sembilan belas

5.9K 877 116
                                    

what kind of love?

Blackpink tengah bersiap untuk tampil. Keempat gadis itu tengah berada di ruang make up. Lisa yang pertama selesai langsung bangkit, "unnie aku mau ke kamar mandi dulu."

Jennie melirik melalui cermin, "ya, jangan lama-lama."

Lisa mengangguk, ia langsung berjalan menuju kamar mandi. Kamar mandi berada di sisi kanan ruang gantinya, berada di pojok dengan beberapa staf yang sibuk mundar-mandir di sepanjang koridor. Kamar mandi sepi dan Lisa dengan segera menyelesaikan urusannya.

Gadis bersurai emas itu berjalan dengan terburu, namun ia langsung terjatuh dengan suara yang kencang. Kaki jenjang yang terlapis heels sepuluh senti terkilir, Lisa meringis menahan sakit yang teramat. Saat ia mendongak, seseorang yang dikenalnya berdiri dengan senyum congkak penuh kebencian.

Bae Irene.

"Ah," Irene membuat wajahnya seolah ia menyesal. "Bagaimana rasanya jatuh? Apa kau cukup hancur saat ini?"

Lisa tak peduli pada perkataan Irene karena sungguh kakinya teramat sakit. Ia bisa merasakan ada sesuatu yang salah pada kakinya. Terkilir tak masalah, namun yang ditakutkan adalah jika tulangnya retak. Lisa menangis, kakinya sangat sakit dan Irene memperparahnya dengan menginjak kakinya itu.

"Aku akan berbuat lebih buruk dari ini jika kau berani mendekati Taehyung." Pernyataan Irene membuatnya sadar. Jadi, semua ini karena Kim Taehyung? Kenapa dia harus seperti ini?

"Jika kau lupa, kau lah yang mendekati kekasih orang. Kau lah yang mendekati Taehyung dan menerimanya, meski kau tahu jika ia adalah kekasihku. Sekarang kau melakukan ini?" Lisa menatap Irene jengah, dengan tertatih ia mencoba berdiri. Lisa benci terlihat lemah, namun percaya lah Lisa lebih benci mendengar omong kosong Irene. "Bagaimana rasanya dibuang, Irene-ssi? Setelah hubungan go public kalian berakhir dengan pernyataan langsung Taehyung malam ini? Menyedihkan."

Ada kilatan kebencian di mata Irene. Tangan gadis itu terangkat, namun ditahan oleh Rosé. "Beraninya kau mengangkat tanganmu pada dongsaengku!"

Rosé jelas-jelas marah karena gadis itu langsung memojokkan Irene dan menatapnya tajam. Jisoo datang dan Lisa langsung meluruh, kakinya tak lagi dapat menahan tubuhnya. Ia kembali menangis karena rasa sakit yang teramat kembali datang. "Unnie, bagaimana ini? Kakiku rasanya tak kuat untuk menari. Unnie, bagaimana?"

Jisoo langsung memeluk Lisa erat dan membisikkan kata-kata untuk membuat anggota termudanya merasa lebih baik. Jisoo tahu betapa pentingnya panggung ini bagi Lisa, tidak ini penting bagi mereka semua. Ini penting bagi mereka semua karena ini comeback mereka di Korea setelah sekian lama mengadakan konser di luar negeri.

"Apa yang kau lakukan?" Jennie berkata. Gadis itu baru saja tiba karena ketiga sahabatnya tak kunjung kembali.

Dia menatap Irene dengan tatapan membunuh dan auranya benar-benar gelap. Lisa memang sering membuatnya kesal karena berisik dan lainnya, namun di sisi lain gadis itu adalah adiknya. Tak ada yang boleh menyakiti adiknya. Siapa pun boleh menjahili Lisa, tapi tidak dengan melukai gadis itu itu.

"Unnie, bawalah Lisa terlebih dahulu aku bisa mengurus yang ada di sini." Rosé berkata dengan nada dingin dan datar, masih menggenggam tangan Irene hingga membuat gadis itu meringis.

Jennie berdecak, "ani, Chaeng kau yang angkat Lisa bersama Jisoo unnie. Akan lebih baik aku yang mengurus jalang ini."

Rosé tak ingin menurut sebenarnya, namun akhirnya ia menyerah karena melihat Jennie yang memberinya peringatan. Jennie tahu, bisa jadi Rosé melakukan hal yang bisa berimbas buruk pada dirinya sendiri. Jadi sebisa mungkin Jennie menghindari hal-hal tersebut. Setelah melihat tiga sahabatnya pergi, Jennie langsung berjalan mendekati Irene yang menatapnya menantang.

"Aku tak peduli jika kau senior atau siapa pun tapi tak akan kubiarkan kau menyakiti dongsaengku." Jennie maju sementara Irene tetap pada tempatnya. "Kalau kau ingin mencari lawan, kau salah memilih. Karena kau tak tahu siapa saja yang akan maju untuk melindungi Lisa."

Setelah itu Jennie menyisipkan rambut Irene ke belakang telinganya dan tersenyum manis. "Jangan sampai aku membuat kau kehilangan kakimu. Lihat nanti dan kau akan merasakan balasan dariku. Selamat malam sunbaenim." Jennie membungkuk hormat kemudian kembali tersenyum manis.

Malam itu, Irene salah mengambil langkah. Malam itu merupakan titik terbodoh yang pernah ia lakukan. Bahkan sesuatu yang ia sesali pernah dilakukannya. Ah, jika saja bisa membalikkan waktu.

* * *

Lalisa tak dapat hadir saat penampilan mereka, membuat fans bertanya. Juga membuat Taehyung bertanya, apa yang terjadi? Lalisa bukan seorang yang akan meninggalkan tanggung jawab begitu saja. Namun ketika gadis itu kembali, dibantu dengan tiga unnienya Taehyung paham.

Kaki gadis itu terkilir dan terlihat jelas bahwa Lisa menahan sakit pada kakinya. Pemandangan selanjutnya membuat Taehyung geram karena Taeyong menghampiri Lisa dan membantu gadis itu, membuat tiga unnienya berlalu lebih dahulu. Mereka terlalu dekat dan Taehyung tidak suka.

Matanya terus mengikuti hingga Lisa duduk di samping mereka. Lisa menoleh dan pandangan keduanya bertemu untuk beberapa saat. Lewat tatapan itu Taehyung sadar bahwa ada sesuatu yang mengganggu gadis itu, terbukti dengan mulutnya yang terbuka namun tertutup kemudian. Ada sesuatu yang mengganggu gadis itu dan sepenuhnya Taehyung sadar apa yang menjadi alasan dibalik tatapan itu. Bae Irene. Taehyung hanya menebak, namun sepertinya benar karena Irene menatapnya dengan tajam sama seperti pandangan matanya pada Lisa.

Lagu encore dari EXO mengalun untuk menutup malam itu. Dengan segera Bangtan berdiri, untuk menikmati lagu terakhir. Blackpink pun melakukan hal yang sama hingga kini kedua grup tersebut kini bersisihan.

"Lisa," Taehyung menahan lengan gadis itu, membuat pergerakannya terlihat senatural mungkin saat mendekati gadis berambut pirang tersebut.

Tubuh Lisa tersentak, kaget dengan pergerakan Taehyung yang seperti ini. "Ada apa dengan kakimu? Apa Irene yang melakukannya?"

Taehyung tak memerlukan jawaban, tubuh Lisa merespon dengan baik. Terbukti melalui tatapan matanya yang membulat seolah mengatakan bagaimana Taehyung bisa mengetahuinya. "Maafkan aku. Bahkan setelah kita berpisah, tanpa sengaja aku kembali menyakitimu. Maaf."

Setelah mengatakan itu tak ada kata yang keluar dari keduanya. Lagu terakhir dari EXO berakhir, Taehyung memilih mundur dan mengikuti Namjoon yang sudah berlalu menuju backstage. Penyesalan itu tak akan mudah memudar. Sementara Lisa hanya bisa menatap Taehyung yang semakin menjauh dengan tatapan sedih. Lisa ingin memeluk Taehyung, ingin sekali rasanya. Tapi di sisi lain ia ingin sekali saja lelaki itu memperjuangkannya.

Lisa ingin Taehyung mengatakan bagaimana perasaannya pada Lisa. Ingin Taehyung berjuang dan mengejarnya. Ingin Taehyung melakukan semua yang Lisa inginkan, meski terdengar egois. Lisa ingin Taehyung menginginkannya sebanyak Lisa menginginkan Taehyung. Lisa ingin lelaki itu merasakan semuanya.

"Ingatlah, kau masih kekasihku." Taeyong datang, merangkul Lisa dengan hangat. Lelaki itu melakukannya sebagai alibi dengan membantu Lisa berjalan. "Jangan terlalu jelas menatapnya. Kita tahu jika Taehyung baru saja mengumumkan berita yang mengejutkan. Aku tak mau kau jadi alasan mereka putus, juga tak menginginkan kau jadi dibenci fans mereka."

Lisa mengangguk, Taeyong memang tengah memberinya nasihat. Akan tetapi, senyum lelaki itu tercipta seakan tengah memuji penampilan Lisa. Melihat Taeyong yang seperti itu, Lisa mengikutinya dengan memberi senyum terbaik serta membalas rangkulan Taeyong hangat. Malam ini, Lisa menjadi tokoh utama dalam drama yang diciptakan oleh perusahaan.

Lisa mendecih, disaat semua orang percaya dengan hubungan mereka, tak ada satu pun yang tahu ini hanya rekayasa. Tak ada yang tahu jika kedua orang yang mereka jadikan favorite couple nyatanya adalah dua orang patah hati yang ditemukan untuk satu perjanjian. Satu untuk menutupi kecurigaan, satu lagi untuk menutupi identitas mantan kekasih.

* * *

adegan favorit/quotes favorit kalian dari cerita ini apa?
-amel

if you {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang