Part 11

1.9K 87 1
                                    

     Tiga hari sudah Ify dirawat di rumah sakit. Tidak ada perubahan Ify tetap masih dalam kondisi koma. Obiet tetap setia menunggu Ify, sesekali Debo datang menjenguk Ify, karena dia juga harus kuliah. Shilla juga sama jika ia tidak terlalu sibuk pasti ia jenguk Ify. Kedua orang tua Ify pun sudah datang, tante Zahra dan om Kiki sangat sedih melihat anaknya terbaring lemah tak berdaya. Sedangkan sahabat-sahabatnya yang ada di Indonesia tidak tahu dengan keadaan Ify. karena mereka semua sudah depakat tidak memberitahunya karena alasan tertentu.

Kali ini Obiet, dan kedua orang tua Ify yang menjaga Ify. Obiet terus berada disamping Ify. Obiet memandang Ify dengan tatapan nanar.

"lo kok lama bangunnya sih Fy, lo mimpi apa sih?". tanya Obiet seolah-olah Ify mendengarnya.

"Gue kangen tahu sama lo". kata Obiet.

"biet...". panggil tante Zahra.

"iya tan, ada apa?". tanya Obiet

"makasih ya kamu udah jagain Ify". kata tante Zahra

"tante enggak perlu berterima kasih, Ify udah Obiet anggap seperti adik sendiri". kata Obiet.

"oh iya Biet, maaf banget. tante enggak bisa tinggal lama disini. Tante enggak bisa rawat ify sampai sembuh. Maaf ya tante ngerepotin kamu". kata tante zahra.

"enggak papa kok tan, disini Ify ada Obiet, dan sahabatnya Ify yang jagain". kata Obiet.

"ada kemungkinan besok atau lusa tante pulang ke Indonesia". kata tante Zahra.

"kalau ada masalah sama kepentingan di Indonesia, lebih baik tante selesaikan dulu, Ify disini aman kok tan". kata Obiet.

"iya, makasih ya Biet". kata Tante Zahra.

"andai Ify punya kakak laki-laki yang bisa jagain Ify, selama ini Rio yang selalu jagain Ify layaknya kakak, sekarang mereka udah jauh". kata om Kiki.

"kan Obiet udah bilang tadi, Ify seperti adik Obiet sendiri. Jadi obiet bakal jagain Ify". kata Obiet. Om kiki dan tante Zahra hanya tersenyum, mereka beruntung anaknya banyak menyayangi.

--------

      Pagi ini kedua orang tua Ify akan pulang ke Indonesia, sudah lima hari Ify ada di rumah sakit. Namun, ia belum sadarkan diri sama sekali.

"yaudah Zev, aku pamit pulang ya. Titip Ify maaf merepotkan kamu". kata tante Zahra.

"kakak enggak perlu khawatir, Ify pasti kita jagain dan rawat sampai sembuh". kata tante Zeva.

"Di, titip anak ku ya. Kalau ada apapun hubungi saya. Dan ini uang buat membayar biaya rumah sakit Ify". kata om Kiki.

"kakak tenang aja, iya nanti aku bayarkan". kata om Goldi.

"kita pulang ya". pamit om Kiki lalu pergi meninggalkan rumah sakit menuju bandara. Sedangkan Obiet kembali keruangan Ify.

"lo enggak mau bangun fy?". tanya Goldi, sambil duduk disamping Ify. Tiba-tiba Obiet merasakan sesuatu, ia melihat jemari Ify sedikit bergerak.
"Fy.. lo sadar". kata Obiet. Ify mengerjapkan matanya.

"fy... ini gue Obiet, fy buka mata lo". kata Obiet, dan perlahan mata Ify terbuka. Obiet tersenyum melihatnya.

"syukur lah Fy lo bangun juga", kata Obiet, rasa khawatirnya kini sedikit lebih berkurang. Sedangkan Ify hanya menatap Obiet.

"kok lo lihatin gue kaya gitu?". tanya Obiet.

"kenapa gue jelek ya, gue jelek juga karena gue nangisin lo terus". kata Obiet.

"lo siapa?". satu pertanyaan yang mampu membuat Obiet kaget.

"lo jangan bercanda deh Fy gak lucu". kata Obiet, dengan sedikit tertawa hambar.

Kekuatan Cinta (RiFy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang