Ada yang mengetuk keras isi dada Dara . Ada rasa aneh yang ia sendiri juga tak bisa jelaskan . Rasa aman , nyaman dan senang masih terbesit dalam benaknya meskipun sikap lelaki itu jelas berubah terbalik .
Tatapannya yang tajam , bagai sebuah embusan kerinduan bagi Dara . Mata itu nyatanya tetap sama , sama indahnya dengan apa yang ada di ingatan Dara .
Kenangan saat 17 Tahun , kenangan saat masih bersama. Semuanya .
Dara meremas celana kainnya kian erat , ingin berteriak kencang rasanya.. tak menyadari bahwa lelaki di sampingnya sedang menanti jawaban dari bibirnya .
"Ana?" tanya Reno lirih , menggenggam tangan Dara dengan lembut .
"Maaf... kamu bilang apa tadi?" tanya Dara dan membalas tatapan Reno dengan senyuman .
"Besok malam aku ingin mengajakmu ke sebuah tempat . Bisa kamu luangkan waktu sebentar?"
Dara berpikir sebentar , bisa bisanya ia tidak memperhatikan Reno yang jelas mengajaknya jalan . "Iya , kemungkinan bisa . Besok aku lengang kok"
"Mau makan dulu atau langsung pulang?" tanya Reno dengan tersenyum , meskipun pandangannya tetap tertuju pada jalanan di depannya.
"Terserah. Kamu lapar?"
"Sebenarnya iya ... ehmm boleh masakkan untukku?" goda Reno sambil tersenyum usil , membuat Dara juga ikut tersenyum kesal . "Kita belanja dulu ya , stok di apartemenku sedang kosong" gumam Dara lirih dan Reno tersenyum senang .
"Siap , Ratu"
Dara menyandarkan kepalanya pada kursi mobil . Tolong , cukup bahagialah seperti ini saja ... bersama Reno . Karena jika ada Elang , 'Aku sungguh akan berharap kebahagiaan yang lebih .... Yaitu bersamanya .'
*******
"Kau benar benar ke Indonesia?!" Elang menutup matanya spontan setelah mendengar suara kecewa dari telpon di handphonenya .
"Maaf , aku memang harus kembali " Ucap Elang lirih , ia memang merasa bersalah pada Carissa . Apalagi sekarang , setelah ia makin menyesal karena menginjakkan kaki lagi di Indonesia .Seperti semua usahanya setelah 11 tahun sudah siap untuk gagal .
" Lalu apa? kau sudah bertemu dengan gadis itu? sudah balikan??!!!"
Elang memijit pangkal hidungnya , inilah yang ia tak sukai dari Carissa . Ia akan menuduhnya tanpa alasan yang jelas .
"Apa kau tidak percaya kalau aku mencintaimu? " tanya Elang lirih , sedikit ada keraguan dalam kata kata yang baru saja diungkapkannya .
"Tapi kau juga pernah mencintainya! dan aku pikir sekarangpun masih iya?"
"Aku tidak seperti itu , sekarang... aku mencintaimu" ulang Elang seraya berusaha bersabar , ada kata kata yang seperti Elang paksakan untuk keluar. Kata 'Mencintaimu' jadi kian aneh dan tidak pas kini .
"Kau benar benar jahat karena tidak mendengarkan ucapanku" Mata Elang terbuka lebar , ini suara asli... bukan bersumber dari speaker handphone di tangannya . Ada Carissa dengan tatapan tajamnya mengarah pada Elang yang juga sedang menatap wajah itu .
Elang menghampiri gadis itu , membelai pipinya lembut . "Maaf ... " kata Elang lirih dengan ekspresi menyesalnya . Nyatanya ia benar benar menyesal , sangat menyesal.
Carissa tetap terdiam , hingga Elang membawanya kedalam pelukan . Tangis gadis itu pecah , sembari mencengkram punggung Elang . Ada rasa takut luar biasa yang tersarang dalam diri Carissa , Carissa tau pasti.... Dara Arfiyana bukanlah tandingannya . Carissa tahu bagaimana lelaki di depannya itu begitu mencintai sosok Dara Arfiyana , karena itulah ia begitu takut .
KAMU SEDANG MEMBACA
Should I say that I Love You again?
RomanceShould I Say That I Love You again? (Elang Dan Dara series 2 ) 11 years passed... Kadang, tak sepenuhnya kisah berakhir disatu masa. Ada yang ingin terus berjalan, untuk menyusun tubuh rindunya. Kepada kisah adam dan hawa yang telah kandas beberap...