7. Semakin Dekat

3.1K 296 14
                                    

Hari ini ada kejadian yang terulang kembali.
Gue disuapin Iasa lagi coy :D intinya bahagia kalo sama dia ❤
Tapi gak tau kenapa, pas pulang itu dia beda banget. Gue harus cari tau kenapa Iasa berubah gitu aja.

***

Namakamu) terlihat panik saat Bu Eva—guru matematika, memberitahu bahwa tugas yang ia kasih sekarang, harus dikumpulkan setelah istirahat atau paling lambat setelah pulang sekolah.
(Namakamu) juga tidak tahu, mengapa Salsha dan Steffi sangat kompak. Mereka berdua sama-sama tidak masuk sekolah.
Salsha sakit gara-gara pulang kehujanan bersama Aldi. Sedangkan Steffi ada acara keluarga di luar kota. (Namakamu) tidak tahu lagi harus meminta tolong kepada siapa.

"Gue harus banget nih WA Iqbaal duluan?" (Namakamu) tampak bingung sambil menggigit bibirnya.

Tidak tahu lagi harus meminta tolong kepada siapa. Terkecuali Iqbaal. Iqbaal satu-satunya orang yang tidak akan keberatan jika diminta untuk mengerjakan tugasnya. Atau mungkin sebaliknya, Iqbaal akan senang.

(Namakamu) menarik napas dalam, mengambil ponselnya yang sudah berada di ruang chatnya bersama Iqbaal.

Gue boleh minta tolong gak Baal? Ada tugas mtk 10 nomer dan harus dikumpulin hari ini. Salsha & Steffi lg gak pada berangkat..
08.20

Tanpa selang waktu lama, Iqbaal membalas chatnya.

Apa sih yg enggak buat iasa cantik :D gue pasti mau kok, sejuta soal bakal gue kerjain asalkan buat kamu 😊😊
Iqbaal 08.22

Sudah (Namakamu) tebak. Pasti Iqbaal akan senang.

Gue tunggu di perpustakaan jam istirahat pertama ya
08.25

Okk Iasayang.. :)
Iqbaal 08.25

Balasan ter-alay yang pernah (Namakamu) dapatkan.

***

Iqbaal segera melangkahkan kakinya mendekati (Namakamu) yang berada di pojok ruangan. Sambil tersenyun, dalam pikiran Iqbaal ada pertanyaan yang harus (Namakamu) jawab.

"Iasa? Lo milih tempat kok disini? Ngga ada niatan mau mojok sama gue kan?" tanya Iqbaal.

(Namakamu) menghela napas. Tidak percaya pikiran negatif seorang Iqbaal yang terkenal siswa teladan.

"Lo masih pagi pikiran udah ngeres aja."

Iqbaal terkekeh sambil duduk di hadapan (Namakamu), memberi kotak makan berwarna pink kepadanya.

"Nih, nasi goreng buatan gue." ucapnya sambil menyodorkan kotak makan itu kepada (Namakamu).

Tanpa sadar, bibir (Namakamu) membentuk lingkaran senyum tulus kepada Iqbaal.

"Yakin lo yang buat? Nanti malah buatan Bunda lo lagi."

Iqbaal menggeleng. "Ini asli buatan gue, dibuatnya juga pake cinta. Pasti rasanya enak."

(Namakamu) memutar kedua bola matanya. Menghiraukan ucapan Iqbaal. Dan kali ini (Namakamu) tidak akan memuji Iqbaal, ia takut jika Iqbaal terlalu kepedean.

"Terserah lo dah. Nih kerjain tugas gue, trus gue makan deh nasi goreng buatan lo. Setuju?"

Iqbaal hanya mengangguk sambil mulai membaca soal, memahami dan mulai mengerjakannya.
Sedangkan (Namakamu), duduk manis sambil makan  nasi goreng yang Iqbaal berikan.

(Namakamu) menatap Iqbaal yang sedang mengerjakan tugasnya dan semakin memperdalam tatapannya. Senyum (Namakamu) tak sadar mengembang. Iqbaal cowok terbaik yang pernah ia temui setelah Ayahnya.

My Best GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang