Epilog

7.4K 924 60
                                    

Lisa berjalan terburu melewati koridor SBS, seperti seorang yang dikejar oleh fans gilanya. Namun, percuma orang yang dia hindari nyatanya kini malah menariknya masuk ke salah satu ruangan yang kosong.

"Yya! Kenapa kau menghindariku?" Lelaki ini tak lain adalah Kim Taehyung, member dari BTS. "Kau bahkan tak membalas pesanku!"

Lisa malah memutar manik matanya malas, "Memangnya kau siapa? Taehyung-ssi aku mohon jangan ganggu aku lagi."

Taehyung merasa dadanya sesak dengan ucapan Lisa. Merasa ucapannya terlalu kasar Lisa mendongak, tiba-tiba ia merasa bersalah. Terlebih perkataan yang keluar dari mulut lelaki itu selanjutnya.

"Kau benar. Siapa aku bisa memerintahmu? Kalau begitu, aku pergi. Jaga dirimu." Bahkan lelaki itu masih bersikap baik. Tangannya memang sempat terulur untuk mengacak rambut Lisa tapi diurungkan karena ia sadar ia tak memiliki hak.

Aneh memang, saat lelaki itu pergi dan tak menoleh padanya Lisa malah merasa dadanya sesak. Namun kemudian ia menarik napas dan kembali berjalan menuju ruang tunggu. Perasaan tadi pasti hanya sebuah ilusi. Ya, ilusi.

"Ada apa?" Jennie bertanya saat melihat Lisa memberengut, tapi gadis itu hanya menggeleng. Akhirnya yang Jennie lalukan adalah menarik tangan Lisa keluar dari ruang tunggu. Mereka hanya naik ke atas panggung lagi untuk pengumuman pemenang nanti.

Jisoo dan Rosé sudah berada di samping panggung, menunggu. Saat rapper line grup mereka datang, keempat gadis itu langsung berjalan menuju panggung. Sudah banyak idol yang berada di panggung. Pristin, April, Seventeen, Red Velvet, EXO, NCT Dream, dan BTS. Keempat gadis itu berdiri di sisi MC, di sisi kanan mereka ada Red Velvet dan EXO sementara di sisi kiri ada BTS. Namun saat MC pindah ke sisi Red Velvet membuat Lisa harus berdiri di samping Taehyung. Gadis itu sedikit melirik ke arah Taehyung tapi melihat lelaki itu hanya menatap lurus membuatnya merasa sedih.

"Dan pemenang minggu ini adalah, Blackpink!" MC berseru, membuat keempat gadis itu senang.

Kali ini Lisa yang mengambil piala kemenangan mereka dan mengucapkan beberapa kata untuk fansnya. "Ne, anyeong! Blackpink in your area! Kami ini ingin mengucapkan terima kasih pada Papa YG yang sudah memberi kepercayaan pada kami, kami akan bekerja lebih keras lagi." Lisa berhenti karena rasanya ia ingin menangis. Bukan karena kemenangan mereka, tapi rasa sesak di dadanya. Sesak karena Taehyug mengabailannya.

Dia menarik napas sebelum melanjutkan, "Kemudian Teddy oppa yang sudah memberikan lagu yang sangat bagus pada kami. Juga manajer oppa manajer unnie, stylist unnie dan tentunya BLINK! Terima kasih karena sudah mendukung kami!"

Keempat gadis itu membungkuk kemudian saling berpelukan. Taehyung sendiri tak tahan ingin memeluk Lisa, tapi ia sadar betul posisinya. Taehyung bukan siapa-siapa. Jadi ketika gadis itu menghadap ke arahnya dengan air mata di pipi, Taehyung hanya bertepuk tangan kecil dan membungkuk, sekedar formalitas. Dia langsung mengikuti Namjoon yang sudah berjalan mendahului.

Lisa, kalau saja dia tahu bahwa Taehyung menahan dirinya mati-matian. Lagipula kenapa gadis itu menangis? Ini bukan kemenangan pertama mereka. Baru kali ini Taehyung melihat Lisa menangis, maksudnya secara langsung bukan karena ia pernah memimpikan gadis itu.

Sementara Blackpink langsung berjalan menuju van setelah encoure selesai. Lisa menghapus air matanya yang masih mengalir. Dia memang sulit sekali berhenti menangis, maka dari itu unnienya sangat menjaga perasaan Lisa meski sering kali meledek maknae itu.

"Aku kira kau dan Taehyung dekat." Jisoo berkata tiba-tiba. Mendengar itu Lisa mendongak, "Tapi sepertinya ia lebih dekat dengan Irene."

Lisa mengikuti arah pandang Jisoo, menatap Taehyung yang sedang tersenyum ke arah Irene. Lisa hanya bisa mendengus, benar memangnya Lisa siapa? Dia tak memiliki hak apa pun atas Taehyung, jadi kenapa harus repot untuk mengurusi lelaki itu? Kenapa juga ia kembali merasa sesak dan menangis? Untung tak ada yang sadar dengan keadaan Lisa, jadi gadis itu memutuskan untuk memejamkan matanya. Aneh. Hari ini aneh. Perasaannya pun sangat aneh.

if you {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang