Slow Read!!
"Aku serius, jangan menganggu kakak lagi."
"Memangnya kenapa kalo aku mengganggu kakakmu? Emang masalah buatmu?"
"Sudah sangat jelas kalo itu adalah masalahku juga, masalah kakak adalah masalahku juga!"
"Pandai sekali kau berbicara."
"Jung Jiwoo adalah tanggung jawab ku, tolong jangan ganggu dia lagi. Kak Jiwoo sangat terganggu, dia takut. Kau itu seperti penguntit!" semakin lama lelaki bermarga Jung itu semakin meninggikan suaranya.
Hoseok geram, dia tidak tahan lagi. Mantan kekasih kakaknya Jiwoo bernama Jaebeom itu terus saja menganggu kakak perempuannya.
"Ini terakhir," Hoseok menatap lebih serius. "Berhenti menganggu kak Jiwoo, kalau kau masih mengganggunya, aku tidak akan tinggal diam!" Hoseok memperingati, lalu ia segera berbalik dan pergi keluar dari gedung olahraga meninggalkan Jaebeom yang masih diam.
Setelah melihat punggung Hoseok keluar, Jaebeom langsung menyeringai. Dia mendapat rencana sempurna untuk membalas Hoseok yang sudah membuatnya malu.
—
"Seokie! Aku berangkat duluan ya? Aku ada kelas pagi hari ini." Jiwoo dengan pakaian cukup sopan berjalan turun dari atas mendekat ke Hoseok yang sedang sarapan bersama kedua orang tua mereka.
Hoseok menoleh.
"Iya tidak apa. Kakak tidak makan dulu?" tanya Hoseok.
"Tidak, aku makan dikampus." Jiwoo mendekati Hoseok dan mencium pipi kiri adiknya itu. Kemudian ia berpindah tempat dan melakukan hal sama kepada kedua orang tuanya.
"Hati-hati!" ucap Hoseok melihat kakak perempuannya berlari seperti anak kecil ke pintu depan.
Jiwoo hanya mengangkat tangannya membentuk 👌 menanggapi Hoseok lalu membuka pintu dan keluar rumah.
"Kakakmu itu tidak pernah berubah. Tetap seperti anak kecil, padahal sudah dewasa." tuan Jung hanya menggelengkan kepala sambil berbicara.
Sementara nyonya Jung hanya bisa tersenyum, ia bersyukur kedua anaknya tidak pernah berkonflik, mereka sangat dekat.
—
Siang, saat Hoseok selesai berlatih dance disekolahnya. Ia berniat untuk menjemput kakaknya yang ia yakin tadi pagi tidak membawa mobil karena kuncinya masih mengantung diatas lemari.
Jarak kampus Jiwoo dengan sekolah Hoseok tidak jauh, jadi ia hanya berkendara sebentar.
Setelah sampai didepan gerbang kampus, Hoseok melihat Yuri, teman Jiwoo sedang berdiri didepan gerbang.
Hoseok langsung memarkirkan mobilnya dan turun untuk menemui Yuri.
Lelaki itu menyapa. Dan Yuri balik menyapa.
"Kak boleh tau kak Jiwoo sudah keluar kelas belum?" tanya Hoseok To The Point.
"Lah bukannya Jiwoo tidak masuk ya? Kakakmu tidak hadir pagi ini, aku sudah mengirimnya pesan tapi tidak kunjung dibalas, aku menelponnya beberapa kali tapi tidak diangkat." Yuri menjelaskan.
"Ah kalau begitu terima kasih, aku akan mencarinya." Hoseok sedikit membungkuk dan berlalu.
Ia kembali memasuki mobil.
Saat Hoseok akan menghidupkan mobil, tiba-tiba ponselnya berdering, sebuah panggilan Video Call dari kontak Line tidak bernama.
Hoseok mengangkatnya lalu menyimpan ponselnya didepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Ghost (SUDAH DITERBITKAN!)
Horror[#2 - in Horror - 280317] [#1 - in Horror - 020417] Jangan terkejut kalau isi Fanfictnya tidak sejenis dengan judul. Hanya membaca dan menikmati yang akan membawa suasana FF. Dan FF ini juga mengandung muatan dewasa. BOCAH NYINGKIR!! (NC 21+) Jadi...