12. Orang Lain

2.6K 277 6
                                    


Udah baikan kok, tapi derajat gue turun jadi temennya Iasa aja. Iya kayak dulu 😂
Dan kali ini gue ngasih sesuatu yang anti mainstream. Iasa bilang gue sweet dan bilang gue kayak DILAN 😁

***

Istirahat temuin gue lagi ya, di ruang kosong deket gudang❤
Iqbaal❤ 08.30

Emotikon yang tidak ketinggalan saat chat dengan (namakamu). Kecuali kemarin, ia tidak melihat Iqbaal menggunakan emotikon itu.

Dan (namakamu) tidak mengerti mengapa tempat itu yang Iqbaal pilih untuk bertemu dengannya.

Kenapa harus disitu sih?
08.32

Mata (namakamu) kembali melihat ke papan tulis untuk meperhatikan guru yang sedang menjelaskan. Meski tidak mengerti, (namakamu) hanya menghargai guru yang sudah susah payah mengajar agar muridnya sukses.

Pokoknya gapapa disitu aja, jgn ngajak steffi apalagi salsha, ya?❤
Iqbaal❤ 08.35

Awas kalo macem2, gue ga bakal kenal lo lagi
08.38

Diam-diam, tangan (namakamu) menslide ponselnya agar membuka pesan dari Iqbaal.

Gakan Iasayang❤ sana belajar dulu yg bener
Iqbaal❤ 08.39

Salsha menyenggol lengan (namakamu) pelan. "Lo jangan main hp mulu, takutnya Bu Eva liat lo." bisik Salsha.

(namakamu) hanya mengangguk dan membiarkan chat dari Iqbaal.

***

(namakamu) menuruti permintaan Iqbaal yang meminta untuk bertemu istirahat. Sudah sampai tiga menit (namakamu) menunggu di depan ruang kosong. Apalagi di sebelah ruangan itu gudang. (namakamu) semakin takut. Jika dua menit lagi Iqbaal tidak kesini, terpaksa ia harus pergi.

(namakamu) melihat sekeliling ruang itu, jarang ada orang lewat disini.

Satu menit kemudian, Iqbaal datang.

"Tadinya gue pikir lo ngga akan kesini." ucap (namakamu) kesal.

Iqbaal tahu ia terlambat. Mengajak bertemu tetapi dirinya tidak tepat waktu.

"Jangan galak dong Iasa. Tadi ada urusan kelas dulu sebentar, jadi lama deh." jawab Iqbaal.

"Sini deh duduk dulu aja." ajak Iqbaal sambil menarik tangan (namakamu) pelan dan duduk.

"Ngapain lo ngajak gue kesini? Lo ngga ada niatan buat—"

Iqbaal memotong kalimat (namakamu).

"Buat apa? Ya engga lah, kita disini mau ngelarin masalah. Iya kan?"

(namakamu) hanya mengangguk dan pandangannya tidak melihat ke arah Iqbaal.

"Jadi mau lo gimana?" tanya Iqbaal tiba-tiba.

"Kita putus dan temenan kayak dulu."

Iqbaal menghela napas. Ucapan putus yang diucapkan langsung oleh gadis yang pertama kali ia incar dulu. Bukan kalimat yang ditulis di teks.

"Kenapa?" tanya Iqbaal lagi.

"Ya lo kan udah tau jawabannya, ngapain nanya lagi ke gue. Baal, Papah gue sih ngga ikut campur urusan kita. Tapi Bunda lo? Gue ngga mau lo dicuekin."

"Trus kalo udah putus, kita gimana? Masih saling kenal kan?"

Kebanyakan orang setelah putus kan langsung tidak saling menyapa, bahkan sampai pura-pura tidak kenal. Iqbaal tidak mau itu terjadi.

(namakamu) terkekeh. "Ya masih lah Baal."

"Dan kita masih belajar kimia bareng kan?"

(namakamu) mengangguk pasti. "Iya Baal."

My Best GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang