10. Alasan

2.5K 261 9
                                    

Bener-bener bingung gue hari ini, apa yang harus gue lakuin?
B i m b a n g 😭😭😭
Dan gue udah tau alesan Bunda:")
Hhhhh klasik banget, Bunda mikir semua orang itu sama. Egois banget yak(?) gue terlalu jahat gak sih ngomongin Bundanya sendiri :3

***

Mata sembab Iqbaal masih terlihat pagi ini. Sisa tangisan pun masih terasa. Ia teringat bagaimana Rike memutuskan sebuah keputusan yang sangat sulit ia terima. Menurut Iqbaal Rike terlalu egois. Tidak memberikan alasan apapun tentang masalah larangan berpacaran dengan (namakamu).
Dan yang Iqbaal benci, justru Rike mendukung nya agar kembali dengan Zidny. Sampai kapan pun Iqbaal tidak akan melakukan hal konyol ini.

Dulu Zidny menganggapnya sebagai obat luka yang setiap di butuhkan selalu ada. Namun jika Zidny tidak terluka obat itu tidak digunakan. Begitulah yang Iqbaal rasakan. Zidny benar-benar jahat.
Sampai keadaan sekarang terbalik, Zidny yang seolah-olah gagal move on dari Iqbaal.

Iqbaal sibuk mengoleskan selai nanas ke roti. Tanpa sadar, Rike duduk di samping Iqbaal.

"Baal, kamu nangis? Kenapa?" tanya Rike.

Iqbaal tetap tidak menatap Rike.

"Sepertinya Bunda juga tau sendiri." jawabnya.

Rike sudah menebak, ini pasti ada hubungan nya dengan gadis yang biasa Iqbaal panggil Iasa.

"Udah Bunda bilang kan, kamu jangan pacaran sama dia. Bunda ngga suka." tegas Rike.

"Apa alasan Bunda ngelarang aku buat pacaran sama Iasa?" tanya Iqbaal sambil melirik ke arah Rike sekilas.

"Bunda punya alasan yang kuat dan ngga bisa diceritain sekarang. Ini semua demi kebaikan kamu Baal."

Tidak mungkin jika Rike mengatakan alasan nya sekarang. Terlalu cepat.

"Apa karena Zidny? Gara-gara tante Eca itu temen Bunda trus Bunda setuju nya kalo aku sama Zidny? Bener gitu Bun?" tanya Iqbaal bertubi-tubi.

Rike menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Ini ngga ada hubungan nya sama tante Eca dan Bunda Baal. Soal Zidny, Bunda dukung kamu sama dia karena dia selalu nunjukin hal-hal positif yang ngebuat Bunda yakin kalo dia itu cocok sama kamu." jelas Rike.

Padahal Rike belum mengetahui persis seperti apa sikap Zidny jika di sekolah.

Iqbaal semakin pusing. Ia memutuskan untuk tidak melanjutkan sarapan nya dan segera berangkat ke sekolah tanpa pamit kepada Rike yang ada di sampingnya.

"Iqbaal." teriak Rike. Namun Iqbaal menghiraukan.

Tidak tahu harus mengatakan apa kepada (namakamu) hari ini. Pasti (namakamu) marah karena whatsapp nya tidak dibalas. Padahal ponsel tidak ada di tangannya sekarang.

***

(namakamu) membawa kotak makan berukuran sedang di tangannya. Menunggu Iqbaal berangkat pagi ini. (namakamu) tidak tahu mengapa Iqbaal sama sekali tidak membalas pesannya di whatsapp, padahal terkirim.
Mungkin Iqbaal tidak sempat membuka ponselnya karena lelah.

Jam menunjukkan pukul enam lewat empat puluh menit, Iqbaal sama sekali belum terlihat. (namakamu) semakin tidak sabar untuk memberikan kejutan kecil nya.

"Iqbaal mana sih." desis (namakamu) sambil melirik jam tangan di sebelah kirinya.

Dari kejauhan, (namakamu) melihat seseorang mendekat ke arahnya. Pasti itu Iqbaal.

"Baal." sapa (namakamu).

Iqbaal tersenyum melihat (namakamu) yang sudah stay di depan kelasnya. Ia berusaha menutupi mata sembab nya agar (namakamu) tidak curiga.

My Best GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang