12 - Min Yoongi > Ghost.

36.7K 2.1K 196
                                    

Adakah hantu yang tampan? Mungkin didunia nyata tidak. Tapi disini ada. Namanya Min Yoongi a.k.a Suga.

Perkenalakan, namanya Suga, umurnya 22 tahun (bukan umur asli), tingginya (tebak sendiri), duduk dibangku perkuliahan tahun ke-3, tampan, berambut hitam lekat dengan poni yang menawan, putih seperti susu atau lebih tepatnya putih pucat, bibir yang tipis membuatnya banyak pengagum wanita.

Namun ada pula mahasiswa dan mahasiswi yang menjauhinya karena berpandangan kalau Suga itu aneh, terlalu pendiam untuk ukuran lelaki tampan dan cerdas, banyak teman, tapi Suga tidak pernah bicara meskipun sedang bersama teman-temannya jika hal itu tidak penting, pandangannya selalu membunuh dan dingin. Satu lagi, Suga selalu mengikuti kelas jika kelas malam, jika ada kelas pagi atau siang maka Suga tidak akan hadir, dan itu telah menjadi perbincangan dikalangan para senior maupun junior.

..

Kaki itu terus melangkah disetiap lorong gelap yang hanya ada samar-samar lampu disalah satu Universitas ternama di Korea Selatan.

Hanya ada 1-2 orang berlalu lalang dilorong itu telah membuat lelaki berkulit pucat itu semakin santai dan santai.

Kulit putih pucatnya sangat terlihat jika ia berjalan dilorong tersebut.

Kelas malam telah memanggilnya, ia bisa bertahan jika terus seperti ini, mengikuti kelas malam.

Sesampainya didepan pintu kelas belakang, tangannya meraih Knop dan menggeser pintu lalu masuk dan menutup kembali pintu.

Matanya menerawang seisi kelas, dimana kelas itu sudah ramai dan terang oleh lampu yang bersinar diatap-atap kelas.

"Suga hyung! Disini!" seorang lelaki memanggil namanya sambil melambai. Itu Park Jimin, teman dekatnya.

Lalu ia mendekat dan duduk didepan Jimin.

"Apa kau sudah makan?" tanya Jimin.

Lelaki pucat itu menggeleng.

"Kau tau aku tidak pernah lapar, bukan? Atau... Kau mau aku memakan mu?"

Bagi Jimin itu bukan pertanyaan, namun sebuah ancaman. Dengan susah payah ia menelan ludah dan secepatnya menggeleng.

"Maaf, tidak usah. Aku tidak enak." ucapnya membuat Suga memutar malas bola matanya.

"Oh hyung... Aku dengar malam ini akan ada mahasiswi pindahan yang akan bergabung dengan kita. Kau tertarik, hyung?" Jimin berusaha mengajaknya bicara, namun Suga hanya memberika jawaban dengan cara anggukan.

Hendak Jimin berbicara lagi, namun Dosen segera melenggang memasuki kelas.

"Cahh malam semua. Maaf sekali saya mengadakan kelas malam karena pagi dan siang saya tidak bisa hadir untuk mengajar. Dan... Malam ini akan ada mahahisiwi pindahan yang akan mengikuti pelajaran bersama kalian, Hami-ah masuklah!" dosen bernama Cho Kyuhyun itu memanggil gadis diambang pintu untuk masuk.

Gadis berambut kuncir kuda memasuki kelas, gadis cantik, gadis bernama Hami itu berkulit sama dengan Suga. Setelan baju dan rok putih membuatnya semakin cantik.

Hami membungkuk.

"Kim Hami imnida. Mohon kerja samanya semua." sapanya ramah. Senyum manisnya membuat para lelaki dikelas terkagum-kagum, begitupun Jimin. Tapi tidak dengan Suga.

"Baiklah. Tolong bantu Hami semuanya. Hami bisa duduk disamping Yoongi, disana!" Kyuhyun menunjuk bangku disamping Suga yang kosong.

Dengan senang campur kaku kaki gadis berumur 20 tahun itu melangkah mendekati Suga yang sedang sibuk dengan bukunya sedari tadi.

Setelah itu selama 2 jam semuanya terkurung dikelas mengikuti pelajaran dengan diakhiri oleh tugas makalah dari dosen tampan itu.

Tugas makalah dengan perkelompok, dimana perkelompok dihuni oleh 4 orang.

Suga mendapat bagian kelompok 3. Suga, Jimin, Hami dan Eunhyuk.

Waktunya pulang, tapi kelompok 3 belum pulang. Dengan diketuai oleh Eunhyuk selagi yang tertua, mereka akan membagi tugas dulu.

"Sepertinya kita akan memprestasikan ini malam hari lagi, Prof Cho selalu mengadakan kelas malam!" tutur Jimin disetujui anggukan oleh Suga dan Eunhyuk.

"Kau pasti sudah banyak mempelajari tentang tugas kali ini Hami-ssi! Jadi. Kau mendapat bagian, hmm.... Cari aktivis bagian pemasaran di China!" Eunhyuk menatap buku didepannya sambil berbicara.

"Dan Suga bagian. Komunikasi! Kau bisa mempelajari tentang komunikasi antara pemasaran negara kita dengan negara China!" dengan teliti matanya kembali menelusuri setiap lembar buku tebal tersebut.

"Jimin. Kau bagian pengantaran! Oke?"

"Oke."

"Dan aku akan mengurus sisanya, tentu banyak. Tapi tidak apa. Dan jika kalian sudah membuatnya, maka hafalkan semua bagian-bagiannya! Untuk bagian yang berbicara saat presentasi nanti. Bagaimana kalo Hami? Kau bisa menunjukkan kemampuan berbicara mu kepada semuanya nanti, bagaimana?" Eunhyuk menatap Hami. Dengan senang Hami mengangguk.

"Ini sudah larut malam, Hami-ssi. Kau membawa kendaraan?" tanya Jimin khawatir.

"Tidak. Tapi aku akan dijemput oleh kakak ku nanti." jawab Hami sambil memasukkan buku-bukunya kedalam tas.

"Baguslah kalau begitu. Oh ya, hyung!" Jimin menoleh ke Eunhyuk.

"Ya?"

"Besok bisa aku berkunjung kerumah mu? Aku harus bisa memahami apa yang aku buat dan menghafalkannya bukan? Jadi hyung, bantu aku!" pinta Jimin dengan manis.

Lelaki bersurai pirang itu mengangguk terpaksa. Ia harus menuruti kemauan lelaki berbadan pendek itu meskipun malas.

"Gomawo hyung! Oh Suga hyung sudah mau pulang ya?" Jimin lalu menoleh ke Suga yang sudah berdiri dari tempatnya.

"Tentu. Aku tidak akan menginap disini! Aku harus mengunjungi sebuah tempat dulu, jadi... Aku duluan. Malam Hami, Hyuk hyung, Jimin bantet!" Suga melenggang setelah mengatakannya.

Sementara Jimin hanya memanyunkan bibirnya mendengar salam selamat malam dari Suga tadi.

"Berhentilah bersikap seperti anak sd Jimin-ah, kau tidak malu dilihat Hami?" Eunhyuk berucap sambil memasukkan buku terakhirnya.

"Tidak apa-apa. Aku sudah biasa melihat laki-laki seperti Jimin. Hmm. Aku harus memanggil apa kepada kalian?" dengan raut wajah bingung Hami bertanya.

"Panggil saja aku Hyuk, dan ini Bantet, eh maksudku Jimin. Kau bisa memanggil oppa juga kepada Jimin jika ingin, tapi kau jangan panggil oppa kepadaku dan Suga, karena kami tidak menyukainya!"

"Oke. Kalau begitu aku harus bergegas, kakak ku sudah menunggu dibawah." pamit Hami sambil melirik arloji cantiknya.

Setelah mendapat anggukan dari kedua lelaki didepannya, Hami bergegas pergi turun.

..

"Bagaimana? Hari pertama mendapatkan kelas malam? Apa teman-temanmu baik?"

"Mereka baik, tapi ada satu orang yang. Hmm sepertinya terlalu diam."

"Siapa?"

"Namanya Min Yoongi, dipanggil Suga."

"Tunggu! Apa? Maksudmu Yoongi? Min Yoongi?"

"Iya, memangnya kenapa oppa?"

"Apa kau bodoh? Tahun lalu kita 2 kali mendatangi rumahnya untuk berduka cita! Yoongi sudah meninggal karena pembunuhan bodoh!"

"APA??"

.....

[TBC]

.....

Bangtan Ghost (SUDAH DITERBITKAN!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang