Malamnya tiba, jam menunjukan pukul tujuh malam dan kini Jungkook merasa sangat gugup berdiri di depan pintu kamar.
Masuk apa tidak ya? batinnya bimbang.
Di dalam jelas sudah ada Taehyung dengan entah apa yang pemuda itu lakukan. Apa dia sedang mandi? Membaca buku? Atau malahan tertidur?
Setelah pernyataan siang itu Jungkook dibuat sedikit uring-uringan karenanya. Dia jelas tahu apa maksud keinginan Taehyung, dan dia juga sudah memikirkan hal ini jauh-jauh hari.
Mereka kini sudah menjadi sepasang suami istri, berada dalam satu ikatan sah secara hukum. Dan ada satu 'kegiatan' yang memang wajar dilakukan oleh sepasang suami istri bukan?
Tapi entah mengapa Jungkook merasa takut dan juga ragu, entah mengapa dirinya begitu gugup dan ingin rasanya pergi dari apartement sekarang juga.
Namun, pintu kamar tetaplah terbuka. Begitu Jungkook masuk ia dapat melihat sosok Taehyung yang tengah duduk bersandar pada kepala kasur dengan ponselnya. Tampak pemuda itu tengah asik sendiri.
Setelah menutup pintu yang tidak tahu kenapa begitu perlahan, Jungkook kemudian melangkahkan kedua kakinya ke arah kasur mereka. Perlahan menaiki kasur lalu duduk di sebelah Taehyung yang masih sibuk dengan ponselnya.
"Taehyungie...," ujar Jungkook yang terdengar sedikit lirih.
Seketika Taehyung menoleh, tersenyum yang entah kenapa senyumannya kini di mata Jungkook terlihat begitu tampan dan juga menggoda? Entahlah, dan bagaimana bisa kini Jungkook merasa seperti sedang bersama seorang pria dewasa? Taehyung terlihat seperti lebih tua darinya.
Adakah sesuatu yang tidak beres pada otaknya?
"Iya? Kenapa?" tanya Taehyung sambil menaruh ponselnya di meja nakas, memilih duduk menghadap ke arah Jungkook yang tengah menundukkan kepalanya.
Sebuah kecupan tiba-tiba melayang pada bibir ranum nan tipis milik Jungkook, membuat sang empunya menaikan kepalanya yang semula menunduk. Mentap dengan tatapan innocent ke arah Taehyung dan kedua pipinya terlihat kontras dengan warna kulitnya.
Kekehan rendah yang begitu lembut sekaligus sensual terdengar dari kedua belah bibir Taehyung. Kemudian sebelah tangannya menarik Jungkook, agar istrinya itu duduk di atas pangkuannya. Membuatnya lebih tinggi beberapa cm dari Taehyung yang harus sedikit mengadahkan kepalanya.
Selanjutnya hanya ada kedua belah bibir mereka yang bertemu. Taehyung yang memulainya duluan sebagai sang dominant, dengan lumatan kecil yang begitu lembut.
Jungkook tidak tahu harus bereaksi seperti apa, tubuhnya hanya diam menerima ciuman mereka untuk yang kedua kalinya. Dengan mengikuti nalurinya, kini kedua tangannya melingkari leher Taehyung dengan mesra. Membiarkan bibirnya dikecap seintens mungkin oleh suaminya.
Hingga Taehyung menyudahi ciuman mereka. Membuat napas keduanya begitu memburu seiring dengan nafsu dan hormon mereka yang mulai membeludak. Tapi mereka masih memendamnya dalam diam, tidak mau memberitahukannya secara tersurat.
"Bagaimana? Apa aku bisa mengambil hadiahku malam ini?" ujar Taehyung dengan suara khasnya yang terdengar berat, senyumnya tetap terlihat begitu memesona.
Kedua pipi gembil milik Jungkook tidak bisa menyembunyikan reaksinya yang klise, memerah dengan lucunya dan selalu menambah kesan manis pada pemuda yang kini sudah bermarga Kim itu. Dengan gerakan yang anggun dan imut, Jungkook menganggukkan kepalanya kecil lalu memeluk leher Taehyung erat. Menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher milik suami, memendam seluruh rasa malu dan ketakutannya yang terasa menyenangkan ini.
Atau lebih tepatnya rasa penasarannya. Taehyung tertawa pelan melihat tingkah Jungkook yang teramat sangat menggemaskan, siapa yang menyangka pemuda di pangkuannya ini terpaut empat tahun lebih tua darinya. Tapi terlihat bahwa Taehyunglah yang jauh lebih dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hier [TAEKOOK]✔
FanficA happy family with love and sympathy. Note : M-PREG Chapter rated M diprivat! [ taekook ; yaoi ; au ; ooc ; chaptered ] Part I : start [16/11/11] - end [17/01/01] (Chapter 1-20) Part II : start [17/01/04] - end [20/02/29] (Chapter 21-60) ©leenamarui