#18 : Dream Catcher

4.1K 463 48
                                    

Yoongi tersenyum merekah begitu mendapati punggung seorang gadis berambut panjang yang tengah berjalan di tengah kerumunan orang yang sedang menyebrang. Pria itu lantas berlari untuk mengejar sang gadis.

"Baek Arin! Baek Arin!"

Walau sudah diteriaki berkali-kali, tetapi seorang gadis yang memakai pakaian hitam putih dengan rok lutut berwarna toska tersebut tak kunjung menoleh, membuat Yoongi keheranan. Tapi tak apa, ia bisa kembali memanggil dan mengejar gadis itu.

"Baek Ar-"

Yoongi terkejut begitu pita suaranya seolah putus dan ia tidak bisa mengeluarkan suara apa pun. Di tengah kepanikannya, Yoongi menambah kecepatan larinya untuk mengejar sang gadis yang mungkin saja akan benar-benar pergi meninggalkannya.

'Jangan pergi!'

Berkali-kali, Yoongi menyerukan perkataan itu di dalam hati. Setelahnya, Yoongi bernapas lega ketika gadis itu menghentikan langkah, lantas berbalik menatapnya.

Mereka berdua saling bertatapan.

"Min Yoongi," panggilnya halus, tersenyum dengan begitu manisnya.

Yoongi ikut tersenyum, lantas berlari untuk berhambur memeluk gadis yang saat ini terasa amat berarti baginya tersebut.

"Selamatkan aku."

Kedua mata Yoongi membulat begitu suasana berubah suram dan gadis itu mengeluarkan air mata darah dari dalam kedua kelopak matanya yang terpejam erat. Suara isakkan memekakan seolah menjadi alunan melodi mengerikan bagi Yoongi untuk mencapai gadis yang masih terdiam di dekat traffict light tersebut.

SRET!

'Aku tidak akan membiarkanmu bahagia bersama dengan wanita selain aku, Min Yoongi.'

'Aku bisa menyakiti siapapun yang aku mau, Yoon. Tolong ingat bahwa aku delapan belas tahun lebih tua darimu, sayang.'

'Bagaimana kalau aku tidak mau, Min Yoongi? Takkan kubiarkan kau bahagia dan mendapatkan gadis itu. Dia akan menjadi gadisku, berada di pihakku, membencimu.'

"BAEK ARIN!"

Kedua mata Yoongi melotot kaget begitu ia terbangun dari mimpi buruknya. Keringat sudah membanjiri seluruh permukaan wajahnya. Dengan gerakan cepat, ia mengedarkan pandangan. Tidak peduli dengan suasana kamarnya yang sedikitnya dapat membuat ia terkejut, tapi ia merasa bahwa ia harus segera menemukan gadis itu.

"Y-yoongi? Kau sudah bangun?!"

Arin berjalan cepat dengan kedua tangan yang memegang mangkuk berisi air dingin dan handuk. Namun, saking terburu-burunya, ia malah tak sengaja menginjak celana piyamanya sendiri, tersandung, lalu mangkuk yang ia pegang melayang menuju seseorang.

BYUR!

Kedua mata Arin membulat, bersamaan dengan mulutnya yang terbuka lebar.

Yoongi menghela napas. Dengan gigi yang bergemeletuk karena geram, Yoongi mengusap permukaan wajahnya yang basah sembari membuka kedua mata, menatap tajam kepada Baek Arin yang sedang tersenyum tanpa dosa kepadanya.

"Seharusnya aku memukul kepalamu sampai pecah dan tidak usah mengkhawatirkanmu," desis Yoongi, teramat kesal.

Arin bangkit berdiri, lantas berjalan untuk duduk di sisi ranjang, menatap Yoongi dengan cengiran khasnya yang manis, berharap mendapatkan ampunan.

"Maaf, ya, hehe."

Yoongi masih memberikan tatapan tajamnya kepada Arin, membuat gadis itu salah tingkah dan mulai berusaha keras untuk mencari topik yang lebih menyenangkan dari ini.

lol.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang