53. Sorry pt 3

7.7K 1K 247
                                    

Kedua kaki mungil itu melangkah dengan mantap menuju dapur, tampak seluruh furnitur terlihat lebih tinggi dari badannya. Kedua matanya berbinar saat melihat sebuah kotak berukuran sedang dengan warna mencolok di atas meja makan. Ia pun segera menghampiri meja makan, ingin menggapai kotak dengan warna mencolok itu namun apa daya tingginya tidak sampai.

Itu Taehwan, ia memandang sekitarnya, sampai ia melihat kursi yang posisinya masuk ke dalam meja makan, ia memilih menarik kursi itu yang memang berat untuk balita seumurannya. Ia kelihatan kesusahan berusaha menarik kursi itu agar menjauh dari meja bagian duduknya, dan akhirnya ia bisa dan kini ia berusaha naik ke atas kursi yang lumayan tinggi itu.

"Kue, Hwanie mau kue," ucapnya sambil berusaha terus menaiki kursi yang tinggi itu.

Kebetulan sekali ia sendiri di dapur saat ini, dan kebetulan juga Taehyung hendak ke dapur mengambil minum dengan tongkak khusus mengingat pergelangan kakinya yang retak. Saat ia masih di mulut dapur, kedua matanya membulat mendapati Taehwan yang sedang berusaha menaiki kursi tapi kursi yang dinaiki mulai miring karena beban yang berat sebelah.

"Hwanie jangan naik kursi sayang, kau mau apa?" tanya Taehyung agar keras agar anaknya mendengar dan menoleh.

Dan sukses, balita yang menggunakan kaus berwarna merah cerah dan celana pendek hitam itu lantas menoleh ke arah sang ayah yang sedang berjalan susah payah ke arahnya.

"Daddy," panggilnya begitu Taehyung sudah di hadapannya.

Ia pun menoleh ke bawah, melihat ke arah pergelangan kaki sang ayah yang sedang diperban. Dengan santai, Taehwan berjongkok kemudian menepuk perban tersebut.

"Ya ya jangan dipukul sayang," ucap Taehyung panik, ia berusaha menjauhkan kakinya dari sang anak yang malah tertawa gemas kemudian hendak memukul lagi kakinya.

Akhirnya dengan susah payah Taehyung menarik sebelah tangan Taehwan agar berdiri dan untungnya balita itu menurut dan kini menatap ayahnya dalam diam.

"Kau jahil sekali sih, Hwanie mau apa?"

"Kue."

Seolah baru ingat kembali dengan niat awalnya, Taehwan berbalik hendak kembali menaiki kursi tapi kerah bajunya ditahan oleh Taehyung sehingga ia tidak bisa bergerak maju.

"Daddy, Hwanie mau kue," pintanya sambil mencoba menggapai-gapai kursi.

Taehyung nyaris tertawa melihatnya, ia pun mengambil kotak berukuran sedang dengan warna mencolok itu, Taehwan kini mengadah menatapnya atau lebih tepatnya ke arah kotak kue kesukaannya.

"Mauuuuuu!"

"Tidak."

Taehwan memasang ekspresi bingungnya, ia pun menarik ujung celana pendek ayahnya, tapi segera ditepis oleh sang ayah.

"Ini buat daddy bukan buat Hwanie wleee," ucap Taehyung sambil menjulurkan lidahnya.

Melihat itu, Taehwan seolah berusaha mengikuti ekspresi sang ayah namun ia gagal. Selanjutnya Taehyung memilih berjalan tertatih sambil membawa kotak tersebut. Nyatanya Taehwan mengikutinya hingga mereka tiba di ruang tengah, balita itu memeluk sebelah kaki ayahnya yang tanpa sengaja malah menginjak kaki Taehyung.

"YAAAA SAKIT!" keluh Taehyung dan refleks berteriak.

Sedangkan Taehwan yang mendengar itu mulanya terkejut, tapi selanjutnya ia malah menginjak-injak lagi kaki ayahnya dengan polos.

"Oke-oke, maafkan daddy, jangan diinjak terus yak!" Taehyung alhasil melempar kotak tersebut ke atas sofa lalu menarik kerah baju Taehwan agar menjauh darinya.

Melihat kotak yang ia ingingkan ada di sofa, Taehwan segera berjalan ke sana, menaiki sofa dengan sedikit kesusahan hingga akhirnya ia duduk di atas sofa dengan manis sembari berusaha membuka kotak tersebut.

Hier [TAEKOOK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang