tiga

8.3K 1.2K 76
                                    

I'm looking at her, getting farther away
She becomes a small dot and then disappears

Saat membuka pintu dorm yang kudapati pertama kali adalah tatapan dingin dari Jungkook. Dia melipat tangannya kemudian mendengus dan berjalan menjauhiku. Aku tahu alasannya semarah itu, dia pasti sudah melihat berita hari ini. Bukan salahnya jika menjadi semarah itu. Tatapan dingin selanjutnya adalah dari Nam Joon hyung.

"Aku tak percaya jika adikku melakukan hal sejahat itu pada seorang gadis," perkataan sinis itu datang dari Yoon Gi hyung. "Bahkan aku tak tahu kata apalagi selain kecewa yang keluar dari mulutku."

"Apa yang paling aku benci adalah fakta bahwa kau mempermainkan Lisa selama dua tahun ini. Membohonginya, membuatnya kecewa dan sekarang dengan mudahnya kau mengkonfirmasi hubunganmu dengan Irene? Wah, Kim Taehyung kau benar-benar hebat." Seok Jin berkomentar tajam.

Aku menatap mereka satu persatu, marah dan kecewa."Lalu kenapa? Memangnya aku tak boleh memperjuangkan apa yang aku inginkan? Sejak awal aku juga tak pernah mengatakan jika aku mencintainya. Salahnya sendiri mempercayaiku. Ya, aku menggunakannya sebagai alat taruhan. Kalian benar! Sehun yang memulainya, mengatakan bahwa jika aku berhasil mendapatkan Lisa dia akan membantuku mendapatkan Irene! Lalu kenapa kalian malah memojokkanku? Lisa lah yang sa-"

Perkataanku tak pernah selesai karena Hoseok hyung melepaskan tinjunya ke wajahku. Aku menatapnya tak percaya. Hyung yang selama ini paling suka tersenyum itu memukulku?

"Hyung?"

"Aku bukan hyungmu lagi." Hoseok hyung menatapku tajam dan penuh rasa kecewa. "Kau bilang kau tak pernah menyukainya? Tapi kau lah yang selalu memamerkan kemesraanmu di depan kami. Terutama di depan Jungkook, padahal kau tahu jika Jungkook menyukainya. Jika kau tak menyukainya dan hanya menggunakannya sebagai alat seharusnya kau mengakhirinya segera setelah kau mendapatkan Irene. Atau setelah kau berhasil mendekati Irene. Tidak setelah dua tahun berlalu dan membuatnya jatuh terlalu dalam untukmu."

"Aku pergi. Aku muak melihat wajahnya," Hoseok hyung kemudian berlalu melewatiku yang masih memegang pipiku yang terasa menyakitkan. Jungkook dan yang lain mengikuti Hoseok hyung. Meninggalkanku bersama Jimin yang masih menatapku.

Dia berjongkok di hadapanku, "Kau sungguh-sungguh dengan perkataanmu tadi?"

Aku tak bisa menjawab. Sama seperti pertanyaan Lisa kemarin, aku hanya diam. "Kau tak akan marah jika kau memang tak memiliki rasa apa pun dengannya. Kau tak akan menangis seperti ini kalau semua perkataanmu adalah kebenaran."

Aku menangis? Aku bahkan tak menyadarinya. Apa yang kukatakan tadi? Aku benar-benar brengsek.

"Aku tak tahu, Jimin. Sungguh aku bahkan tak tahu apa yang aku rasakan," aku mengakui semuanya.

Jimin hanya menghela kemudian menepuk pundakku. "Entah kau terlalu bodoh atau terlalu brengsek, aku sendiri tak tahu Tae. Jika kau sama hancurnya dengan Lisa, harusnya kau sadar jika kau mencintainya."

Setelah itu Jimin pergi dan aku sendirian menyadari semua kebodohanku.

* * *

maaf, kemarin salah upload astaga maafin gueee :"(((

if you {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang