20 Oktober 2016
Agrani University, India.Kini Jodha sudah berada disebuah ruangan yang sama tempat dimana ia melakukan tes untuk yang pertama kalinya kemarin.
Ruangan dengan penerangan yang tetap minim hingga menimbulkan kesan yang berbeda.
Jodha sudah duduk disebuah kursi tepat ditengah tengah ruangan dengan mata tertutup selembar kain hitam,,.. sedangkan Jalal sudah berdiri beberapa langkah didepan Jodha dengan bersidekap.
"Apa kau sudah siap??" tanya Jalal dingin.
"Aku sudah siap,,, tapi tunggu dulu,, bukankah kau bilang kemarin aku harus tes pemikiran lalu kenapa mataku harus ditutupku,, bukankah seharusnya aku dites dengan metode berpikir dalam menentukan sesuatu" protes Jodha dengan nada keberatan membuat Jalal tersenyum miring.
"Tentu saja ini tes pemikiran Jodha,, tapi aku menggunakan metode lain agar lebih mudah 'memahami' dirimu!!"
"Maksudmu??"
"Sudahlah jangan banyak bicara atau kau tidak akan lulus tes ini dan Tn.Atgah tidak akan mengizinkanmu untuk ikut tes kepribadian" ancaman Jalal berhasil membuat Jodha cemberut dan terdiam.
Jalal duduk dikursi yang terletak tepat didepan Jodha.
"Genggam tanganku.."
"Apa?? Kenapa aku harus menggenggam tanganmu??"
"Genggam saja dan jangan lepaskan"
Jodha mendengus kesal,, lalu tangannya terangkat dan mencari cari tangan Jalal, Jalal yang melihat itu langsung menangkap tangan Jodha dan membiarkan Jodha yang menggenggam tangannya.
"Kenapa tanganmu ini dingin sekali setiap kali aku memegang tanganmu??" tanya Jodha kembali penasaran karena untuk kedua kalinya Jodha bersentuhan dengan tangan Jalal, dan rasanya masih tetap sama yaitu, Dingin.
"Huffffsss tanganku memang akan selalu dingin jika aku akan melakukan tes atau sedang membimbing tes .. diamlah dan jangan banyak tanya lagi"
Jodha terdiam tak lagi bersuara padahal dalam hati Jodha masih bertanya tanya kenapa tangan pria tampan ini dingin seakan akan menandakan Jalal 'bukanlah' manusia,, tapi jawaban Jalal cukup masuk akal juga.
"Baiklah kita mulai,,, berkonsentrasilah" arah Jalal, dan tanpa diajarkan lagi Jodha langsung mengatur pernafasannya dan mulai berkonsentrasi.
Jalal juga ikut berkonsentrasi penuh dan memejamkan matanya.
Ruangan yang semulanya hanya temaram kini sudah gelap gulita tak ada setitik cahaya apapun yang terlihat disini.
Jodha tidak menyadarinya karena matanya tertutup,, saat konsentrasinya sudah seimbang tiba tiba saja suhu ruangan yang awalnya normal kini menjadi dingin.
"Kenapa disini dingin sekali??" tanya Jodha heran dan tubuhnya mulai gelisah dan telinganya mulai berdenging pertanda 'sesuatu' akan datang.
"Lahh kemana tangan Jalal??" Jodha kaget bukan main saat merasakan tangannya tidak lagi menggenggam tangan Jalal.
Tak ada jawaban dari Jalal membuat Jodha makin gelisah,,, tanpa diperintah Jodha langsung menarik selembar kain hitam yang menutup matanya dan betapa kagetnya Jodha saat pupil matanya tak bisa menangkap cahaya apapun.
"Kenapa jadi gelap dan dingin seperti ini?? Jalal,,, Jalal,,, dimana kau?? heyyy jangan main main jika kau mau mengetesku,, ini tidak lucu!!!" teriak Jodha sedikit kesal namun tak ada jawaban apapun.
"Aaarrgghhttt" pekik Jodha kaget saat baru saja ia akan berdiri dari kursi tiba tiba saja ada sebuah tangan yang mencekiknya dari belakang membuat Jodha terhempas kekursi kembali dan meronta kesakitan karena cekikan itu semakin kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERI MIMPI ✅
Horror(Warning 18++ sebagian cerita diprivate secara acak, silahkan follow dulu jika mau baca) terungkapnya rahasia dimasa lalu