#20 : Jeon Jung(baby)kook

4.7K 492 58
                                    

Arin dan Yoongi duduk bersebelahan di sofa dengan sepasang mata yang terfokus kepada drama yang sedang tayang. Arin sangat menggemari drama Oh My Ghostess. Menurutnya, drama itu lucu dan menegangkan.

"Tayangan bodoh macam apa ini?! Di dunia ini, mana ada hantu perawan!"

Arin sedikit meringis kesal begitu mendengar komentar Yoongi terhadap drama dengan genre supernatural itu. Menurut Yoongi, cerita ini mengandung terlalu banyak fantasi sehingga membuat penonton berimajinasi.

"Memangnya, menurutmu, semua hantu wanita itu tidak perawan, huh?!" ujar Arin, memasukkan keripik kentangnya ke dalam mulut dan mengunyahnya dengan kasar.

Yoongi mendengus.

"Maksudku, di dunia ini mana ada hantu. Kau ini bodoh sekali!"

Arin melirik kesal kepada Yoongi yang sedang mengerutkan kening.

"Kalau kau tidak suka, ya, jangan lihat. Lebih baik kau berhenti mengomel lalu pergi tidur."

Yoongi menggeleng, kemudian merampas bungkus keripik kentang yang awalnya berada di tangan Arin. Dengan kedua mata yang terfokus kepada tayangan televisi, perlahan Yoongi memasukkan sebuah keripik kentang ke dalam mulut.

"Ini keripik kentang, eh?" ujar Yoongi, menurunkan pandangan kepada bungkus cemilan yang ia genggam.

"Kau makan ini?" lanjut Yoongi, bertanya sembari kembali memasukkan cemilan itu ke dalam mulut.

Arin mengangguk, lantas mengambil sebuah keripik kentang dari dalam bungkus itu, kemudian memakannya tanpa mengalihkan pandangan dari televisi.

"Katanya kau tidak suka kentang. Tapi, kenapa kau makan ini?"

Arin menghela napas, lantas melirik malas kepada Yoongi yang masih mengunyah ria.

"Aku hanya tidak suka kentang yang belum diolah dan terasa lembek saat kugigit. Kalau ini 'kan keripik, jadi tidak lembek."

Arin merebut bungkus keripik yang Yoongi pegang. Ia lantas memakan cemilannya dengan kedua mata yang bahkan tidak bisa berkedip, hanya karena takut ketinggalan adegan penting yang mungkin saja muncul saat ia menutup kedua mata.

Itu pemikiran bodoh.

"Ah! Lihatlah! Hantunya masuk lagi ke dalam tubuh Na Bongsun!"

Yoongi hanya bisa menghela napas jengah mendengarnya. Pria itu lantas mengalihkan pandangan ke sembarang arah, melihat setiap sudut apartemen yang baru ia sadari ternyata luas sekali. Perhatiannya lantas teralihkan kepada sebuah kalender yang terletak di sebelah televisi.

"Itu ... tanda merah apa?" gumam Yoongi, beranjak dari duduknya dan berjalan dibantu dengan kruk.

"Tanggal empat? Kenapa tanggal ini diberi bulatan merah?"

Arin tiba-tiba saja muncul dari balik punggung Yoongi dan mengintip kalender yang sedang sibuk Yoongi perhatikan.

Yoongi mengerutkan kening, sedikit meringis karena ia sungguh tidak ingat kenapa ia membulati tanggal itu dengan spidol merah. Setelah cukup lama berpikir, Yoongi tertegun, tersadar akan sesuatu yang mungkin saja akan membuat semua hal menjadi semakin berantakan.

"Bukannya tanggal empat itu hari ini?" ujar Arin sembari mengecek ponselnya.

"Kalau begitu ... pasti hari ini ...."

Perkataan Yoongi tercekat di tenggorokan. Pria itu bahkan tidak sanggup membayangkan hal yang akan terjadi bila ia mengucapkan kata-kata yang sekarang ini sedang bergelantungan di dalam otaknya.

Ting Nong

Arin menoleh ke arah pintu.

"Aku akan membukanya."

lol.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang