lima belas

5.4K 801 100
                                    

i will make you mine

Hari ini adalah acara penghargaan Melon Music Award. Lisa, Jennie, Jisoo dan Rosé sudah siap di dalam van mereka. Berbeda dengan tiga unnienya yang asik mengobrol, Lisa malah sibuk membalas pesan dari Taehyung.

taehyung kirim fotomu, aku ingin melihatmu.

lalisa phedo.

taehyung yya! aku serius!

lalisa untuk apa? toh nanti kau akan melihatku.

Lisa kemudian menutup obrolan mereka, sebuah pesan dari Jungkook lebih menarik untuk dibaca. Omong-omong sudah sekitar seminggu sejak kejadian di Busan. Memang sih Lisa merasa bahwa perlakuan Taehyung sangat spesial. Namun, setelah bercerita pada tiga unnienya--ya, Lisa menceritakan semuanya, karena ia merasa terlalu bodoh tentang masalah ini--mereka sepakat jika Taehyung mungkin hanya penasaran dengannya. Lagipula lelaki seperti Taehyung tentu sudah memiliki gadis yang disukai, atau setidaknya begitu menurut Jennie karena Jennie yang paling berapi agar Lisa menjauhkan dirinya dari Taehyung.

"Lisa, ayo turun!" Jennie berkata, karena gadis itu lah yang duduk paling dekat dengan pintu keluar mereka. Ternyata van sudah berhenti sejak tadi. Lisa langsung memasang senyum bahagia tanpa kepura-puraan karena dia sangat senang bisa keluar dari dorm dan bisa bertemu dengan fans.

Keempat gadis cantik itu berfoto di depan puluhan atau mungkin ratusan kamera.  Mereka juga sempat diwawancarai sebelum akhirnya berjalan menuju backstage. Keempat gadis itu saling merangkul, entah karena kedinginan atau alasan terlalu bahagia bertemu dengan banyak orang. Tentu YG harus lebih sering mengeluarkan gadis-gadis ini karena mereka terlalu lama berada di dorm.

Saat sampai keempat gadis itu duduk di salah satu kursi paling belakang. Tak lama Bangtan datang dan duduk di depan mereka. Lisa bisa melihat Taehyung yang tampak tampan seperti biasa dengan jas itu.

"Lisa, aku tahu dia tampan tapi jangan menatapnya terlalu-" Rosé tidak menyelesaikan kata-katanya karena Lisa sudah berjalan untuk mengambil tanaman yang jatuh. Melihat itu Rosé tersenyum, itu Lisaku.

Gadis berambut pirang itu selalu saja menolong orang lain dan selalu saja mengalah, bahkan sering kali melupakan dirinya sendiri. Bagi Rosé, Lisa terlalu banyak berkorban, terlalu sering melepaskan juga kehilangan. Rosé tak ingin melihat Lisa sedih, terutama karena laki-laki. Ia bersumpah jika Taehyung, tidak namun siapa pun memiliki niat buruk pada adiknya itu Rosé akan membuat hidupnya lebih buruk lagi.

Sementara itu, Jimin yang tengah berdiri untuk merapikan jasnya tanpa sengaja melihat Lisa yang tengah membenarkan posisi pot yang terjatuh. Sudut bibir lelaki itu terangkat, kemudian saat duduk dia menoleh ke arah Jungkook. "Maknae Blackpink itu sangat baik. Aku rasa kau tak salah memilih idola." Mendengar itu Jungkook hanya tertawa, karena ia sendiri merasakan hal yang sama.

Kalau aku yang jatuh, apa noona juga akan berlari dan menangkapku?

Taehyung sendiri hanya menatap datar ke arah dua temannya itu. Dalam otaknya berkecamuk banyak hal. Namun yang pasti adalah ia ingin tujuannya tercapai. Tujuan untuk mendapatkan Bae Irene, leader dari Red Velvet.

Taehyung sedang berada di restoran daging bersama Suho. Kedua sahabat itu memang sudah lama tak bertemu, jadi ketika Suho menghubunginya Taehyung langsung mengiyakan ajakan tersebut.

"Omong-omong nanti Sehun akan datang." Suho berujar setelah meminum soda. Lelaki itu memang jarang sekali minum, biasanya hanya minum ketika tahun baru dan itu pun tak banyak. "Kau tak keberatan bukan?"

Taehyung menggeleng, "tentu saja tidak. Lagipula sudah lama aku tak bertemu dengannya."

Bagai terpanggil, Sehun datang dengan kaus putih, celana hitam serta jaket kulit tak lupa masker hitam yang menutupi wajah. "Wah, kalian sudah mulai makan rupanya." Lelaki itu melepas maskernya dan duduk di samping Suho.

Seorang pelayan masuk dan membawa tambahan daging juga piring untuk Sehun. Tiga namja itu berbicang, sampai lagu dari Blackpink mengalun. Playing with fire yang merupakan comeback dari girlband yang baru saja debut beberapa waktu lalu itu. Tiba-tiba Sehun menaruh sumpitnya dan tersenyum.

"Gadis yang bernama Lisa itu sangat menarik." Sehun berujar dengan tatapan menerawang. "Akan sangat bagus jika dia menjadi milikku. Tapi aku tak ingin menyembunyikannya, terlebih saat banyak namja di luar sana yang tertarik padanya."

Taehyung malah tertawa, "Jadi kau menginginkannya atau tidak?"

Kedua alisnya mengerut, Sehun tampak berpikir keras. "Aku ingin hanya saja aku tak ingin menghancurkan karirnya. Terlebih, kau tahu bukan sebagian besar fans tak suka aku dekat dengan wanita."

Taehyung mengangguk, itu adalah hal yang paling menyebalkan saat menjadi idol. Karena alasan itu juga ia tak bisa mendekat Bae Irene. "Yah, itu juga alasanku tak mendekati Irene."

Suho hanya bisa menggeleng melihat kedua temannya termenung begitu. Lelaki itu kemudian berdiri, ia butuh ke kamar mandi. Terlalu banyak makan tak baik juga ternyata.

"Tapi memang apa yang menarik dari Lisa itu? Aku hanya melihatnya seperti gadis kebanyakan," Taehyung berujar. "Jelas di agensimu banyak yang lebih cantik darinya."

Sehun mengangguk, tak memungkiri pernyataan dari Taehyung tersebut. "Auranya sangat kuat saat di panggung namun pada kenyataannya gadis itu seperti anak kecil. Tapi bahkan sebelum mencoba aku sudah ditolak."

Tubuh Taehyung maju, tertarik dengan cerita Sehun. "Bagaimana bisa?"

Ujung bibir Sehun terangkat, menampilkan senyum setannya. "Jennie mencegahku sebelum aku bertindak. Gadis itu memang sudah lebih lama berada di industri ini dan aku rasa dia mendengar kabar burung seputar diriku. Jadi sebelum sempat aku mendekati Lisa, gadis itu sudah membawa Lisa menjauh dariku tanpa pernah sekali pun aku mendekatinya."

Katakan Taehyung brengsek tapi dia benar-benar tertawa geli karenanya. Bahkan hingga lima menit berlalu. Omong-omong Suho masih berada di kamar mandi, sepertinya ia mengalami kesulitan.

"Kalau begitu kenapa kau tak mencobanya?" tantang Sehun.

Seketika tawa Taehyung langsung berhenti. "Mencoba apa?"

"Mendekati Lisa kemudian menjadikannya kekasih."

Taehyung menggeleng, terlalu cepat.

"Aku akan membantumu dekat dengan Irene."

Hanya dengan satu kalimat itu Taehyung menyetujuinya. Itu adalah awal dari semuanya. Taehyung tak mengira akan seperti ini. Ia sadar jika bersama Lisa semua terasa menyenangkan. Bersama gadis asal Thailand itu terlalu berkesan, namun ia tak menginginkan gadis itu sebesar ia menginginkan Irene. Baginya Lisa hanya sebuah alat untuk ia mendekati si gadis pujaan.

Kemudian ketika ia berpacaran dengan Lisa semua akan selesai. Atau ia bisa menggunakan Lisa untuk menutupi kabar kencannya dengan Irene nanti. Ya, itu bisa saja. Tak akan ada yang mengetahui hubungannya dengan Irene. Tak ada juga yang tahu tentang taruhan di malam itu.

"Bangtan Boys!" Taehyung langsung berdiri dan tersenyum. Ketika ia menoleh gadis yang tengah dipikirkannya itu, menatapnya dan tatapan mereka bertemu.

Akan kupastikan kau menjadi milikku, sehingga aku bisa menjadikannya milikku.

* * *

jadi ke mana cerita ini akan berakhir? hehe kujuga gak tau.
gue nulis apa yang ada di otak gue, kalau boleh jujur dalam khayalan gue lisa sama taehyung gak balik. tapi gak tau pikiran gue nantinya ya.

-amel

if you {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang