dua

9.8K 1.2K 106
                                    

Love is leaving
Like a fool, I'm blankly standing here

Aku adalah gadis bodoh yang percaya pada tiap perkataan Kim Taehyung. Harusnya, sejak awal aku tak mempercayainya. Harusnya, sejak awal aku tak membiarkannya masuk ke dalam hidupku.

Aku seperti orang bodoh, mempercayai tiap perkataan manis dan janji bodoh dari mulutnya. Sekarang, aku baru menyadari bahwa semua perkataannya hanya lah omong kosong. Dua tahun dan aku mempercayainya seperti orang bodoh.

Di sini lah aku, berada di ruang tengah apartemen sambil menatap berita di televisi. Menampilkan pemberitaan Taehyung dengan Irene. Keduanya dikonfirmasi berpacaran. Aku hanya bisa tertawa dengan air mata yang masih setia menemaniku. Mereka sudah berpacaran sejak setahun lalu katanya. Lalu aku ini apa? Ah, iya benar. Aku hanya alat baginya. Alat untuk membuatnya dekat dengan Irene sunbae. Aku hanya lah barang taruhannya dengan Sehun sunbae. Lagi aku hanya bisa tertawa pedih. Bodoh. Aku adalah gadis bodoh.

* * *

Orang-orang berlalu lalang dengan cepat di depanku. Backstage MAMA terlihat ramai dan sibuk malam ini. Sementara aku seperti orang bodoh yang tengah menunggu unnieku yang menghilang entah kemana. Eh, salah mereka tak menghilang tapi sibuk dengan pacar masing-masing.

Jisoo unnie tengah bersama Jinyoung oppa di ruang tunggu Got7. Jisoo unnie jatuh cinta pada Jinyoung oppa saat mereka menjadi MC dan berkencan sejak setahun lalu. Jennie unnie berkencan dengan Jaewon oppa bahkan sebelum debut, mereka backstreet dari Sajangnim. Ah, kalau Chaeng masih proses pendekatan dengan Chanyeol oppa. Lama memang mereka berdua proses pendekatannya. Aku saja gregetan! Mereka sudah dekat sejak SBS gayo tapi pergerakan Chanyeol oppa sepelan siput. Aku saja heran bagaimana Chaeng bisa sesabar itu.

Kalau aku sih sudah memiliki kekasih yang tampan. Hehe, serius kalau kalian tahu pun pasti akan beranggapan yang sama denganku. Namanya Kim Taehyung dari Bangtan Boys, tahu 'kan? Kami sudah berkencan sejak dua tahun lalu dan lusa adalah perayaan dua tahun kami bersama. Aku bahkan sudah menyiapkan hadiah untuknya.

Aku tersenyum saat melihat rambut emas Taehyung terlihat. Pacarku itu tampak terburu menuju ruang ganti. Aku mengikutinya, berniat untuk mengagetkannya. Tapi sebelum aku mendekat untuk melaksanakan niatku, mataku menangkap sosok wanita cantik berambut hitam tersenyum menyambutnya. Apa yang kulihat membuat jantungku teriris, mereka berciuman.

"Ya! Lakukan lah di tempat lain!" Sehun sunbae menatap mereka sebal, kemudian apa yang keluar dari mulutnya membuatku hancur kembali. "Kau sudah mendapatkan Irene, jadi Lisa boleh untukku bukan? Lagi pula sejak awal kau mendekati Lisa hanya untuk taruhan denganku. Kau bahkan sudah mendapatkan Irene, jadi Lisa buatku oke?"

Taehyung hanya tertawa sambil memeluk Irene sunbae. "Haha, ambil lah."

Aku tak mendengar apa pun lagi karena seseorang menarik tanganku menjauh dari tempat itu. Dia menarikku menuju ruang kosong dan di sana aku langsung meluruh, memeluk kakiku sementara wajahku berada di lutut. Aku menangis, menyadari semua kebodohanku. Kemudian aku merasakan pelukan darinya.

"Jangan menangis," katanya. "Aku tak suka melihatmu menangis."

Tapi tangisku semakin kencang, membuat Jungkook mengeratkan pelukannya padaku. "Kenapa dia sejahat itu padaku?"

Jungkook tak menjawab, hanya mengusap punggungku beberapa kali. "Apa kau mengetahuinya?"

Jungkook menggeleng, "Tidak. Aku bahkan baru mengetahuinya. Aku sama kagetnya denganmu."

Aku mengurai pelukan kami, menghapus air mataku sebelum menatap matanya. "Ak-aku harus kembali, unnieku akan khawatir nanti."

Aku langsung bediri dan keluar dari ruangan itu. Orang yang paling tak ingin kutemui malah berdiri di hadapanku dengan tatapan khawatir. Aku tertawa dalam hati, dia pasti bercanda. Dia pasti hanya berakting. Benar, dia adalah aktor jadi itu semua pasti mudah baginya. Mudah untuk membohongiku. Mudah untuk membuatku jatuh cinta padanya. Dia menahan tanganku namun aku langsung menepisnya dan berjalan menjauhinya.

"Kau kenapa?" Jisoo unnie bertanya tapi aku hanya menggeleng dan menatap ke arah panggung dengan tatapan kosong. Aku tahu jika ketiga unnieku tengah menatapku khawatir namun jika aku menceritakannya sekarang, aku tak akan bisa menahan air mataku.

Aku hanya berharap jika acara ini cepat berakhir.

* * *

if you {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang