ALVIAN

524 32 12
                                    

Alvian Berryl Narendra adalah mantan dari Nea Putrillia. Mereka putus bukan karena pengkhianatan atau ada orang ketiga, tapi karena mis'communication, dan mis'understanding, Dalam setiap hubungan komunikasi itu jadi kunci pentingnya. Jika dalam hubungan kehilangan komunikasi, hubungan itu perlahan memudar.

Nea, Imi dan Niko lebih dulu turun di stasiun Kiaracondong Bandung. Sementara Arga dan Alvian masih melanjutkan perjalanannya ke Jakarta. Niko dia memang mau ke Bandung katanya mau menghadiri nikahan sepupunya anak dari uwanya. Dari stasiun mereka berpencar. Nea pulang karena memang rumahnya di Cileunyi tepatnya di perumahan Bandung Indah. Rumahnya dari cileunyi aja masuk lagi ke arah atas. Yah Nea anak ninja hatori, mendaki gunung lewati lembah. Lebay!

Sementara Imi dia balik ke rumah orang tuanya, mereka ngontrak sementara di komplek Buah Batu, lah itu buah jangan dimakan nanti giginya ambrol semua.

Dan Niko katanya dia mau ke arah Margahayu. Yah mereka berpencar. Naik taxi masing-masing. Sesekali ngegaya dulu pake taxi, biasa di Purwokerto pake angkot atau becak.

Nea tiba di rumahnya, disambut histeris oleh kedua orang tuanya. Nea merasa kalau penyambutan itu berasa menyambut anaknya yang baru pulang dari TKW. Isak tangis suara emaknya terdengar sekomplek. Untung orang gak berbondong-bondong melihat apa yang terjadi.

Nea langsung masuk kedalam kamarnya. Dia merindukan suasana rumahnya. Aroma kasur miliknya masih tercium. Hm, aroma ilernya. Curiga ini seprai kagak diganti selama enam bulan terakhir Nea pulang dulu.

Nea merebahkan tubuhnya dikasur kesayangannya. Tubuhnya berguling-guling menikmati leganya kasur miliknya. Sudah lama jugakan Nea tidur dikasur se'upret dikosan. Guling-guling kayak gitu bisa langsung benjol kepala kepentok lantai, kadang kalau kasur si o'on dibawahnya, dia guling-guling jatoh nibanin badan ceking si o'on.

" Sayang makan heula ( dulu) atuh, itu mamah udah masakin sayur lodeh sama goreng ayam kesukaan kamu," ucap mamahnya Nea dari pintu.

" Iya mah, tar ah belom lapar, tadi udah makan di kereta. Mau bobo dulu ah ngantuk, dikereta gak bisa tidur." iyalah gak bisa tidur yang ada nangis sepanjang jalan, karena dihimpit Mr.X juga Mr.Future.. Maybe..

" Ya udah atuh, sok atuh bobo heula, nanti makan pokoknya!" ucap mamah Nea mengultimatum. Nea mengangguk setuju. Mamahnya Nea menutup pintu kamar putrinya. Tadinya Nea memang mengantuk, tapi dia kangen ingin mengobrak abrik lemari miliknya, dia ingin membongkar isinya, siapa tau ada yang bisa dia bawa ke kosan lagi. Atau nemu teko ajaib.

Nea membuka isi lemari, satu persatu dia pilah pilih, sampai dia menemukan sebuah kotak lumayan besar. Nea mencoba membuka, karena kotak itu dia gembok, dan Nea lupa entah dimana dia menyimpan kunci gemboknya. Nea mencari sampai kekolong kasur, kasur dia angkat, guling bantal dia lempar, rak buku di amburadulin, Nea berhenti sejenak merasa lelah.

" Dimana ya gue nyimpen itu kunci? Duh, ayo dong Nea inget!" batinnya.

" Masha Allah!! Meuni pabalatak ( sangat berantakan) pisan! Nyariin naon ari kamu teh Nea!" teriak mamah Aty, mamahnya Nea. Nea hanya nyengir saat tertangkap basah adegan berantakin kamar mikiknya.

" Kunci gembok mah, mamah liat ga?"

" Gak, mamah gak liat, pan kamu yang nyimpen,"

" Nea lupa mamah ih. Dimana nya?"

" Eta pokokna mah bereskeun deui! ( beresin lagi!)" titah mamah Aty kesal. Nea memejamkan matanya mencoba mengingat. Dan ahaa.... Nea menemukan secercah cahaya. Nea berlari ke belakang rumahnya. Halaman belakang rumahnya. Tempat mamahnya suka menjemur pakaiannya. Disana ada kolam ikan, Nea ingat dulu dia membuangnya ke kolam ikan. Tanpa pikir panjang nyemplunglah si Nea. Kolamnya dangkal hanya dalam satu meter saja.

Oneng & O'onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang