23. Penantian

1.3K 171 6
                                    

Gue sih berharap, semoga ini yang terbaik. Ntahlah... Gue nggak boleh ragu lagi. Fix you, (namakamu) Thalia Iasa.

***

Akhir-akhir ini Iqbaal sering menghabiskan waktu bersama (namakamu). Berangkat dan pulang bareng ketika kuliah. Makan siang bersama dan mereka sering terlihat berdua.

Saat ini, mereka berada di kafetaria kampus. (namakamu) menggulung mie ayamnya menggunakan garpu lalu memakannya. Perempuan itu fokus pada makanan sesekali ia melirik ke ponselnya yang bergetar.

Hari ini jalan yok, udah lama banget kita ga quality time. Gue jemput lo!!! Gimana?
Steffi 11.18

Senyum (namakamu) mengembang, sudah seminggu lebih dirinya tidak bertemu dengan sahabatnya itu. Dan hari ini mungkin waktu yang tepat untuk mereka bertemu.

Gue selese jam 1 steff. Salsha sibuk ga?
11.19

Iqbaal yang tengah fokus membaca bukunya, tanpa berkutat dengan yang lain meskipun makanan yang ada di hadapannya sudah siap sedari tadi.

"Baal, makan dulu dong." Suruh (namakamu) lembut.

Kebiasaan Iqbaal memang seperti itu jika sudah berhadapan dengan buku. Susah sekali untuk diganggu. Sampai tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya.

"Iya, nanti." Jawabnya singkat.

"Siang ini, gue mau out sama Steffi ya, Baal?"

Iqbaal langsung melirik ke arah (namakamu), mengalihkan pandangannya dari buku dan meletakkan buku itu. Kemudian mengangguk. "Kok dadakan banget?" Tanyanya.

"Iya nih Steffi ngabarin aku baru aja. Trus kan nanti aku jam 1 udah free."

Iqbaal mengangguk mengerti. Waktunya sudah sering (namakamu) habiskan bersama dirinya. Sekarang giliran bersama sahabatnya.

"Hati-hati, ya. Kalo ada apa-apa kabarin aku."

(namakamu) mengangguk sambil tersenyum sebagai jawaban.

"Kalo aku kangen, nanti malem kita ketemu lagi, ya." Tambahnya.

Perkataan sesederhana itu dari Iqbaal, berhasil membuat (namakamu) bahagia.

***

Steffi sudah memarkirkan mobilnya di depan sebuah mall yang sering ia kunjungi bersama kedua sahabatnya. Siapa lagi kalau bukan (namakamu) dan Salsha. Hanya saja, sekarang ia cuma berdua. Kehidupan sebagai mahasiswi kedokteran membuat Salsha sangat sibuk. Dan jarang sekali untuk mereka bertemu.

"Berasa mau ngulang masa SMA deh." Ujar (namakamu).

Pasalnya, hampir setiap weekend atau hari libur sekolah, mereka bertiga menghabiskan waktu di sini.

"Iya. Bedanya sekarang tanpa Salsha." Tambahnya dengan nada kecewa.

Mereka melangkahkan masuk untuk ke tempat yang mereka tuju.

"Mau kemana dulu, Steff?" Tanya (namakamu). Pandangannya mengedarkan ke seluruh isi mall.

Banyak diskonan di setiap sudut. Tetapi mereka lebih tertarik untuk pergi ke Timezone terlebih dahulu.

"Timezone dulu aja (nam). Yok." Dengan semangatnya, Steffi menarik tangan (namakamu) menuju Timezone.

(namakamu) hanya menuruti ajakan Steffi. Sudah berapa lama mereka tidak menghabiskan waktu seperti ini. (namakamu) juga merasa tidak enak, karena waktunya sekarang lebih dihabiskan bersama Iqbaal. Tentu saja Steffi mengerti alasan (namakamu).

My Best GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang