enam belas

5.2K 846 28
                                    

My heart wants to cry
but I have no one to talk to

Kondisi dorm Bangtan terasa mencekam, terlebih dengan tatapan tajam yang diberikan oleh Jungkook pada Taehyung. Hyungnya yang satu itu kembali dengan bau alkohol di tubuhnya, juga karena Taeyong mengatakan jika Taehyung baru saja mengacau di apartemen Lisa.

Jungkook tak mengerti bagaimana jalan pikiran Taehyung. Sejak awal lelaki itu tak menyukai Lisa, bahkan terkesan mempermainkan. Taehyung juga tak memperlakukan Lisa dengan baik. Jungkook lah yang selalu menemani Lisa saat Taehyung tak bisa menemaninya. Tapi saat ini, saat keduanya berakhir--yang mana sepenuhnya salah Taehyung--lelaki itu malah mengemis pada Lisa.

"Sebenarnya apa yang kau lakukan, Kim Taehyung?" Nam Joon bertanya, mewakili pikiran enam namja yang berada di ruangan itu. "Kau mengacau di apartemen Lisa dengan keadaan mabuk? Kalian sudah berakhir. Hentikan lah."

"Nam Joon hyung benar, lagipula sejak lama kau sudah berpacaran dengan Irene. Bukankah dia dewi bagimu, sehingga kau terus saja memujanya? Berhentilah hyung, tolong biarkan Lisa bahagia." Jungkook bahkan menyatukan kedua tangannya, benar-benar memohon. "Berhenti membuatnya bingung dan kesulitan. Berhenti, kumohon."

Taehyung tak menjawab, bahkan tak melirik apa yang dilakukan oleh Jungkook. Lelaki itu malah berdiri dan berjalan menuju kamarnya. Taehyung hanya ingin tidur. Ia lelah.

Lebih dari keinginan untuk tidur, ia ingin Lisa kembali padanya. Dia ingin bercerita pada seseorang namun tak ada yang berdiri dan mendengarkannya. Pada akhirnya yang Taehyung lakukan hanya memeluk dirinya sendiri dalam penyesalan yang yang terus saja datang tanpa henti.

* * *

Sejak tadi Taeyong hanya menatap Lisa yang masih berada dalam dekapannya, tangannya tak berhenti untuk mengusap puncak kepala gadis itu. Meski kebersamaan mereka hanya semata untuk menutupi skandal Lisa, juga untuk menutupi mantan kekasihnya namun tak menutup kenyataan bahwa Taeyong merasa iba pada Lisa. Bahkan meski gadis itu mati-matian terlihat tegar dan mengusir Taehyung, Taeyong bisa melihat dengan jelas jika gadis itu masih mencintai lelaki itu.

"Lisa," lirih Taeyong. Lelaki itu menaruh dagunya di kepala Lisa. "Aku tahu ini menyakitkan. Namun, lebih menyakitkan jika berpura-pura membenci saat kau masih mencintainya. Jika kau masih memiliki perasaan itu untuknya, berilah ia kesempatan kedua. Aku bisa melihat penyesalan dalam matanya. Percayalah jika seorang lelaki menangis untukmu, maka kau berharga untuknya."

Lisa hanya terdiam, mendengarkan tiap kata yang keluar dari Taeyong. "Kita semua pernah terluka, dikecewakan dan ditinggalkan, tapi kalau kita masih terlalu sayang untuk melepaskan kenapa tak memberi kesempatan untuk hati? Kenapa tak memberi kesempatan pada ia yang membuat kita terluka?"

Sejujurnya tanpa Taeyong berkata seperti itu pun, berkali-kali pikiran itu datang. Berkali-kali Lisa ingin berlari ke arah Taehyung dan memaafkannya. Namun, ego dan sakit hati kadang menahannya.

"Kalian berdua sama-sama terluka. Lalu kenapa tak saling menyembuhkan?" Taeyong menghapus air mata Lisa. "Jangan menangis lagi. Aku rasa kamu tahu apa yang harus kamu lakukan. Untuk hubungan kita tenang saja, minggu depan juga berakhir. Aku akan comeback dengan NCT dan kau akan memperbaiki hubunganmu dengan Taehyung."

Lisa menatap ke arah Taeyong, tulus dengan rasa penuh terima kasih. "Aku harap comebackmu lancar dan berjalan seperti yang kau harapkan. Terima kasih karena sudah menemaniku."

Taeyong mengangguk dan kembali memeluk Lisa. Gadis ini seperti adik baginya. Taeyong tak ingin ada yang melukai Lisa, dia terlalu berharga untuk terluka. "Mau makan es krim?"

Lisa mengangguk dengan bersemangat, "mau! Tapi tunggu aku akan bersiap terlebih dahulu."

Taeyong mengangguk kemudian matanya mengikuti Lisa yang masuk ke dalam kamarnya. Setelah itu ia mengeluarkan ponselnya.

taeyong-ah, aku merindukanmu.

Kadang saran yang kita berikan pada orang lain akan sangat sulit diterapkan pada diri sendiri. Itu berlaku pada Taeyong. Dia merindukan gadis itu, sangat. Bahkan meski luka itu belum juga kering, namun sesuatu menahannya. Dia tak ingin gadis itu terluka lagi, jadi untuk kali ini Taeyong akan melepaskannya. Itu yang terbaik.

* * *

Hehew maaf ya pendek
siap-siap buat ending? HAHA
bercanda
-amel

if you {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang