NIKO

576 48 15
                                    

" mimpi apa gue kemarin,bisa ketemu makhluk kaya Niko." batin Imi dengan menepok jidatnya berulang kali. Nea yang disebelahnya mengrenyitkan dahi.

"huaaaaa..." rengeknya dengan mengacak rambutnya sendiri. Lagi lagi Nea hanya mengrenyitkan dahi.

" aaaarggghhh!!! " teriak Imi frustasi. bantal yang sejak tadi ada dipangkuannya kini melayang dan mendarat diwajah Nea.

" kunyuk, maen lempar aja!" bentak Nea kesal.

" sorry.. Sorry..oneng.. Untung aja bantal yang gue lempar,bukan hp gue, "

" kalau tu hp mendarat di kepala gue, gue jual tu hp buat berobat kepala gue! " Nea mendengus kesal. Imi berdiri mondar mandir. Nea hanya menatap sekilas. Dan berkata.

" berhenti deh, sepet gue liat lo mondar mandir udah kaya babon mau bertelor aja."

" Ne, bantuin gue dong, please. Mau yah.. Yah? " rengek Imi berlutut dihadapan Nea.

"hah! "

" hah? Kok hah, jawaban apa itu, please bantuin gue,yah..yah? " Imi memelas. Nea hanya menatap sekilas malas. Nea masih asik main dengan hp jadulnya.

Pletakkkk.

"auww, sakit pe'a. " Nea mengelus kepalanya yang habis ditimpuk pake pulpen oleh Imi.

" lo sih gak mau bantuin gue, lagi apa sih lo asik sendiri sama hp jadul lo itu" Imi merampas hp Nea. Imi hanya cengong.

" oh no, lo nyuekin gue gara gara game tetris ini? kebangetan lo Ne, gak liat apa gue lagi galau! " Nea merampas kembali hp jadulnya. Imi melihat jam dinding yang nemplok di dinding. Ya iyalah masa nemplok di kulkas, jadi jam tangan dong namanya. Kan gak nyambung lagi.

Imi kembali mondar mandir, kebiasaanya menggaruk kepala tanpa rasa gatal, menggigit jarinya, jedotin kepala ke tembok, jumpalitan gak jelas, loncat loncat dikasur dan parahnya jambakin rambut Nea. Nea melotot kesakitan.

" lo kenapa sih? Mabok kecubung lo ya?!" Tanya Nea kesal. Imi mulai berkaca kaca, expresi memelas keluar beserta jurus senyum sok imutnya. Nea menghela nafas.

" oke. Ceritain ada apa? Baru gue putusin bantuin apa kagak, tar gue disuruh nyolong pisang pak RT lagi, ogah! "

" jadi pak RT tu namanya ogah Ne? Kok gue baru tau ya, kapan lo kenalannya? " sektika Imi melupakan problemnya. Nea menepok jidatnya.

" astaga, disaat gue serius, malah lo yang konslet, gue gak jadi bantuin ah. " ancam Nea seraya melangkah pergi. Imi menahannya.

" iya.. Iya..maaf.. Niko mau kesini, tadi dia bbm gue, please kalau dia dateng bilang gue gak ada, atau halangin Niko biar gak kesini, please..please.. " rengeknya. Nea malah berpikir keras.

" Niko, Niko, kayak pernah denger tu nama." Nea berusaha mengingat.

" oh gue inget, Niko yang nyelametin lo dari kejaran tukang bubur? "

Imi mengangguk.

" yang dia nganterin lo ke kosan gak pake celana, maksud gue cuma make kresek? "

Imi mengangguk lagi.

" yang gue timpukin pake kamoceng, gara gara gue kira orang gila nyulik lo? "

Imi mengangguk lesu.

" oh ya ampun apa kabar dia sekarang? Lo ketemu dia dimana? Jangan bilang dia nyelametin lo lagi, kali ini lo utang makan dimana lagi? " tuding Nea.

Pletaakkk

Imi menapok kepala Nea pakai pulpen lagi. Nea merampasnya dan mengumpatkan dibalik BH. imi cengong.

" pulpen gue oneng. "

Oneng & O'onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang