Lowongan Kerja

779 36 36
                                    

Niko berlari menuju seorang wanita berpakaian formal, blazer hitam yang membalut kameja putih, serta celana kerja yang membentuk kaki bantet milik wanita itu, membuatnya semakin terlihat elegan, walaupun bantet tetap terlihat imut bagi Niko. Dari jauh Imi menyambutnya dengan senyum kerinduan. Ditambah sebuah lagu pendukung dari toko sebelah tempat Imi menunggu Niko menjemputnya, anggap saja itu sebuah backsound mereka berdua. Lagu campur sari milik Didi kempot berjudul Sri.

Sri, kapan kowe bali, kowe lungo ora pamit aku.
Jarene nang pasar, pamit tuku terasi.
Nganti saiki kowe urung bali.

Begitulah kira-kira lirik pertamanya. Begitu romantis, menyentuh jiwa. Plaaakkk..lebay! Kembali ke Niko dan Imi, mereka sudah berhadapan dan saling bergandeng tangan.

" Mau kemana kita sayang?" tanya Imi walau wajahnya udah pada luntur itu make up, tapi ada sedikit terukir wajah bahagianya saat melihat Niko datang.

Kamu, sumber kebahagiaanku Niko.

" Kita ke pinggir kali yuk say." ajak Niko penuh semangat.

" Hah, apa! Pinggir kali, mau ngapain?"

Jangan bilang mau ngajakin boker bersama. Oh..tidaaakk!

" Makan ini, tadi aku beli." Niko mengacungkan kantong kresek di tangannya.

" Apa itu sayang?"

" Kresek."

" Jadi kita makan kresek gitu?"

" Idih bukan, maksudnya ini kresek tapi didalemnya ada toketboki makanan korea,"

" Toket? Hush! Saru!" plaaakkk. Imi memukul pundak Niko.

" Eh salah ya, apa sih namanya, makanan korea itu loh kaya kue beras."

" Ada juga tteokbokki!"

" Nah iya itu. Tapi kan ga salah juga, sama-sama kenyal sama toke.....t." gumamnya lirih.

Pleeetaaakkk

Jitakan mendarat mulus dikepala Niko.

" Salah lagi, ya udah deh, mau apa gak ini kita makan dipinggir kali,"

" Hm, iya mau, tapi apa gak ada tempat romantis lainnya yah, hm.. ya udah deh yuk." Imi mengalah karena melihat expresi wajah Niko yang memelas.

Mobil Niko melaju kencang dan tiba di TKP. Tempat yang sangat tidak direkomendasikan. Pinggir kali sama saja pinggir sungai, tapi hanya aliran sungai kecil. Entah kenapa malah jadi tempat favorite Niko, tempat ini katanya tempat terindah. Tempat dimana kenangan itu selalu teringat. Imi hanya menggaruk kepala tanpa rasa gatal. Kepalanya celingukan kanan kiri. Mencari tempat duduk. Dia sempat berpikir bahwa mereka akan berenang di kali itu. Imi menelan ludahnya melihat kondisi sungai kecil yang memprihatinkan. Dia bertanya-tanya kenapa Niko malah membawanya kesini.

Sungai kecil yang kotor, akibat sampah. Ini perbuatan manusia yang mencemari lingkungan. Walaupun kotor dan bau, tetap saja ada anak kecil bermain disana.

Harusnya gue bawa Nea kesini dulu, pasti obat kulitnya laku keras. Banyak yang korengan, panuan, kadas, kudis, kurap dan kawan-kawannya.

" Sayang kok diam? Gak suka ya aku bawa kesini?"

" Niko, gak ada tempat lain lagi ya yang bagusan dikit buat kita berdua."

" Tapi ini tempat terindah buat aku sayang,"

" Indah? Apanya yang indah, kalinya kotor gitu sayang, banyak sampah di airnya tuh, jembatan itu juga udah usang gitu. Mau ambruk." gerutu Imi.

" Kamu mungkin gak bisa mengerti, tapi buat aku ini tempat terindah, tempat dimana kenangan aku dimulai." ucapnya seraya membuka makanannya dikresek. Sementara Imi masih bingung.

Oneng & O'onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang