72 - Vampire - Blood 2

2.7K 296 5
                                    

Bacanya santai aja. Jangan buru2 oke? 😊

....

"DARAHH!!! HYUNG DARAH MANISSS ITUU MILIKKU!!" suara teriakkan terdengar sangat keras dari luar kamar setelah pintu tertutup kembali.

Seomi langsung menutup telinganya. Otaknya tidak terlalu buruk untuk berpikir dan sekarang gadis itu tau apa maksud dari orang-orang yang menemuinya tadi.

Seomi sekarang tau jika orang-orang tadi bukanlah manusia.

Seomi tambah ketakutan. Ponselnya entah ada dimana. Dan sekarang untuk kabur ia tidak bisa. Seomi tidak tau dia ada dimana dan jika keluar maka sesuatu yang buruk pasti akan terjadi.

"KENDALIKAN DIRIMU! DIA BUKAN MANGSA! DIA BUKAN MAKANAN! SADARLAH!" seseorang berteriak didepan pintu.

Seomi semakin panik, pikirannya sudah melayang kepada hal buruk yang akan menimpanya.

Tiba-tiba saja kegaduhan didepan mendadak senyap. Semua suara bising berhenti seketika dan digantikan oleh keheningan.

Seseorang masuk kedalam. Seorang pria berumur dengan pakaian hitam nan rapih. Wajahnya terlalu tampan untuk seorang ayah beranak 7, namun itulah kenyataan.

"Maafkan saya. Kau pasti sudah memiliki pikiran buruk tentang kami kan? Begini, saya ayah dari mereka yang tadi berbuat bising. Kami bukan manusia, melainkan vampire. Jangan takut, hanya anak bungsu saya yang sering hilang kendali. Dan yang seperti kau lihat, anak saya sudah benar-benar kacau dan yang bisa menghentikannya hanya kau sendiri, nona."

Entah mengapa, saat Seomi mendengarkan tuan Park, semua ucapannya mampu mereda rasa takut dan gelisah Seomi.

"Maksudnya?"

"Berikan darahmu sedikit saja untuk membuatnya tenang. Tapi saya tidak memaksa, saya bisa membebaskan anda, tapi jika anda bertemu dengan anak bungsu saya lagi, saya tidak bisa menjamin keselamatan anda. Tapi jika anda bersedia memberikan darah anda sedikit, maka anda akan aman."

Mendengar penjelasan tuan Park, Seomi berpikir untuk yang keberapa kalinya. Jika ia tidak memberikan darahnya maka dirinya tidak akan aman, tapi jika diberikan pasti akan sakit. Namun jika dipikir lagi, hanya sedikit kan? Mungkin tidak apa untuk keselamatannya.

"Baiklah. Tapi hanya sedikit kan?" tanya Seomi sambil menatap mata merah samar tuan Park.

Tuan Park terlihat tersenyum ramah.

"Iya hanya sedikit, pikirkan dimana anda akan memberikan darahnya."

Setelah itu tuan Park keluar dan Seomi kembali sendiri dengan pikiran yang benar-benar membuat otak berputar melilit.

Oke hanya sedikit.

"Mungkin dipergelangan tak apa?" Seomi bergumam sendiri.

Dan tak lama pintu terbuka. Seomi dapat melihat seorang lelaki yang sebelumnya membuat kegaduhan tengah berdiri sambil menatap dirinya dengan mata merah.

Seomi takut. Bohong jika ia tidak takut.

Tapi entah kenapa suasana begitu canggung. Jungkook menatap lekat manik Seomi, begitupun sebaliknya.

Seomi mengerutkan dahinya, jika dilihat dengan teliti, rasanya ia tidak asing dengan wajah Jungkook.

"Hm, bisakah lebih cepat? Aku ingin pulang."

Jungkook sadar dari lamunannya dan langsung menutup pintunya lalu mendekati Seomi.

Seomi sedikit takut, namun itu semua untuk kebaikannya.

Jungkook menutup hidungnya.

Seomi menyerahkan pergelangan tangannya yang putih mulus saat Jungkook sudah didepannya.

"Cepat lakukan!"

TBC

Bangtan Ghost (SUDAH DITERBITKAN!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang