Gue ngga tau alesannya kenapa hari ini Iasa beda banget, di sapa diem aja, di tanya ngga jawab. Gue di cuekin hari ini, ga denger se-patah kata pun dari mulut Iasa.
Padahal, Bunda udah buatin nasi goreng buat Iasa.
Setelah Steffi nyeritain semuanya, sekarang gue jadi tau. Dan gue nyesel udah tanya ke Iasa tentang itu.***
Pagi ini, seperti biasa Iqbaal menunggu (Namakamu) di depan kelasnya. Iqbaal akan menanyakan tentang kejadian malam minggu itu dan meminta penjelasan dari (Namakamu).
Iqbaal duduk, melihat siswa yang berlalu lalang di hadapannya. (Namakamu) belum datang pagi ini.
Iqbaal juga sudah menyiapkan nasi goreng untuk (Namakamu). Kali ini, bukan seperti buatan ia sendiri. Tetapi, nasi goreng buatan Bundanya.
Tak lama kemudian, Iqbaal melihat (Namakamu) dan Steffi berangkat. Tanpa Salsha.
Iqbaal berdiri, membuka tasnya dan mengambil kotak makan berwarna pink yang sudah di bungkus plastik oleh Bundanya."Pagi Iasa."
(Namakamu) menghela nafas, mengapa Iqbaal selalu menunggunya setiap pagi di depan kelasnya?
(Namakamu) pergi dari hadapan Iqbaal dan meninggalkan Steffi."Baal, kayaknya Iasanya lo lagi ngga mau di ganggu deh." Ucap Steffi.
Iqbaal mengingat terakhir ketika malam minggu makan di pinggir jalan bersama (Namakamu). Apa dia melakukan kesalahan?
"Tapi kenapa, Steff?" Tanya Iqbaal.
Steffi mengangkat kedua bahunya seraya tidak mengerti.
"Mana gue tau. Terakhir lo ketemu sama dia, ngapain aja?" Tanya balik Steffi.
"Gue tanya ke Iasa, kenapa dia boleh nginep-nginep gitu di rumah Salsha. Emang dia ngga di cariin Mamahnya, ngga di marahin orang tuanya? Gitu Steff." Jelas Iqbaal.
Steffi tahu Iqbaal tidak mengerti tentang keluarga (Namakamu). Wajar jika Iqbaal menanyakan seperti itu dan pantas saja (Namakamu) bersikap agak berbeda dengan Iqbaal hari ini.
"Ada sesuatu yang ngga lo tau, Baal." Ucap Steffi. Steffi mengambil kotak makan dari tangan Iqbaal.
"Ini buat (Namakamu) kan? Nanti gue kasih. Duluan, Baal." Ucap Steffi lagi sambil masuk ke kelas.
Iqbaal masih mematung. Apa yang Steffi maksud? Sesuatu yang Iqbaal tidak tahu? Tentang (Namakamu)?
Iqbaal penasaran, ia harus mencari tahu secepatnya.***
Steffi menghadap ke belakang tempat duduknya. Mendapati (Namakamu) yang sedang menyalin tugas dari buku Salsha.
"Apaan tuh Steff?" Tanya Salsha.
Steffi membuka mengeluarkan kotak makan dari plastik.
"Biasa, dari Iqbaal."
Salsha menautkan alisnya bingung.
"Buat lo?" Tanyanya lagi.
"Ya engga lah Sha. Ini buat (Namakamu)." Steffi melihat ada sobekan kertas di atas tempat makan itu.
"Eh (Nam), ada suratnya." Ucap Steffi kepada (Namakamu). Tetapi, (Namakamu) cuek. Sama sekali tidak menghentikan aktivitasnya.
Salsha merebut surat itu dan membaca di dalamnya. Isinya seperti ini : pasti ini gebetannya Iqbaal ya..kalo Iqbaal bilang nasi goreng itu buatannya, Iqbaal bohong. Karna nasi goreng ini yang buat tante. Selamat makan.
-Rike"Wih, dari camer lo (Nam)." Salsha menepuk pundak (Namakamu).
Steffi terkekeh ketika membaca isi surat itu dan langsung memakan nasi goreng yang ada di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Girlfriend
FanfictionSemua berawal dari mimpi. Terima kasih sudah membantu mewujudkannya. Dengan cinta, (namakamu) Iasa.