Here I am, without you
* * *
scroll till the end :)
Keduanya berjalan di sepanjang garis pantai, tanpa berpegangan tangan atau hal fisik lainnya. Hanya diam dan berjalan bersisihan. Lisa tampak memeluk dirinya sementara Taehyung menatap lurus ke depan. Ke duanya berhenti di depan mobil Taehyung dan masuk ke dalam. Setelah menghabiskan waktu bersama, keduanya akhirnya memutuskan untuk pulang. Meski Taehyung belum rela sementara Lisa sudah merasa lelah.
"Apa kau baik-baik saja? Perjalanan ke Busan cukup jauh dan kau belum tidur," Lisa khawatir, tentu saja. Kedua kelopak mata Taehyung jelas menunjukkannya meski telah ditutupi oleh make up. "Bagaimana jika kita menginap di salah satu hotel terlebih dahulu?"
Cepat-cepat Lisa menambahkan, "Kamar terpisah."
Taehyung hanya tertawa mendengarnya. "Kau begitu lucu, Lalisa. Bagaimana bisa aku merasa lelah jika dengan kau berada di sampingku pun sudah cukup memberiku energi."
Lisa memukul pelan pundak Taehyung. "Jangan bercanda. Kalau begitu, kita berhenti di cafe itu dulu. Aku butuh cafein, sama denganmu."
Taehyung mengangguk, mengikuti permintaan Lalisa. Kenyataan menyebalkannya adalah mereka tak bisa memarkirkan mobil di depan cafe tersebut. Mobil Taehyung harus diparkir di seberang cafe tersebut. Kalau dilihat cafe tersebut memang kecil dan jalanannya pun tak mendukung karena di sana lumayan ramai.
"Satu dari sekian alasan aku lebih menyukai Seoul adalah aku bisa memarkir di depan tempatnya." Dengus Taehyung saat keduanya menunggu lampu penyebrangan berubah menjadi hijau.
Taehyung menggenggam tangan Lisa sementara tangan kanannya membenarkan posisi maskernya. Keduanya menyebrangi jalan yang lebar itu sambil bergandengan tangan, bahkan sampai di depan meja kasir. "Satu ice Americano dan satu moccacino."
Keduanya menunggu tanpa berbicara, hanya saling bertatapan kemudian tersenyum meski bibir kedua tertutup mata mereka melengkung sempurna, menunjukkan bahwa keduanya tersenyum. "Ini," Yeoni--nama penjaga kasir tersebut--memberikan pesanan keduanya. Taehyung langsung mengambilnya dan kembali menuntun Lisa keluar dari caffe tersebut.
Tangan kanannya membawa plastik berisi pesanan keduanya sementara tangannya masih menggenggam tangan Lisa erat--seakan jika ia melepasnya maka gadis itu akan pergi. Sementara Lisa tak merasa perlu untuk melepaskan genggaman tangan keduanya. Lisa tersenyum kala keduanya menunggu lampu berubah menjadi hijau, seperti sebelumnya. Gadis itu bersandar di pundak Taehyung, sementara Taehyung menyandarkan kepalanya pada kepala Lisa. Manis sekali.
Keduanya menegakkan tubuh saa lampu berubah menjadi hijau, Lisa melepaskan genggamannya karena harus mengikat rambutnya. Sementara Taehyung menunggu. Lisa menggeleng pelan, tanpa sengaja ujung matanya menangkap sebuah mobil yang melaju kencang ke arah Taehyung. Lisa menatapnya panik, dengan sekuat tenaga ia mendorong Taehyung hingga tubuhnya terjatuh ke trotoar.
Senyuman Lisa adalah hal terakhir yang Taehyung lihat sebelum tubuh gadis itu terhantam mobil dengan kencang. Tubuh ringkih itu menabrak kaca dengan kemudian terpental beberapa meter jauhnya. Sementara mobil merah yang menabrak Lisa terhenti setelah menabrak lampu jalan. Panik, Taehyung langsung berlari ke arah Lisa, melempar plastik yang dibawanya. Air matanya sudah turun sejak tadi.
Gadis itu masih dapat tersenyum saat Taehyung dengan hati-hati membawanya ke dalam dekapan. Kepalanya berdarah, mulutnya mengeluarkan darah sementara tubuhnya pun berlumuran darah. Taehyung melihat tangan Lisa yang terdapat pecahan kaca di sana. Sementara luka di kakinya terlihat jelas, dibagian lutut tepatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
if you {1}
Fanfictioni was wrong for choose her, and you was right; im that kind of jerk. * * * ©2017