....
Seminggu penuh Kim Taehyung mencoba memahami istrinya. Bagaimana sikap Jungkook yang kerap kali menjadikannya sebagai pria terbodoh di dunia ini. Berilah tepuk tangan untuk Ayah Kim ini, karena dia menjadi serba salah di mata istri manisnya.
Sementara Jungkook tidak benar-benar paham atas apa yang sedang terjadi pada dirinya. Dia juga hanya bisa pasrah, ketika emosinya mengalir secara dahsyat lalu setelahnya merasa begitu bersalah karena telah melampiaskan semuanya kepada suaminya sendiri. Tapi memang itu yang bisa dia lakukan.
"Mommy kenapa tidur terus?"
Ini masih jam lima sore, dan ibu si kembar sudah terlelap di kamarnya sendirian. Meninggalkan masakan makan malam, tidak masalah karena suaminya bisa masak sendiri. Ini pekan minggu dan seharusnya mereka sedang menikmati waktu keluarga yang terhalang karena mood Jungkook yang memburuk beberapa jam yang lalu, hanya karena Taehyung harus pergi ke kantor dengan alasan mendadak.
"Daddy juga tidak tahu, Sayang."
Ayahnya mengangkat bahu tidak begitu paham, sedangkan Junghwan yang barusan bertanya menjadi enggan bertanya lagi. Dia juga takut jika harus membangunkan ibunya yang jika dibangunkan sulit sekali. Tidak berguna.
Kejadian beberapa minggu lalu mengenai saudara baru rupanya sudah berlalu begitu saja. Mereka berdua seperti sudah lupa terutama Junghwan, seolah dia tidak pernah merengek seharian karena tidak ingin memiliki adik. Sementara sisanya berjalan dengan seperti biasa. Seperti aktivitas rutin orang tua mereka.
"Daddy... daddy! Masak ramen, ya!" pinta Taehwan kepalang senang.
Kesempatan emas, karena ayahnya selalu menurut jika diminta memasak apapun. Berbeda dengan ibunya yang banyak memiliki pantangan. Dengan senyum jail, Taehyung mengangguk sambil mengacungkan jempol kanannya. Segera berjalan ke arah dapur, beberapa saat kemudian diikuti langkah-langkah milik Taehwan.
Meninggalkan kembarannya sendirian. Sepertinya bukan sebuah masalah besar, tapi masalah besarnya adalah setelah sejam berlalu. Mangkuk kotor yang tergeletak di wastafel dengan noda bekas yang dikenali.
Malam itu, mereka berdua harus sabar mendengar omelan ibu mereka kepada ayah mereka. Taehyung tetaplah dirinya, menyengir dengan polos seperti anak SD sementara istrinya sudah marah-marah dengan penuh emosi.
"Sudah kubilang, jangan buatkan mereka ramen!"
"Tapikan, hanya sekali."
"Tetap saja tidak boleh! Uh, kau menyebalkan!"
Tanpa menoleh lagi, Jungkook segera naik ke kamarnya. Meninggalkan dua anak dan suaminya. Taehyung masih geming beberapa saat, sebelum akhirnya menghela napas berat. Dia juga tidak begitu paham apa yang membuat Jungkook begitu sensitif. Padahal, komunikasi mereka masihlah lancar dan tidak ada percekcokan akhir-akhir ini.
"Daddy, kami mau tidur." Kompak Taehwan dan Junghwan berseru pada ayah mereka. Setelah suasana mencekam itu meleleh begitu saja.
Jam delapan, sudah saatnya mereka tidur. Taehyung meninggalkan keduanya setelah mereka sudah benar-benar terlelap. Hari yang lumayan lelah, karena diakhiri omelan istrinya setelah kesenangan kecil akibat kenakalan yang telah dilakukan. Tapi itu tidak membuat Taehyung menyesal, karena dia masih berusaha mengerti istrinya. Mungkin ada sesuatu darinya yang menyebabkan ini semua.
Rupanya pintu kamar tidak dikunci. Sempat terheran karena jika istrinya marah, maka Taehyung harus tidur di tempat lain. Pintu kamar penuh terbuka, selanjutnya terlihat siluet punggung istrinya yang sedang duduk di pinggir kasur. Taehyung perlahan menghampiri setelah mengunci pintu. Keberadaannya segera disadari, istrinya tidak membuang muka atau membuat muka muram. Melainkan sedikit hampa dan lelah.
"Kenapa?" Taehyung bertanya dengan lembut.
Merangkul bahu istrinya. Membiarkan pundaknya menahan beban. Butuh jeda agak lama sampai suara kembali terdengar. Taehyung tetap sabar, karena itulah yang bisa dia lakukan.
"Aku... aku belum siap."
"Siap apa?"
Seketika pandangan mereka bertaut, sudah lama mereka tidak terjebak dalam suasana seperti ini. Taehyung yang sadar sudah kesekian kalinya jatuh pada sosok istrinya sendiri. Sejak mereka baru menikah atas perjodohan hingga sudah mempunyai anak di usia yang terbilang muda dan produktif. Tatapan itu masih sama, iris hitam kelam itu tetaplah indah. Mampu menyihir dirinya untuk terperajat ke dalamnya.
"Aku belum siap hamil kembali."
Seolah menahan napas sedari tadi, Taehyung membuang napas lega. Pikirannya terlanjur berkelana tapi belum sampai di bagian itu. Senyum merekah, tangan-tangannya teralih merengkuh tubuh istrinya hangat. Mereka berpelukan dalam kamar yang suhu udaranya sedang rendah.
"Jadi seminggu ini karena itu?" tanya Taehyung saat rasa penasarannya mulai bermunculan.
Tubuh mereka sedikit bergerak, menyamakan posisi satu sama lain. Pelukan Taehyung selalu menjadi favorit Jungkook sampai kapan pun.
Anggukan terlihat jelas. "Meski kita bersama, tapi tetap saja itu terasa sulit. Mereka saja masih seringkali tidak bisa kuatur, bagaimana kalau ada satu lagi?"
Benar juga, Taehyung sebenarnya tidak ingin terburu-buru menambah lagi. Dia juga masih ingin memberikan perhatian secara totalitas pada kedua putra kembarnya. Masalah yang ketiga itu sudah ada bagiannya nanti. Dan yang bisa mereka lakukan saat ini adalah bersyukur dan menjalani hidup dengan semestinya.
Tubuh keduanya mulai berbaring, saling berpelukan dengan hangat, di bawah selimut merah hati yang lembut. Suara serangga malam mengalun, terdengar dentingan jam dan detik yang terus berlalu dan berlalu.
Potongan-potongan kehidupan mereka rupanya telah menjadi rentetan perjalanan waktu yang panjang. Dan akan ada penantian di ujung yang masih misterius.
selesai.
a.n
enggak kerasa cerita ini sudah nyaris 4 tahun dan hari ini baru bisa tamat. cerita kedua aku di wattpad ini. sebenarnya udah lama sekali aku mau tamatin Hier dan aku baru dapet moodnya akhir-akhir ini. tapi teryata... cerita ini udah tamat dari Agustus 2018 kemarin tapi mungkin aku sendiri dulu emang belum ikhlas buat kasih tau kalian kalau Hier udah tamat hehe.
makasih banyak buat kalian semua! baik pembaca lama maupun pembaca baru. buat kalian pembaca lama aku, makasih udah setia selama ini :") dan buat pembaca baru semoga suka dengan cerita-ceritaku.
dan ya, cerita keluarga bahagia taekook dan anak kembar mereka di sini usai hari ini.
terima kasih♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Hier [TAEKOOK]✔
FanfictionA happy family with love and sympathy. Note : M-PREG Chapter rated M diprivat! [ taekook ; yaoi ; au ; ooc ; chaptered ] Part I : start [16/11/11] - end [17/01/01] (Chapter 1-20) Part II : start [17/01/04] - end [20/02/29] (Chapter 21-60) ©leenamarui