"Jadi, sudah berapa lama kau dan Lalisa berkencan?"
Taehyung sedang berada di acara Happy Together. Jae Suk, pria yang usianya telah memasuki kepala empat itu bertanya dengan senyum menggoda khasnya. Sementara Taehyung langsung tersenyum ketika nama Lalisa disebut.
"Ah melihat senyum di wajahmu tampaknya baru berlangsung beberapa bulan." Tebak Myeong Su dengan senyum jail.
"Myeong Su-ssi, tolong jangan bicara dulu karena aku sedang bertanya di sini." Jae Suk berujar sambil menatap Myeong Su kesal. Sementara yang ditatap hanya mengangguk. "Jadi sudah berapa lama, V-ssi?"
Taehyung menggaruk tengkuknya, masih dengan senyum di wajahnya. "Seperti yang Myeong Su hyung katakan, aku dan Lalisa baru menjalin hubungan selama beberapa bulan."
"Bagaimana berpacaran dengan Lisa?" Jae Suk mencoba menggali informasi lebih dalam.
"Maksudnya adalah apa kalian berpacaran dengan mode dewasa atau remaja?" Sambung Myeong Su yang lagi-lagi mendapat tatapan tajam dari Jae Suk.
Mendengar itu, Taehyung langsung malu. "Ah, kami berpacaran seperti biasa. Bahkan kami jarang bertemu."
"Ah, tapi kalian benar-benar manis!" Somi yang juga menjadi bintang tamu berujar. "Aku ingin seperti kalian jika sudah berkencan nanti."
"Tapi aku rasa ini yang menjadi pertanyaan besar, apa kalian sudah berciuman?" Pertanyaan Jae Suk membuat seluruh penonton terdiam. Menunggu.
Taehyung menggeleng, "Belum. Aku masih menunggu momen yang tepat."
Seruan aw, oh, bersatu dalam studio tersebut. "Tapi saat publik mengetahui hubungan kalian, bukankah sulit?" Baekhyun bertanya. Lelaki yang disebut sebagai kembaran Taehyung itu sedikit banyak cemburu karena hubungan Lisa-Taehyung tampaknya direstui publik.
Taehyung mengangguk, "Sejujurnya aku pun mengkhawatirkan hal itu. Maksudku, Lisa baru saja debut dan aku sudah mengumumkan hubungan kami. Kemudian bukan hanya fans, tapi aku juga harus menghadapi Yang Sajangnim serta unnie dan oppa-deulnya. Belum lagi teman-temannya."
"Ah, uri Lisa benar-benar gadis yang dicintai banyak orang." Se-ho berkata dengan senyum seorang ayah. "Tapi yang paling menarik adalah bahwa baik BLINK dan ARMY mendukung kalian. Aku rasa itu adalah hal yang jarang terjadi dalam hubungan percintaan para idol. Sering kali orang-orang menutupinya dan malah membuat kebencian itu muncul. Tapi kalian berani mengambil resiko."
Jae Suk mengangguk, "Sedikit banyak aku paham karena saat mengambil keputusan untuk menikah pun aku tak banyak berpikir soal hubungan kami. Saat itu bagiku yang terpenting adalah menikahinya. Tapi aku bersyukur karena fans mendukung dan berdoa untuk kami. Jadi aku harap kalian berbahagia," Jae Suk berujar dengan senyuman yang tulus.
Taehyung mengangguk, "Gomawo, hyung."
"Apa ada yang ingin kau sampaikan? Mungkin untuk Lisa atau fansmu?" Jae Suk berujar, ia menunjuk satu kamera. "Kau bisa berbicara ke arah kamera itu."
Taehyung tampak berpikir sebelum memulai. Lelaki itu tersenyum, tulus. "ARMY," ia memulai membuat beberapa orang menahan napas mendengar suaranya yang tulus dan penuh rasa cinta itu. "Aku belum sempat mengatakan bahwa aku sangat bersyukur memiliki kalian. Aku memang sudah memiliki kekasih. Tapi bukan berarti kalian tersisih. Aku bersyukur karena kalian lah aku ada di sini dan karena kalian aku bisa mengenal Lisa. Aku bahagia karena kalian begitu terbuka dan bersikap dewasa pada hubungan kami. Satu-satunya alasan aku mengatakan pada kalian tentang hubungan kencanku adalah karena aku ingin kalian mengetahuinya langsung dariku, bukan dari orang lain. Ah, aku jadi ingat. Lisa sering berkata bahwa aku beruntung memiliki kalian. Karena kalian begitu baik, dewasa, dan mencintaiku dengan tulus. Setiap kali aku bangun, aku selalu berpikir, bagaimana cara aku membalas kalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
if you {1}
Fanfictioni was wrong for choose her, and you was right; im that kind of jerk. * * * ©2017