Bulan ini memasuki musim hujan. Dimana hampir setiap hari hujan dan waktu datangnya hujan selalu sore atau malam hari. Nea dan Imi baru tiba dikosannya dengan kondisi basah kuyup karena kehujanan setelah pulang dari kampusnya. Mutiara garden adalah nama kosan mereka. Entahlah mengapa diberi nama itu, terlalu bagus jika melihat kondisi kosan mereka. Kalau nama orang mah terlalu bagus dan gak cocok pasti sakit sakitan.
Begitu juga kosan Nea dan Imi. Sangat gak cocok dengan namanya yang terkesan elit dan mewah. Alhasil karena keberatan nama kondisi kosan pun memperihatinkan, lumut di plesteran depan, gerbang yang kalau mau ditutup buka harus sedikit diangkat agar rodanya pas dengan rel nya, cat dinding yang semula berwarna kuning sudah berubah warna jadi warna dodol bulukan. Parahnya lagi bocor dimana mana. Kalau bocornya dikamar mandi sih lumayan bisa untuk mandi pengganti shower.
Mungkin ni kosan harus ganti nama dengan nama "the kumel" , lalu diresmikan dengan bubur merah putih atau tumpengan. Tapi walaupun kondisi kosan alakadarnya, semua penghuni kos merasa nyaman nyaman saja. Mungkin juga karena harga kosan terbilang murah dan bisa utang gak bayar kosan selama setahun( bisa setruk yang punya kosan kalau gini).
Bukan karena itu alasannya, walau keadaan kosan gak sebagus yang lain tapi di Mutiara garden terkenal keamanannya,bukan karena ada satpamnya tapi karena gak akan ada maling yang mau masuk,lah kalau kosannya begitu pasti penghuninya juga pada bokek alias ga punya duit bukan kaum borjuis.
Tapi Nea dan Imi beruntung kos ditempat itu karena penghuni lainnya sama sekali gak ada yang namanya jutek,cuek,sombong, semua baik dan care satu sama lain.
" tung...tung..tung...ting..ting..ting.." suara ini selalu saja terdengar dikosan ini ketika hujan besar tiba.
Suara itu tak lain adalah suara air yang menetes kedalam baskom seng, yups..dengan kata lain bocor dan mereka tadahin deh tu air pake baskom,ada yang pake panci,ciduk, ember. Kalau didengerin sih enak serasa musik perkusi.
Anak kos sibuk kalau hujan tiba, sibuk mengatasi dan mengamankan barang barang pentingnya. Masih mending bocor,kadang kalau selokan depan membludak amsyong deh banjir masuk kedalam rumah. Alhasil kasur yang tak beranjang itu basah. Kalau sudah basah mereka kompak tidur dilantai didepan tv.
" e'bushet.. dikamar gue bocornya parah nih.. laptop gue kena air konslet, padahal udah ditadahin nih pake cangkir kopi." gerutu Lola yang kamarnya tepat disebelah Nea dan Imi.
" ya elah lagian ditadahin pake cangkir ya kurang gede!" kata Nea.
" terus pake apa dong?" Lola kebingungan.
" pake sendok!" jawab Imi dengan santai.
" nah cerdasnya kumat kan?" kata Putri menahan tawanya.
" udah.. udah gak usah pada panik,masih untung bocor,untung selokan depan gak bludak lagi,bisa lebih gawat." kata Lia yang sedaritadi menatap selokan depan dari jendela ruang tamu kosan.
" iya untung saja kemarin kita bersihkan selokan sama sama,jadi gak mampet." kata Fika yang sedang melahap mie rebusnya.
" mba Fika gak balik kantor lagi?" Tanya Nea.
" balik kok tar bentar lagi cowo mba jemput,nganterin mba ke kantor,tadi motor mba mogok jadi di rawat deh nginep."
" ya allah kasian, terus dirawat di mana?kamar nomor berapa?diinfus gak?" Tanya Imi dengan expresi wajah khawatirnya.
" hadeuh kan kumat lagi, dirawat disini tu maksudnya masuk bengkel nginep dibengkel,masa iya motor dirawat di rumah sakit!" kata Putri geregetan.
"Ooooohhhhhh...."
" bulllleeettttt...." tambah Lola dan Lia serempak.
" kenapa sih kita gak ngadu aja sama mba Nita tentang kosannya yang pada bocor parah,jangan mau nerima duitnya doang giliran ngurus kosannya gak peduli!"
" iya betul itu Put,tapi kita udah sering ngadu tapi cuma dijawab iya..iya...dan iya, tapi nihil ampe sekarang."
" kamu bener Nea,percuma kita ngadu juga,sudahlah kita nikamati saja." kata Fika seraya menghabiskan mie rebusnya.
" ya sudah kalau hujan udah reda kita bersihin deh kosan kita tercinta." kata Lia memotivasi teman teman kosannya yang sedaritadi berkumpul bersama menikmati suara air yang menetes di panci,baskom,dan lainnya.
****
Hujan pun berhenti di malam hari, semua penghuni kos tampak lelah setelah bergotong royong membersihkan kosan mereka.
" kalau dipikir pikir kok nasib kita buruk amat ya kos disini." ucap Lia meratapi nasibnya
" buruk gimana Li?" Tanya Putri.
" lah iya, kamar kosan jumlahnya ada 15, tapi yang isi cuma ada 7 orang aja,tu aja Afni lagi mudik,kita cuma ber enam sekarang, Nea sekamar sama Imi,jadi kamar yang isi cuma ada 6 kan,9 kamar lagi horor banget dah!"kata Lia menjelaskan
" ho'oh ya,apalagi kamar sebelah Lola,sereeeemmm!" Fika ikut menambahkan.
" lah sebelah Lola ya kamar kita dong iya gak Mi?"
" he'eh, emang kita setan apa!" protes Imi.
" bukan kamar kalian tapi sebelah kirinya Lola tu loh yang pojok, kalau kalian kan kepentok kamar mandi pojoknya." jelas Fika.
" sereman juga sebelah kanan kita lah." kata Nea.
" lah kan kamar mandi serem gemana?" Tanya Lia penasaran.
" serem,suka ada suara suara aneh,kenceng lagi,suara itu suka muncul setiap menjelang subuh!" kata Nea dengan nada setengah membisik.
" ihh serius...terus suara apaan tuh?" tanya Fika ikut penasaran dan suasana mulai mencekam,semua hening menunggu kelanjutan cerita Nea.
" iya serius, ya kan Mi?"
" iya betul, hampir tiap hari suara itu muncul setiap menjelang subuh jam setengah lima la kira kiranya." Imi menambahkan ceritanya.
" suaranya kaya apa?" Tanya Putri tak kalah penasaran, sementara badannya bergeser mendekat Lia dan Lola.
" suara itu...suara itu...berbunyi nyaring sekali.." Nea sengaja membuat teman kos lainnya penasaran.
" suaranya kaya apa sih..?" Tanya Lola.
"Begini kiranya..sebentar.."tak lama menunggu.
"PEEEESSSSSSTTT..TIIIUUUTTT.."
" Lo kentut barusan? gue kira suara ban motor kempes!" gerutu Putri sembari menutup hidungnya.
" ya kiranya seperti itu lah bunyinya, ternyata itu suara kentut si Imi kalau pagi dia tuh rutin,hahahaha..."
" ya ampun...PE'A LO!" kata Lola sembari melempar bantal yang sedari tadi dipeluknya erat.
" dasar,gue kira suara apaan,bikin parno aja tau gak,gue udah merinding disco!" kata Fika menghela nafas panjangnya.
"Gemana seremkan?" Tanya Nea.
" sereman juga bunyi kentut Nea barusan,baunya gak ketulung ,makan bangke lo kali ya?" protes Imi dengan tangan mengibas ngibas didepan hidungnya.
" eh lupain soal kentut, dipikir pikir seru juga ya kita, walau cuma ber enam sekarang tapi kosan gak berasa sepi,padahal kamar banyak yang kosong."
" iya kamu bener Lia, apalagi kalau ada Afni,lengkap deh ni kosan."
Mereka tertawa bersama,bercerita apa saja melepas rasa lelah setelah membersihkan kosan bersama sama, sampai hujanpun berhenti dan bocorpun tak ada lagi.
💕💕💕💕
Semoga menghibur,mohon maaf jika ada kata yang tak berkenan, typo tetap abaikan saja..happy reading ya guys..enjoy
To be continue...
Kasih vote ya jangan engga, kalau engga awas gak diapa apain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oneng & O'on
HumorMasih perlu banyak revisi yah, jadi mohon dimaklum. Typo juga bertebaran dimana-mana, harap maklum! kalau part pertama garing baca halaman selanjutnya, terus aja gitu, kalau masih garing juga coba celupin aja ke air tar juga basah. Mereka dikenal y...