22. Begin

11.6K 1.5K 139
                                    

[Note]
Alurnya sedikit aku percepat ya jadi ceritanya usia kandungan Jungkook udah satu bulan lebih. 😳😳😳

Happy Reading! ^^

Sekolah hari ini sedang mengadakan classmeeting di setiap semesternya. Dan di tiap semester Taehyung tidak pernah absen untuk bertanding dalam bidang bola basket yang sudah menjadi olahraga wajib dalam classmeeting.

Kini tubuhnya sudah berbanjir peluh dengan seragam basketnya yang menampilkan lengan yang sudah memiliki otot lumayan, jangan lupakan headbando merah yang dipakainya.

Membuat Kim Taehyung berlipat-lipat lebih seksi dari biasanya. Apalagi saat tubuh atletisnya bergerak dengan lincah mendribble bola basket lalu menshootnya dengan gerakan sempurna hingga mencetak skor untuk timnya.

Tidak heran banyak siswi yang menggilainya, berdiri di pinggir lapang sambil meneriaki namanya. Banyak dari mereka yang berharap bisa menjadi kekasihnya, sayangnya mereka tidak tahu saja kalau Taehyung Si Pangeran Sekolah yang mereka idamkan sudah menjadi suami orang.

Jika mereka tahu pasti mereka akan merasakan patah hati yang teramat dalam.

"Nice shoot bro!" puji Jimin saat Taehyung melakuman shoot threepointnya yang itu juga menandakan waktu habis.

Tim mereka menang telak dari tim lawan.

***

Setelah habis bermain kini mereka berada di ruang ganti khusus lelaki. Setelah merasa tubuhnya sedikit kering barulah Taehyung mengganti seragam basketnya menjadi seragam sekolah.

"Tae malam ini mau kumpul tidak?" tanya Jimin di sebelahnya yang sedang berganti baju juga.

Sebenarnya mereka ada kumpul kecil-kecilan ya untuk sekedar merayakan mereka menjadi juara meski hanya classmeet.

"Mau sih, tapi lihat nanti saja ya aku ta-"

"Kapten kita harus ikut lah! Masa kita pesta tanpa pemimpin eh? Apa serunya?" ujar seorang lelaki tinggi yang langsung merangkul bahu Taehyung akrab.

"Haha iya juga sih, bagaimana Tae?" tanya Jimin ingin mendengar jawaban sahabatnya.

Taehyung sekarang dilanda bimbang, dalam hatinya ia juga ingin ikut berpesta karena sudah lama tidak ikut acara kecil-kecilan seperti itu. Di satu sisi iya ingat Jungkook yang pastinya akan melarangnya, ya karena setiap malam sebelum tidur sudah menjadi jam wajib untuk Jungkook bermanja-manjaan dengan suami bocahnya yang sibuk itu.

"Baiklah aku usahakan tapi ya?"

"Mwo? Memangnya orang tuamu melarang?" tanya temannya-Mingyu yang masih merangkul bahunya.

"Tidak juga sih," balas Taehyung mulai merasa panik.

"Setidaknya kalau kau tidak dibolehkan beri alasanya kawan. Jadi, kenapa?" ujar Mingyu mulai merasa curiga dengan temannya itu.

Ia harus jawab apa?

"Biasalah Gyu, Taehyung kan selalu disiplin oleh kedua orang tuanya. Sudahlah tak apa, toh yang penting dia tahu kalau kita mengadakan pesta." Jimin saat ini juga langsung menyelamatkan Taehyung.

"Okelah, tapi kalau bisa datang ya?"

"Akan kuusahakan!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di dalam kamar itu terdapat dua orang dengan raut wajah yang berbeda kontras. Suasana di dalam sana terasa kurang menyenangkan dan cukup panas.

Hier [TAEKOOK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang