cemburu itu tidak menyenangkan,
terlebih jika hanya satu pihakHari ini Blackpink akan tampil di Seoul Music Award dan mereka sudah siap dengan pose terbaik di karpet merah. Flash menyala, menampilkan sisi terbaik diri dengan senyum menawan. Kali ini tiba sesi pertanyaan, tentu saja kamera lebih banyak tertuju pada anggota termuda. Lalisa telah menjadi perbincangan selama dua bulan ini.
"Ah, bagaimana rasanya kembali ke panggung?" tanya Park Jin Seok yang merupakan wartawan malam ini.
Jisoo seperti biasa menjawab dengan senyum yang mengembang. "Ah, kami sangat senang. Apalagi setelah beberapa bulan tampil di negeri orang dan saat ini kami kembali, tentu kami sangat senang."
"Ah, tentu saja. Omong-omong aku rasa banyak orang penasaran tentang anggota termuda Blackpink, Lalisa." Park Jin Seok tersenyum sambil memberi kode agar Jisoo memberikan mic pada Lisa.
Jelas tubuh Lisa merespon dengan tegang. Gadis itu dengan gugup meraih mic yang disodorkan. Jennie hanya bisa menepuk Lisa dari belakang, memberi semangat sementara Rosé menunduk tak menyukai situasi ini. Namun meskipun mereka menghindar, toh para wartawan itu tak akan berhenti.
"Jadi, Lisa-ssi bagaimana hubunganmu dengan Taeyong?"
Mendengar itu Lisa langsung tersenyum, "kami baik."
Jawabannya langsung mendapat seruan dari para pengejar berita juga senyum dari Park Jin Seok. "Ah, jadi kalian benar-benar berkencan?"
YG dan SM memang sudah mengeluarkan pernyataan bahwa kedua berkencan. Tentu saja Lisa tak bisa mengelaknya sekarang. Lagipula dia dan Taeyong pun sudah sepakat. "Kalau aku katakan ya, kalian akan senang dan bahkan jika aku katakan tidak kalian akan tetap menganggapnya sebagai ya."
Park Jin Seok terlihat bersemangat sekali, matanya berbinar menyukai bagaimana Lisa menjawab pertanyaannya. "Wah, kau benar-benar baik dalam memilih kata. Aku benar-benar terkejut, terlebih kau bukan orang Korea asli, member Blackpink memang sesuatu yang lain. Mari beri tepuk tangan pada Blackpink!"
Sebagian besar mendesah kecewa karena kurang puas dengan pertanyaan yang diajukan. Sebagian lain sibuk dengan ponsel untuk mengetik berita yang baru saja ditabur oleh Lisa. Kali ini giliran Bangtan yang masuk.
"Hoho lihat pemuda-pemuda penuh cinta ini," sambut Park Jin Seok. "Terutama seorang yang sedang dimabuk cinta. Bukan begitu V-ssi?"
Taehyung yang mendengar itu langsung tertawa. "Ah, sepertinya cinta yang kalian maksud sudah kandas kemarin lusa. Aku sudah menutup cinta yang lalu itu."
Bukan hanya Park Jin Seok yang kaget, para wartawan pun sama bahkan anggota Bangtan yang lain pun sama kagetnya. Para pencari berita memang senang karena malam ini mendapat dua berita besar dari dua idol yang tengah melejit namanya. Satu berita hancurnya hubungan sementara yang satu tengah menyesap manisnya cinta, atau itu yang mereka pikirkan.
"Oh, bukankah ini terlalu cepat?" Park Jin Seok masih mencoba bertanya disela keterkejutannya.
Taehyung menggeleng pelan. "Tidak juga. Kalau dilihat dari saat kami membuka hubungan ke publik mungkin terlihat cepat, namun kenyataannya tidak."
"Kenapa kalian putus?" pertanyaan itu keluar begitu saja.
Sebelum sempat Taehyung menjawab, Namjoon langsung meraih mic tersebut. "Ah, kenapa jadi membicarakan ini? Bukankah kita harus bergegas jika tak mau terlambat?"
Park Jin Seok cukup peka akan maksud Namjoon. Jadi ia mengangguk kecil kemudian berkata,"Ya aku rasa bukan hanya aku yang kecewa tapi mari bicarakan masalah ini nanti dan fokus pada penampilan mereka! Bangtan Boys everyone!"
Bangtan langsung berjalan menuju bangku paling depan, sejajar dengan EXO. Sementara di belakang mereka ada Blackpink. Mati-matian Lisa menahan diri agar tak terus menatap ke arah Bangtan. Kali ini Blackpink duduk dengan Red Velvet dan kalian bisa bayangkan aura tak menyenangkan keluar dari tempat itu.
Taehyung sendiri terus menatap ke arah Lisa, khawatir jika Irene mungkin saja akan melukai Lisa. Taehyung mungkin bodoh, tapi ia masih mengingat perkataan Jin: jangan pernah menyepelekan seorang wanita yang baru saja patah hati, kita tak tahu apa yang akan dilakukannya.
Lisa baru bisa bernapas lega saat Red Velvet pindah tempat. Lima gadis yang berasal dari SM itu duduk di dekat EXO sementara kini di dekat mereka ada NCT. Melihat Taeyong yang tak mendapat kursi, Lisa langsung mendorong kursi di sampingnya. Lisa memberi kode agar Taeyong mengambil kursi itu dan lelaki itu mengangguk kecil. Diambilnya kursi itu namun masih menyempatkan diri untuk berbicara dengan Lisa.
"Oh, lihat sekarang Lisa sudah berani." Ledeknya namun dengan cepat Lisa mendorong lengan Taeyong sebal.
"Pergilah, kembali ke tempatmu." Usir Lisa. "Ah, sampaikan pada Winwin, malam ini dia makin tampan."
Taeyong langsung mengusak kepala Lisa, sebal karena gadis itu memuji rekan setimnya. Tepukan dari Jennie membuat Lisa menoleh dan sadar bahwa dirinya dan Taeyong berada di layar besar. Para penggemar berteriak heboh, sementara Taeyong hanya bisa memainkan rambutnya, tanda ia gugup dan senyum malunya tak dapat ditutupi.
Sementara Lisa masih menutupi wajahnya, malu. Sungguh! Ia yakin besok, tidak! Bahkan setelah ini orang-orang akan membicarakannya. Padahal itu adalah hal terakhir yang diinginkannya.
Taehyung sendiri tak tahu sudah berapa banyak kata kasar yang diucapkannya. Melihat keakraban itu membuatnya cemburu. Hal yang paling tidak menyenangkan dari cemburu adalah fakta bahwa orang itu tak merasakan hal yang sama. Hanya satu pihak dan itu artinya hanya Taehyung sendiri yang cemburu sementara Lisa masih tersenyum di sana. Mungkin, Lisa memang sudah move darinya. Mungkin Taehyung tak seharusnya mengharapkan Lisa, bagaimana pun gadis itu pantas mendapatkan yang lebih baik darinya.
Jungkook melirik ke arah Taehyung, dia merasa kasihan namun di sisi lain merasa puas karena akhirnya Taehyung merasakan bagaimana rasa cemburu. Entah mengapa memerlukan waktu lebih lama untuk Taehyung sadar akan perasaannya. Mungkin benar, kita baru merasakan apa itu cinta saat cinta itu telah pergi.
***
apa yang kalian suka dari cerita gue? apa yang jadi favorit kalian dari semua cerita gue?
-amel
KAMU SEDANG MEMBACA
if you {1}
Fanfictioni was wrong for choose her, and you was right; im that kind of jerk. * * * ©2017