satu

17.3K 1.4K 38
                                    

She is leaving

And I can't do anything

Aku menatap gadis berambut pirang yang matanya kini berkaca-kaca. Jantungku rasanya sakit sekali melihatnya seperti itu. Terlebih fakta bahwa aku yang membuatnya seperti itu membuatku semakin terpuruk. Gadis itu Lalisa Manobal, kekasihku.

Lisa menatapku, kali ini air mata yang ditahannya sudah jatuh. "Kalau semua ini hanya lah kebohongan kenapa kau selalu bersikap manis? Harusnya aku tahu, kau tak mungkin menyukaiku. Apa semua kata cinta yang kau katakan juga sebuah kebohongan?"

Lidahku kelu, pikiranku kosong. Harusnya aku memang tak mengikuti permainan gila dari Sehun hyung. Aku memang tak mencintainya. Itu adalah fakta sejak awal, tapi melihatnya seperti ini membuatku sakit.

"Aku lupa jika kau adalah seorang aktor, Kim Taehyung-ssi. Aku lah yang terlalu bodoh. Kita hentikan saja," kali ini tatapannya sinis. "Selamat tinggal, sunbaenim."

Kemudian ia pergi. Aku tak mencintainya. Itu adalah fakta. Tapi kenapa rasanya sakit dan sehancur ini saat melihatnya pergi menjauh? Kenapa dadaku sesesak ini saat melihatnya menghilang di kejauhan. Menghilang tanpa bisa aku kejar.

Memangnya aku siapa?

* * *

Lalisa Manobal, salah satu dari anggota Blackpink yang mencuri perhatian banyak idol lelaki. Bahkan beberapa ada di dalam grupku, siapa lagi kalau bukan Jungkook si maknae yang merupakan YGtrash dan leader kami, Nam Joon hyung yang sudah menyukai Lisa sejak mendengar rap dari gadis kelahiran Thailand itu.

"Aku tak sabar melihat penampilan mereka nanti! Ah, kita akan bertemu dengannya nanti hyung!" Jungkook seperti biasa, selalu penuh energi. Sementara Nam Joon hyung yang berada di sampingnya mengangguk, merangkul maknae bongsor itu. "Aku akan meminta tanda tangan mereka nanti! Ah, aku juga akan berfoto bersama Lisa."

Aku yang berdiri di belakang mereka malah tertawa mendengarnya. "Ya, Jeon Jungkook! Kau akan membuatnya takut jika seperti itu."

Jungkook hanya mengendikkan bahunya, tak peduli. "Tidak, hyung karena aku ini tampan. Lisa mungkin akan jatuh cinta padaku."

Aku merinding mendengarnya. Dia benar-benar penuh dengan kepercayaan diri. "Bagaimana dengan IU sunbae?"

Bukannya menjawab Jungkook malah menatapku dengan ekspresi kaget khasnya. Jungshock. "IU sunbae itu tipe idealku, aku memang mengaguminya tapi dia sudah memiliki kekasih."

"Kalau begitu kenapa kau tak mengganti lock-screenmu?" pertanyaan itu datang dari Yoon Gi hyung. Tawaku langsung meledak mendengarnya. Kami semua tahu jika Jungkook tergila-gila dengan IU sunbae bahkan sampai menggunakam foto editan dari fans sebagai lock-screennya.

Jungkook tak menjawab lagi, kali ini ia malah berjalan lebih dulu. Saking cepatnya, membuat tubuh besarnya itu menabrak seorang perempuan. Gadis itu terjatuh dengan suara yang lumayan kencang.

Gadis berambut pirang itu meringis, aku bisa melihat tampangnya yang sebal namun saat melihat si pelaku tampangnya berubah menjadi kaget. Gadis itu Lisa yang sejak tadi dibicarakan oleh kami. Entah Jungkook terlalu bodoh atau shock dia hanya menatap Lisa tanpa ada niatan untuk membantunya berdiri. Entah kenapa hyungku pun sama, membuatku berdecak dan berjalan ke arah Lisa. Aku mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri, dia menghela kemudian tanpa mengindahkan uluran tanganku ia berdiri.

"Maafkan kecerobohan Jungkook. Saat ini dia sedang dalam mode Jungshock jadi tolong maklumi." Aku menjelaskan, takut jika Lisa salah paham. Kenapa aku peduli? Aku juga tak tahu.

Lisa menatapku, tepat ke mata. Dia kemudian tersenyum membuatku tanpa sadar ikut tersenyum. "Paling tidak salah satu dari kalian masih dalam mode waras dan membantuku. Setidaknya salah satu diantara kalian masih memiliki akal sehat untuk membantuku."

Kemudian Lisa membungkuk, "Kalau begitu aku permisi sunbaenim."

Lima belas detik setelah Lisa pergi, Jungkook baru sadar dan dia memukul lenganku berkali-kali. Aku meringis, "Hyung! Astaga! Lisa! Astaga!"

Aku mendengus, "Kau lebih baik minta maaf padanya. Kau itu benar-benar, aish."

Aku meninggalkan mereka, memasuki ruang tunggu kami sambil mendengus. Apa mereka tak mendengar perkataan sinis gadis itu?

* * *

Hehehe gue edit hehehe semoga suka ya. Btw kalau bingung yang italic itu flashback ya :)

Adios!

if you {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang