Usai kedua buah hatinya terlelap, tidak lupa Jungkook menyelimuti keduanya jua memberikan kecuapan selamat malam. Mematikan lampu utama dan membiarkan lampu tidur yang menjaga kedua anaknya yang tengah melalangbuana dalam alam mimpi mereka.
Pintu kamar ditutup dengan suara deritan pelan. Dari sini, kita bisa melihat ruang tengah yang berada tak jauh dari jangkuan tiap kamar. Jungkook dapat menangkap dengan kedua matanya sang suami yang tengah duduk di sofa malas dengan tayangan teve di hadapannya. Entah tengah menanyangkan apa, tapi pemuda itu terlihat serius-menikmati-acara yang ditayangkan.
Dengan inisiatif serta pikirannya yang terus berputar, Jungkook menghampirinya. Keberadaannya dibalasi dengan tolehan sekilas dengan senyum kecil. Tepat di sebelah suaminya Jungkook duduk, memeluk pinggang suaminya sembari menyandarkan kepalanya pada sebelah bahu tegap yang selalu menjadi sandaran favoritnya.
"Mau tidur?" adalah kalimat yang Taehyung berikan.
Jungkook menggeleng pelan, sampai saat ini kantuk belum menjemputnya. Tapi entah mengapa kasur seperti terus memanggil mereka dan cuaca turut mendorong hal itu.
"Mau pindah ke kamar?"
Kali ini anggukan dan senyuman menjadi jawaban. Keduanya saling memandang dengan tatapan yang mereka tahu artinya satu sama lain. Inilah saatnya, waktu khusus untuk mereka berdua saja.
[***]
Suara tekanan pada kasur nyatanya tidak mengusik kegiatan mereka terhadap satu sama lain. Masih dengan tubuh keduanya yang seolah menempel; Jungkook masih memeluk erat leher suaminya dengan kedua kakinya yang melingkari pinggang Taehyung yang berada di atasnya. Ciuman mereka masih berlanjut dan akan menuju tahap yang lebih intim.
"Eumhh ngh~"
Lenguhan Jungkook seolah berbaur dengan suara deburan ombak di luar sana yang di mana menjadi alunan yang menemani kegiatan mereka dan mereka sendiri di dalam kamar ini. Kerlipan bintang-bintang terlihat dari sini dengan cukup jelas di langit hitam.
Senyum mereka saling membalas, dengan tatapan lembut yang penuh akan cinta. Seks adalah bagian dari cinta jika sudah berada di dalam ikatan suci yang bernama pernikahan. Itu adalah hal lumrah, di mana waktu untuk saling berbagi kenikmatan dan memberitahu hal yang tidak ada orang yang tahu kecuali pasanganmu.
"Ahh! Pe-pelan-pelan daddy ...."
Nyatanya ucapan dan perbuatannya tidak sejalan. Taehyung hanya tersenyum gemas dengan mulutnya yang setia mengisap pucuk dada sebelah kanan milik istrinya, bagaimana kepalanya malah semakin ditekan oleh kedua tangan istrinya jelas meminta lebih. Terkadang cinta dan nafsu membuat manusia tidak bisa melaraskan antara ucapan dan keinginannya.
Isapannya usai, kecupan-kecupan manis turun hingga menuju sesuatu di balik celana pendek yang sesungguhnya sangatlah menghalangi apa yang sedari tadi ingin dibebaskan. Tanpa ada rasa malu atau kaku lagi, dengan mudah Taehyung membukanya. Kendati begitu, rona merah dan debaran yang membuncah selalu Jungkook rasakan. Meski kenyataan mereka sudah sering melakukannya, tapi efek seperti pertama bagi mereka tetaplah ada.
"A-ah!"
Satu, dua kecupan tertuju pada miliknya yang mulai bereksi. Jungkook menatap ke arah bawah, melihat dengan jelas bagaimana suaminya yang terlalu handal memanjakan tubuhnya seolah itu adalah pekerjaan sehari-hari. Kedua tangannya mengusak frustasi surai keabuan itu efek sensasi yang ia rasakan. Secara bertahap, sesuatu mengusap lubang berkerutnya dengan perlahan. Memberkan getaran kecil pada tubuhnya.
"Ngh-ugh!"
Tidak tahan lagi, Jungkook segera meraih wajah suaminya agar kembali mendekat. Kembali berciuman guna menyalurkan nafsunya yang terus bergejolak. Di sela ciuman mereka, Taehyung turut mempersiapkan diri. Menurunkan celana training yang ia kenakan, mengeluarkan benda yang sedari tadi sudah sesak ingin keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hier [TAEKOOK]✔
FanfictionA happy family with love and sympathy. Note : M-PREG Chapter rated M diprivat! [ taekook ; yaoi ; au ; ooc ; chaptered ] Part I : start [16/11/11] - end [17/01/01] (Chapter 1-20) Part II : start [17/01/04] - end [20/02/29] (Chapter 21-60) ©leenamarui