24. Terima Kasih [Epilog]

1.5K 127 3
                                    


Finally... I'm with u.

***

(Namakamu) melangkahkan kakinya keluar dari area pemakaman. Tangannya mengait dengan tangan Iqbaal. Mereka sedang berjalan berdampingan. Perasaan lega juga sedang dirasakan mereka berdua setelah mengunjungi makam Zidny tepatnya di tanggal 22. Mungkin akan terdengar bodoh jika mereka berdua meminta izin menikah kepada Zidny yang sudah meninggal, tapi itu sangatlah penting.

"Setelah menikah, kita bakal menetap di sini. Biar tetap bisa mengunjungi Zidny." Iqbaal berucap lembut disertai senyum kecil ke arah (namakamu).

(Namakamu) mengangguk setuju. Akan terasa berat jika mereka tidak stay tinggal di dekat Zidny, karena sudah menjadi ritual bulanan untuk mengunjunginya.

Iqbaal mengulum senyum, lalu memberikan kecupan lembut di pelipis (namakamu). Ia bahagia bisa memiliki (namakamu), meskipun separuh hati Iqbaal masih milik Zidny. Tetapi, mimpi-mimpi (namakamu) yang meyakinkan kalau meraka memang harus bersatu.

(Namakamu) menghela napas dan emmbalas senyuman tulus Iqbaal. Perasaannya tenang mendengar perkataan Iqbaal yang tidak pernah berubah setelah Zidny meninggal. Dan keputusannya untuk menikah dengan Iqbaal sepertinya sudah bulat. (Namakamu) akan berusaha menjadi sebaik Zidny.

Iqbaal menarik tangan (namakamu) menuju mobil. (Namakamu) menoleh kebelakang. Menatap makam Zidny yang ditumbuhi rumput hijau, tertata rapi dengan kelopak mawar segar bertaburan. Dan di atasnya ada sebuket mawar merah yang diletakkan di dekat batu nisan.

(Namakamu) tersenyum dengan air mata menggenang. Ternyata, mimpi itu berhasil ia wujudkan, mimpi itu nyata meskipun harus ada yang berkorban.

"Terima kasih, Iqbaal, Zidny. Terima kasih untuk setiap kebaikan yang kalian kasih keaku. Tentang kehidupan dan tentang cinta luar biasa yang nggak akan pernah bisa aku lupain."

"I love you, Baal," ucap (namakamu) dengan suara berdesis. Iqbaal disampingnya, menatap ke arah jalan. Dan sore itu, menjadi sore paling gembira menurut (namakamu).


*****

TAMAT

Maaf kalo jelek & ga nyambung:")  semoga ada waktu buat nulis cerita lagi yaaa:3

Tinggalkan vomment dong di last chapter hehe

My Best GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang