69 - CP

2.5K 329 15
                                    

Baru aja gue dapet cerita dari pengalaman kakek gue sendiri dulu. Ini nyata, jadi semoga aja kalian ga bakal ngalamin ya.

......

Park Jimin menelusuri jalan sepi pada saat jam menunjukkan pukul 6 sore. Dimana saat itu orang-orang tengah bersiap untuk pulang kerja khususnya pekerja.

Jimin mengendarai mobilnya dan berhenti disebuah jembatan yang tidak terlalu besar. Jimin memarkirkan mobilnya dan ia langsung buang air kecil tanpa ijin terlebih dahulu.

Saat itu setelah selesai dengan urusan kecilnya Jimin kembali menghampiri mobil dan bersiap akan membuka pintunya.

Namun saat akan masuk, seseorang menepuk pundaknya.

Jimin langsung menoleh dan mendapati seorang siswa perempuan sma lengkap dengan seragamnya.

"Boleh aku meminta bantuan?" ucap siswa itu. Jimin melirik sekitarnya, lalu kembali menghadap perempuan tersebut yang terus menatapnya.

"Boleh, kenapa?"

"Bisa aku ikut menumpang? Aku takut jika berjalan sendiri dijalanan sepi seperti ini."

Jimin langsung terlihat memikirkannya.

"Badanku sudah banyak keringat, dan kau pasti akan terganggu dengan baunya jika didalam. Bagaimana?"

"Tidak apa-apa, apa boleh?"

"Jika kau tidak keberatan boleh. Ya sudah masuk saja."

Setelah mengatakanya siswa itu langsung berputar dan masuk kedalam. Tidak lama Jimin langsung mengendarai mobilnya menuju arah rumah yang ditunjuk oleh siswa tersebut.

Jimin berhenti didepan rumah sederhana yang gelap. Siswa itu mengajak Jimin untuk ikut turun dan minum dulu atas rasa terima kasihnya, dan Jimin ikut turun.

Jimin duduk di luar, sementara siswa itu masuk kedalam rumahnya untuk menghidupkan lampu luar dan tidak lama siswa itu membawa air keluar dan disimpan didepan Jimin.

"Minumlah." ucapnya.

Jimin berterima kasih dan langsung meminumnya karena haus. Saat itu pintu masuk yang berada tepat disampingnya terbuka lebar.

Saat itulah Jimin mendengar suara tangisan bayi yang cukup keras. Jimin bertanya tentang bayi itu dan siswa itu menjawab dari arah dapur jika itu adalah anaknya yang baru lahir.

Seketika itulah suasana tenang dan rumah sederhana itu seketika menjadi kuburan. Semuanya menjadi kuburan yang terpapar luas.

Suara tangis bayi itu telah berhenti dan Jimin langsung sadar jika ia sedang duduk diatas kuburan baru.

Langsung saja Jimin berlari menuju mobilnya dan langsung pergi dari sana dengan kecepatan lumayan tinggi.

Sampai pada akhirnya sampai didaerah pemukiman warga mobil Jimin diberhentikan oleh seorang pria paruh baya.

Pria itu memperingati Jimin jika lelaki berambut hitam itu terlalu cepat mengendarai mobil.

Jimin menjawabnya dengan nafas tidak teratur.

Pria tua itu mengerti keadaan Jimin dan menuntun Jimin menuju rumahnya yang tidak jauh dari tempat sebelumnya Jimin dicegat.

Pria itu memberikan Jimin minum dan menunggu dengan sabar Jimin membaik.

Setelah membaik, dengan sendirinya Jimin menceritakan semua yang ia alami barusan.

Pria itu pada akhirnya menghela nafas.

"Dia adalah seorang siswa sma disini yang hamil diluar nikah dan menggugurkan kandungannya yang sudah pada bulannya, karena tidak kuat jadi dia meninggal bersama anaknya kemarin."

END

Bedanya itu kalo kakek gue pake sepeda Jimin pake mobil.

Bangtan Ghost (SUDAH DITERBITKAN!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang