D U A P U L U H S A T U : SHE IS BACK

13.7K 798 182
                                    

Elang mengancingkan kancing kemeja teratasnya, berusaha terlihat rapi dan baik baik saja meskipun nyatanya... hatinya tidak merasakan demikian.

Dirinya tidak tau, bahwa ternyata rasanya akan sedemikian menyakitkan hanya karena mendengar gadis itu tidak mau lagi dengannya.

Dara menyatakan dengan jelas bahwa dirinya lebih memilih Reno. Elang berusaha mengalihkan pemikiran itu, berusaha memikirkan bahwa setidaknya.. gadis itu masih membalas ciumannya kemarin. Ya, setidaknya.

Bibir Elang tersungging sepersekian detik, ia ingat betapa berdebar jantungnya kemarin malam. Apalagi saat Dara mengalungkan kedua tangan di lehernya.

Elang mengusap lehernya sendiri. Berharap ingatan itu terus berputar di kepalanya, bagaimana pasnya gadis itu di pelukannya kemarin.

Ah, Andai....

Memangnya kau masih SMP Elang? Kasmaran karena pelukan dan ciuman seperti itu di usia 29 tahun??

Elang menggelengkan kepalanya, padahal ia juga sering dan biasa saja berciuman dengan wanita saat di London. Tapi kenapa rasanya berbeda saat dengan Dara? Kenapa sangat mendebarkan hingga Elang tak tau caranya kembali normal.

"Boss! Udah jam 9!" Elang menoleh, menatap lelaki yang berhasil membuat dirinya meninggalkan lamunan itu.

Elang mengangguk dan tersenyum tipis. Beralih dari cermin di depannya setelah ia benar benar siap dengan baju kerja lapangannya, kemeja yang sempat ia pinjamkan pada Dara.

Bersyukur, Elang bisa menghirup wangi Dara di kemeja kerja lapangan yang kini dipakainya. Elang mengembuskan napasnya, ia akan bertemu Reno hari ini bahkan ia akan berbicara lama dengan lelaki itu hari ini.

Pertama kali yang Elang lihat di gudang besar pembuatan mesin itu adalah Reno yang menatapnya tidak enak.

Elang bersikap biasa saja, memilih tidak terlalu memperhatikan daripada terlalu berlarut larut. Elang berusaha tak menghiraukannya, namun ia juga tak nyaman saat Reno memandangnya seperti itu disaat bekerja.

"Ada yang perlu dibicarakan?" Elang balik menatap Reno, tatapan yang Elang tau ada sebuah ketidaksukaan disana.

Reno hanya terdiam, namun Elang paham bahwa lelaki itu pasti jengkel kepadanya perihal Ia yang menawarkan diri untuk mengantar Dara ke Bandung dulu. Dasar lelaki posesif. Elang mengumpat dalam hati, saat hal itu terpikir dibenaknya.

Daripada lo Lang, penikung hubungan orang. Seolah ada suara kencang dari dalam diri Elang yang memaki dirinya sendiri.

Elang menutup matanya, ia sadar bahwa dirinyalah pihak yang salah disini. Ia menyukai gadis yang telah jadi tunangan orang lain, mengesalkan.

"Maaf jika ada kesalahan yang saya perbuat" Ujar Elang sangat formal, ia memang salah diluar pekerjaan namun Elang merasa dirinya tidak salah apapun di bidang pekerjaan. Elang kembali mengalihkan perhatiannya dikala melihat Reno hanya menatapnya tanpa ada jawaban sedikitpun.

Elang melirik Reno sekilas dikala lelaki itu terlihat seperti terkejut saat melihat notifikasi dari ponselnya. Terlihat senang sekali.

"Ana?! Kamu sudah enakan?"

Elang segera menoleh, merutuki diri sendiri bahwa sebenarnya dirinya juga ingin tau. Namun apa apaan ini, kenapa ia harus mendengarnya dari lelaki lain.

"Sehat? Jangan bohong"

Elang berusaha menajamkan pendengarannya, sial karena dirinya tak bisa mendengar perkataan Dara di ponsel Reno.

"Kamu selalu bilang gitu meskipun kamu sakit. Jangan lupa meminum obat, aku akan ke apartemenmu setelah kerja. Tidur yang cukup, jaga kesehatan sayang"

Should I say that I Love You again?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang