saja Agni mengerti akan dirinya, dan tidak marah pada Cakka.

"Huftt". Cakka membuang nafasnya kasar.

"Besok tunangan Dea sama Rio, enggak nyangka gue kalau akhirnya bakal kaya gini". Kata Cakka, lalu kembali menuju meja kerjanya dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

****

"Enggak kerasa ya Yo, besok kita tunangan ". Kata Dea, saat ini mereka berdua ada dibelakang rumah Rio.

"Hmm...". Respon Rio.

"Yo, kamu setuju enggak sih sama acara tunangan ini?". Tanya Dea, Rio hanya mengangguk.

"Tujuan kamu tunangan sama aku apa yo?". Dea kembali bertanya, namun kali ini Rio hanya diam.

"Aku tahu, kamu enggak pernah cinta sama aku. Kamu tunangan sama aku karena ini kemauan tante Irva kan yo". Kata Dea. "Maafin aku yo, kalau aku udah jadi penghalang antara kamu sama Ify". Dea berjalan kedepan sedikit menjauh dari Rio.

"Sekarang aku sadar, dengan aku lanjutin ini semua. Aku bakal nyakitin tiga hati sekaligus. Kamu, Ify dan aku sendiri. Aku sadar kalau cinta enggak selamanya harus memiliki". Tutur Dea. "Untung aja ada orang yang membuat aku menjadi sadar akan hal itu, kalau enggak ada dia mungkin aku akan ngelakuin hal salah. Maaf ya yo".

"Siapa orang itu De?". Tanya Rio.

"Debo". Jawab Dea.

"Debo?". Tanya Rio tak percaya.

"Iya, dia sepupu aku". Jawab Dea.

Flashback on...

  Setelah Debo menjenguk Ify dari rumah sakit, ia mengajak Dea untuk bertemu di apartemennya. Tak lama Dea pun datang.

Kekuatan Cinta (RiFy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang