[Flashback]
Keduanya terdiam saat pembicaraan yang sekiranya menarik belum muncul di benak keduanya.
Jungkook sedari tadi hanya menundukkan kepalanya, menatap meja yang sudah tersaji makanan sejak beberapa saat yang lalu.
Kedua matanya mencuri-curi pandangan pada pria di hadapannya.
Pria yang pernah hadir dalam harinya, bahkan pernah masuk ke dalam mimpinya.
Dulu saat masa SMA. Jungkook hanyalah siswa biasa saja, sedikit anti sosial dan kurang memiliki banyak teman.
Tapi meski begitu, ia berhak untuk jatuh cinta, kan?
Cha Eunwoo si ketua OSIS pada masanya yang sering dibicarakan karena prestasi dan segala kelebihannya itulah yang menjadi daya tarik sendiri bagi orang kebanyakan.
Tapi bagi Jungkook bukanlah itu. Namun, satu sore di mana ia tak sengaja dipertemukan dengan Eunwoo oleh takdir.
Saat itu sekolah sudah benar-benar sepi. Hujan melanda bumi dengan deras, Jungkook lupa membawa payungnya sehingga ia hanya bisa berdiri diam di koridor sekolah.
Jujur tubuhnya sudah merasa mengigil saat itu, tapi tiba-tiba saja sebuah jaket tersampir di kedua pundaknya. Jungkook terkesikap, kedua matanya membulat saat mendapati wajah sunbae-nya yang terkenal itu.
Debaran jantungnya menjadi berpacu lebih cepat di tengah cuaca dingin. Hatinya menghangat, mulanya Jungkook tidak tahu apa itu.
Hingga ia sadar bahwa ia sudah jatuh cinta pada sunbae-nya. Cinta yang terasa aneh karena Jungkook merasa bingung atas perasaannya sendiri.
Sejak saat itu mereka menjadi dekat, mungkin hanya dari satu sisi. Jungkook bukan tipe orang yang berani mengungkapkan sesuatu duluan maka Eunwoo lah yang terus memberitahu bahwa mereka ini dekat.
Hingga tiba perasaan itu menjadi semakin besar dan jelas. Jungkook tidak tahu perasaannya ini salah atau tidak. Tapi sore itu ia ingin mengungkapkannya pada Eunwoo.
Namun, takdir memang tidak pernah mengizinkannya barang sekedar mengecap rasa manis soal percintaan.
Esoknya beredar kabar bahwa Eunwoo sudah memiliki kekasih, seorang wanita; cantik, pintar, dan sangat sopan. Sangat pas bersanding dengan pemuda itu. Mereka sudah bagaikan sepasang pangeran dan putri kerajaan.
Jungkook tidak tahu lagi perasaan apa yang melanda hatinya, jantungnya terasa sakit tiap berdetak, napasnya seolah tersendat, kedua matanya selalu saja mengeluarkan air matanya setiap mengingat nama itu dalam benaknya.
Mulai saat itulah Jungkook beranggapan bahwa ia memang tidak pantas merasakan apa itu cinta.
Terlalu menyakitkan di akhirnya. Jungkook bukan orang yang egois, ia lemah jika harus menyangkut perasaan yang katanya anugerah itu.
"Jungkookie, maafkan hyung yang waktu itu meninggalkanmu." Eunwoo menarik sebelah tangan hangat Jungkook, menggenggamnya lembut seolah itu bisa hancur kapan saja.
Tatapan pria itu melembut, Jungkook terdiam menatapnya. Debaran aneh itu kembali lagi mengeryangi jantungnya.
"Tak apa hyung, kau tidak perlu meminta maaf. Malah aku yakin kau sudah bahagia, kan?"
Gelengan pelan terlihat dari pria itu, Jungkook memilih terdiam. Hatinya berdebar merasakan setiap efek sentuhan dari tangan Eunwoo.
"Aku menyesal Jungkookie, aku sangat menyesal hingga saat ini. Andai aja aku mendengarkan perkataan yang lainnya, aku pasti saat ini bersamamu bahkan kita sudah hidup bersama. Aku menyesal Jungkookie, kumohon terima aku kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hier [TAEKOOK]✔
FanfictionA happy family with love and sympathy. Note : M-PREG Chapter rated M diprivat! [ taekook ; yaoi ; au ; ooc ; chaptered ] Part I : start [16/11/11] - end [17/01/01] (Chapter 1-20) Part II : start [17/01/04] - end [20/02/29] (Chapter 21-60) ©leenamarui