Part 6

2.6K 101 1
                                    

       Setelah Rio rasa pekerjaannya sudah selesai, ia pun meregangkan otot-otot nya yang kaku lalu mengambil ponselnya dan mengeceknya. Mata Rio seketika terbelalak melihat beberapa panggilan tak terjawab dari Ify.

"pasti Ify kesal, gara-gara gue enggak ngangkat teleponnya". Kata Rio lalu menelepon balik Ify.

'Tut tut tut'
Lama tak mendapat jawaban dari Ify, Rio pun mematikannya dan menelepon kembali.

'tut tut tut'.

"mungkin dia lagi istirahat". kata Rio lalu mengambil jasnya dan kunci mobilnya untuk pulang.
Sepanjang perjalanan Rio hanya fokus mengemudi, hari ini dia benar-benar sangat letih dari pagi ia terus bekerja.

"gue kangen sama lo Fy". kata Rio sambil mengingat sosok Ify.

"baru aja sehari enggak ketemu gue kangen, apalagi sampai bertahun-tahun". Kata Rio. Lalu menghentikan mobilnya di depan penjual mie ayam. Dimana tempat itu tempat favorite Ify jika lulang sekolah bersama Rio. Lalu Rio pun turun dari mobilnya.

"mang mie nya satu". kata Rio lalu duduk di bangku yang ada disediakan disana.

"kok sendirian den, non Ify nya mana?". tanya mang ujang (penjual mie ayam).

"emm... lagi pergi mang". jawab Rio.

"oh, Den Rio baru pulang kerja ya?". tanya mang Ujang.

"iya mang". jawab Rio.

"ini den mie ayam nya". kata mang Ujang.

"makasih mang". Kata Rio lalu menyantap pesanannya.
Disela-sela makannya, Rio mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Ify lagi.

'tut tut tut'

"masih enggak diangkat, mungkin Ify udah tidur". Kata Rio lalu memasukkan kembali ponselnya dan menghabiskan makanannya. Setelah habis Rio pun membayarnya dan pamit untuk pulang.

*****

Pagi hari yang cerah, dengan suasana yang berbeda, Ify harus menyesuaikan dirinya dengan lingkungan barunya sekarang.

"gila dingin banget ya di London". Kata Ify.

"yaiyalah Fy, jangan lo samain kaya di Indonesia". kata Obiet yang tiba-tiba datang.

" kebiasaan lo yang enggak pernah hilang, yaitu bikin kaget gue. Lama-lama gue bisa jantungan". kata Ify.

"dan kebiasaan lo juga, ketika masuk atau keluar. Pintu kamar enggak pernah di kunci". kata Obiet.

"gue lupa". Kata Ify. Obiet hanya diam dan berjalan keluar kamar Ify.

"gue tunggu di bawah". Kata obiet sambil menghilang dibalik pintu kamar Ify.
Setelah siap Ify pun mengambil tasnya, lalu mengecek ponselnya. Beberapa panggilan dari Rio, yang tak sempat Ify angkat. Ia pun kembali menelepon Rio.

'tut tut tut'

"Hallo yo".

"Hallo Fy, maaf ya sayang kemarin aku enggak angkat teleponnya aku benar-benar sibuk, sampai nge cek HP aja malam, aku telepon balik kamunya enggak angkat".

"enggak papa kok, maaf juga kemarin enggak angkat telepon kamu, aku ketiduran".

"iya enggak papa kok, gimana kabar kamu?".

"aku baik-baik aja kok, kalau kamu?".

"aku juga baik, kamu udah sarapan?".

"ini juga mau sarapan".

"kapan masuk kuliah?".

"sekarang, ini juga kan aku mau berangkat kuliah".

"baguslah, kuliah yang benar buat aku dan kedua orang tuamu bangga , jaga diri baik-baik".

Kekuatan Cinta (RiFy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang