"Apa yang kau pikirkan ANAKKU??"
Jalal terjengkit kaget karena suara itu, segera Jalal menghentikan langkahnya dan mencari sumber suara yang mengajaknya bicara tadi.
Mata Jalal tertuju pada sosok arwah pria yang berdiri tepat beberapa langkah dibelakangnya,,, Jalal sama sekali tak terlihat kaget malah terkesan biasa biasa saja.
"Ada apa KAU kesini lagi??" tanya Jalal ketus dan hanya menatap sosok arwah pria itu melalui pantulan cermin saja.
"Kenapa kau berbicara seperti itu pada AYAhmu ini Akbar??"
Tiba tiba saja rahang Jalal mengeras geram mendengar ucapan arwah pria itu,, seketika matanya menyalang tajam penuh amarah. Tangannya juga mengepal keras seakan siap menonjok apapun yang ada dihadapannya.
"Jangan panggil aku AKBAR!!! Kau lah AKBAR yang sebenarnya!!! Kau bukan AYAHKU karena Ayahku sudah MATI!!! pergi kau dari sini!!"
"Ckckckckk,, kau tidak akan pernah bisa mengusirku anakku karena aku Ayahmu,, aku kesini juga ingin memperingatimu untuk tidak mendekati siapapun termasuk gadis yang bernama JODHA!!! Karena aku bisa membuatmu 'membunuh' gadis malang ituseperti kau membunuh yang lain" ancam arwah itu membuat Jalal mati matian menahan amarahnya.
"Aku bukan pembunuh AKBAR!! KAU LAH PEMBUNUH YANG SEBENARNYA!! KAU BUKAN AYAHKU AKBAR, KARENA KALAU MEMANG KAU AYAHKU KAU TIDAK AKAN MEMBUATKU JADI PEMBUNUH.... BERANI KAU MENYENTUH JODHA SEDIKIT SAJA MAKA AKU AKAN MELENYAPKANMU SELAMANYA DARI ALAM DUNIA INI" teriak Jalal penuh penekanan dan ancaman balik.
BUGHHHH
TARRRRRR
Dengan keras Jalal meninju cermin yang ada dihadapannya menggunakan tangan kanan hingga pecah bersamaan dengan menghilangnya sosok arwah pria itu.
Sama sekali tak dihiraukannya rasa sakit yang mendera ditangan kanannya dan darah yang mengalir.
"AKU BUKAN AKBAR!!! AKU BUKAN PEMBUNUH!!! JODHA,,, JODHA GADIS_KU TIDAK AKAN AKU BIARKAN SIAPAPUN MENYAKITINYA TERMASUK KAU AKBAR!!" gumam Jalal pelan seraya menatap tangannya yang berdarah dengan tatapan yang sulit diartikan.
########
Sedangkan dirumah Jodha,, gadis itu kini tengah pusing sendiri menghadapi pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh arwah Veera dan Gauri perihal sikapnya semalam yang berubah drastis,,, susah payah Jodha menjelaskan apa yang sebenarnya tidak ia ketahui karena dirinya sendiri tidak sadar atas apa yang telah ia lakukan,
"Ohhh Jo,,, berarti benar dugaanku ada yang 'merasukki' tubuhmu semalam" kata Veera yakin bahwa dugaannya tidak mungkin salah.
"Sepertinya begitu Veera,, karena Jalal tadi juga bilang begitu." sontak saja Veera dan Gauri langsung saling bertatapan setelah mendengar ucapan Jodha.
"Hah!! JALAL?? bagaimana bisa ia tahu kau kerasukkan Jodha??" tanya Gauri seakan tak percaya.
Jodha pun berdiri dari tempat tidur lalu berjalan pelan kearah jendela sembari memori otaknya kembali mengingat kejadian saat dirinya berada diperpus bersama Jalal.
"Entahlah Gauri,, aku sendiri tidak tahu,, saat aku sadar orang pertama aku lihat adalah Jalal,, wajahnya sangat dekat dengan wajahku,, dari tatapannya aku berani bertaruh bahwa ia mencemaskanku" jelas Jodha pelan dan sedikit terbawa suasana sejuk mendekati dingin yang terasa didekat jendela.
"Oh ya,, lalu apa lagi yang terjadi setelah itu??" dasar sih Veera hantu kepo, kerjaannya nanya mulu, kezel dehh *ahayyy abaikan.
"Tidak banyak, ia hanya apa yang terakhir kali yang ku ingat?? Lalu aku menjawab apa yang terakhir aku ingat" jelas Jodha singkat,, entah mengapa hatinya tidak ingin menjelaskan sedetail mungkin tentang pertanyaan Jalal dan jawaban dirinya serta ekspresi Jalal yang terlihat kaget walaupun tak sangat nampak karena Jalal tipe pria yang sangat cepat merubah gestur ekspresi,, tapi tetap saja Jodha yakin bahwa penjelasannya mengenai AKBAR lah yang membuat pria dingin itu kaget., meskipun begitu Jodha tak bisa langsung mengambil keputusan sepihak, biarlah waktu yang kan menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERI MIMPI ✅
Horror(Warning 18++ sebagian cerita diprivate secara acak, silahkan follow dulu jika mau baca) terungkapnya rahasia dimasa lalu