"Mau kesana denganku saja?" Elang berkata entah kenapa , membuat Reno dan Dara menoleh ke arahnya .
Dada Dara berdebar , berbeda dengan Reno yang menatap Elang menyelidik dan memperhatikan tas belanja yang Elang bawa .
"Jangan main main dengan gadisku" Ucap Reno dingin , menatap Elang yang juga menatapnya dingin.
Siapa yang gadis siapa sebenarnya ?
Elang terdiam , ingin menyangkal bahwa Dara adalah gadisnya?? tidak mungkin .
"Ehmm.. aku berangkat sendiri saja . Terima Kasih" Ucap Dara , menggenggam kuat tangan Reno dan tersenyum menunduk pada Elang .
"Aris..." Ujar Reno memanggil karyawannya itu , dan Elang ikut menoleh kepada orang yang dipanggil Reno dengan sebutan Aris . Lelaki gondrong yang tadi juga memanggil Reno saat berbicara dengan Elang .
"Bisa kau kirimkan supir untuk mengantar Ana ke Bandung?" tanya Reno namun tatapannya masih saja dingin pada Elang .
"Iya , Pak... Bisa ... akan saya persiapkan sekarang"
Elang menatap menyelidik ke arah Aris yang beranjak pergi , entah mengapa... Elang merasa ada yang tidak beres dengan lelaki itu .
"Aku sudah bilang , aku tidak apa apa ke Bandung sendiri" Ucap Dara murni seperti terbebani. Elang tahu itu. Elang tau , Dara tidak suka merepotkan orang lain . Ia adalah gadis seperti itu .
"Aku ingin menjagamu , agar tetap aman" Reno tersenyum , menatap Dara dan membelai lembut puncak kepala gadis itu . Entah , ia sengaja atau tidak . Namun Reno mencium pipi Dara intens dan lama di depan Elang yang juga masih memperhatikan mereka.
Tanpa sadar , tangan Elang mengepal . Kesal rasanya.
"Saya permisi dulu , Pak Reno... dan Bu Ana" Ucap Elang tertahan , berusaha menahan gejolak yang ada di dadanya . Rasa tidak suka . Namun Elang tersenyum , menyembunyikan satu tangan dibalik saku celananya sementara tangan yang lain menggenggam erat tali tas belanja yang tadi Dara berikan padanya .
Dara menatap punggung itu , punggung yang Dara rindukan hangatnya dan juga rasa kokohnya . Pergi menjauh darinya , meninggalkannya bersama laki laki lain .
Lagi , sepertinya Dara terjebak dengan Cinta bertepuk sebelah tangan .
********
"Bangsat... " gumam Elang , menyandarkan kepala pada jok mobilnya .
Perasaan sialan .
Cemburu sialan .
Elang mengusap rambutnya sedikit kasar , menatap lurus ke depan .. mencoba mengatur napasnya .
Aris?
Elang menajamkan matanya , bisa Elang lihat lelaki itu memberikan sebuah benda kecil berwarna coklat tua pada lelaki yang sedang bersandar di sebuah mobil dinas berwarna hitam .
Bukannya itu mobil kantor?
Tak lama kemudian , Elang melihat Dara keluar dari lobby dan tersenyum pada lelaki yang bersandar di mobil hitam itu .
KAMU SEDANG MEMBACA
Should I say that I Love You again?
Roman d'amourShould I Say That I Love You again? (Elang Dan Dara series 2 ) 11 years passed... Kadang, tak sepenuhnya kisah berakhir disatu masa. Ada yang ingin terus berjalan, untuk menyusun tubuh rindunya. Kepada kisah adam dan hawa yang telah kandas beberap...