Sebelumnya minta maaf dulu ya kalau lama update, terus juga minta maaf buat cerita di bagian ini agak sensitif. Ambil sisi positifnya aja ya, gak ada maksud apa-apa. Apalagi menyinggung.
Happy reading...
****
Masih dikereta.
Nea kembali ke tempat duduknya dengan buru-buru. Alvian memicingkan sebelah matanya. Efek bangun tidur.
" Dek, kenapa?"
" Gak apa-apa kak,"
" Kok ngos-ngosan gitu, dari mana?"
" Toilet,"
"Hm, aneh."
" Apanya yang aneh?"
" Kamunya! Emang ada apa ditoilet kenapa wajah kamu kayak yang abis liat sesuatu, hayo abis ngintip yah," tuding Alvian meledek Nea. Nea memukul lengan Alvian. Alvian terkekeh geli melihat Nea yang kesal. Padahal pada kenyataannya Nea sedang menata kembali perasaannya tadi. Menetralisir suhu tubuhnya.
" Ehem," Arga kembali dari toilet dan duduk dikursinya lagi. Nea menoleh. Arga mengedipkan matanya nakal. Nea langsung memalingkan wajahnya.
Kenapa dia? Cacingan? Pake ngedipin mata gitu, gak tau apa kalau hati gue langsung melonjak kaya harga cabe!
Di lain bangku. Imi sedang asik mengobrol dengan Niko.
" Beb," ucap Niko. Imi malah celingukan.
" Kamu tuh manggil siapa sih?"
" Kamulah, masa iya masinisnya!"
" Perasaan namaku Imi deh, bukan beb! Bebek? Ya ampun kamu ngatain aku bebek gitu! Jahat!" Imi memalingkan wajahnya kesal. Niko mengusap jidatnya sendiri, terus mengeplak jidatnya juga berharap keluar duit dari ubun-ubunnya.
" Ya Allah, punya cewek begini amat, kagak bisa diajak romantis dah, beb itu panggilan sayang,"
" Gak mau ah, dipanggil gitu, kalau orang yang gak tau nanti dikira kamu ngatain aku bebek! Gak usah pake bahasa alay gitu deh, panggil biasa aja."
" Ya udah iya, mau dipanggil apa?"
Pletaakk.. Sebuah tutup botol air mineral berhasil mendarat di kepala Imi. Imi menoleh pelaku pelemparan itu, diliatnya Nea sudah menjulurkan lidahnya.
" Kutil!" ucap Imi reflek
" Hah! Apa? Kutil? apa itu panggilan sayang juga?"
" Ih bukaaaann!! Arggghhh Oneng!!" teriak Imi kesal.
Niko hanya menggaruk tengkuk lehernya.
Tadi katanya kutil, sekarang oneng, gemana sih nih. Mau dipanggil apa kamu tu sayangku, cintaku, tak kewer-kewer.
" Ya udah deh, kutilku sayang jangan marah-marah lagi ya," kata Niko seraya meraih tangan Imi. Imi rasanya ingin nangis guling-guling.
" Jangan panggil kutil!huaaaa.."
" Lah tadi aku tanya mau dipanggil apa, kamu jawab kutil,"
" Ih, itu gara-gara si Nea, dia lempar aku pake tutup botol nih, aku reflek ngatain dia kutil!" cerocos Imi mendumel.
" Oalah, aku kira kamu mau dipanggil kutil. Ya udah cup..cup.. Jangan nangis ah malu," Niko mengusap pundak Imi. Nea tersenyum melihatnya.
Gue seneng kalau lihat lo ada yang perhatian sama lo, gue seneng kalau lo bisa menemukan seseorang yang tulus sayang sama lo. Gue sebagai sahabat lo, mendoakan supaya Niko memang jodoh lo kelak. Amin.
![](https://img.wattpad.com/cover/95418033-288-k705236.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneng & O'on
HumorMasih perlu banyak revisi yah, jadi mohon dimaklum. Typo juga bertebaran dimana-mana, harap maklum! kalau part pertama garing baca halaman selanjutnya, terus aja gitu, kalau masih garing juga coba celupin aja ke air tar juga basah. Mereka dikenal y...