dua puluh

6.3K 866 91
                                    

rindu itu tidak menyenangkan. apalagi jika hanya satu pihak.

Taehyung menunggu, bersandar pada dinding. Tangannya memegang ponselnya erat, seakan itu adalah benda yang paling penting di dunia. Tak lama seorang yang ditunggunya keluar dari ruangan dengan langkah tertatih. Tubuh Taehyung langsung menegak, gugup akan apa yang dilihatnya. Di samping gadis itu, tiga wanita yang lebih tua dari gadis yang ia tunggu menatap Taehyung tajam.

Jennie secara refleks langsung maju dan membawa Lisa ke belakang tubuhnya. "Apa yang membawa sunbaenim ke sini?"

Taehyung berdeham, "Aku hanya ingin berbicara dengan Lalisa. Hanya sebentar."

"Tidak." Rosé menjawab dengan cepat sambil merangkul Lisa posesif.

Rosé merasa apa yang terjadi hari ini pada maknaenya sudah cukup. Taehyung tak perlu menambah pikiran gadis pirang ini. "Lisa perlu istirahat, jadi lebih baik sunbae kembali ke tempatmu."

Taehyung mengela, tahu jika ini akan terjadi. "Baiklah, aku tidak memaksa."

"Lisa, bicaralah padanya." Pernyataan dari Jisoo membuat empat orang di sana menatapnya tak percaya. "Kalian sudah dewasa, selesaikan masalah kalian. Jendeuk, Pasta ayo pergi. Tak ada protes." Jisoo langsung menarik Jennie dan Rosé tanpa membiarkan keduanya kabur untuk membawa Lisa bersama mereka.

Taehyung tersenyum, Jisoo selalu membantunya. "Eum, apa kau mau makan sesuatu?"

Lisa menggigit bibir bawahnya, bingung dengan apa yang terjadi. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Tapi perkataan Jisoo kembali terngiang.

Kalau merindukannya, katakan. Memang apa salahnya berjuang bersama? Tak ada salahnya memulai kembali, Lisa.

Lisa berdeham, "Apa pun tak masalah. Aku hanya ingin makan."

Taehyung mengangguk, menarik Lisa dalam rangkulannya agar gadis itu mudah berjalan. "Bagaimana kakimu?"

"Sudah lebih baik, tapi aku belum boleh menari." Lisa menjelaskan. "Tak masalah, toh comeback kami tidak dalam waktu dekat ini."

Sesuatu terasa salah. Taehyung merasa jika ia menjadi penyebab batalnya comeback mereka. "Maaf."

Lisa menoleh, mendapati ekspresi wajah Taehyung yang menyesal. "Untuk apa?"

Taehyung membuka pintu mobilnya dan menuntun Lisa untuk duduk. Tak berapa lama ia sudah duduk si samping Lisa. Lelaki itu menoleh dan mendekat untuk memasang safe-belt pada Lisa yang hanya bisa menahan napas dengan tindakan Taehyung. Ini sama seperti pertama kali Taehyung mendekatinya.

"Karenaku Blackpink jadi menunda comeback kalian." Taehyung menjawab pertanyaan Lisa sebelumnya. Fokusnya masih pada jalanan yang masih ramai. "Banyak hal yang kusesali, juga banyak permintaan maaf yang harus kukatakan padamu."

"Tak perlu," Lisa berkata matanya menatap ke arah jalanan yang sudah lengang. Keduanya terdiam dan Lisa tahu ke mana Taehyung akan membawanya.

Mobil yang dikendarai Taehyung menuju Busan. Ke tempat pertama mereka berkencan, atau apa pun kau menyebutnya.

"Aku dan Irene putus."

"Aku tahu."

Atmosfer di dalam mobil terasa aneh. Dingin dan tak nyaman. Taehyung berinisiatif menyalakan radio. Lagu dari If You dari BigBang mengalun dan keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Aku merindukanmu." Taehyung berkata. "Apa kau juga merindukanku?"

Lisa menegak dalam duduknya. Gadis itu tak menjawab dan Taehyung tak memaksa. Baginya cukup untuk Lisa mengetahui perasaannya, tak perlu dibalas. Sama seperti dulu ketika Lisa selalu menjadi yang pertama mengatakan rindu, namun Taehyung tak pernah membalasnya.

if you {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang