Beberapa detik kemudian Jodha dan Jalal membuka mata bersamaan ,, awalnya mereka terdiam menatap langit langit ruangan ,, lalu tak lama kemudian kepala Jalal dan Jodha sama -sama menoleh kesamping hingga mata mereka bertemu.
"Jalal...."
"Jodha...."
Gumaman mereka berdua pun barengan ,,, Jalal yang lebih dahulu sadar segera mendudukkan tubuhnya dan berdiri lalu tanpa diminta ia segera membantu Jodha berdiri.
"Apa yang sudah terjadi Jalal,, dan dimana kita saat ini??"
Sejenak Jalal terdiam mencoba mengingat apa yang sudah terjadi ,, tak lama kemudian mata Jalal terbelalak kaget saat ia sudah mengingatnya,, dilihatnya tubuh Jodha saat ini yang terlihat baik -baik saja lalu tak lama kemudian Jalal langsung memeluk erat tubuh Jodha tanpa aba - aba,,, Jodha jadi kebingungan dan mencoba memberonta namun tak berhasil karna Jalal makin mempererat pelukannya.
"Syukurlah Jodha kau tidak apa - apa ,, apa kau masih merasakan sakit ditubuhmu Jodha??,, katakan padaku dan kita akan segera kerumah sakit" sejenak Jalal melepaskan pelukannya dan memegang kedua pundak Jodha lalu,, Jodha hanya tersenyum geli bercampur heran kenapa Jalal seperti.
"Aku tidak apa - apa Jalal,, memangnya apa yang suda terjadi?? Kenapa kita bisa ada disini??" tanya Jodha balik karena ia masih belum mengingat apa -apa bukan berarti AMNESIA yah.
"Benarkah kau tidak ingat apa - apa ?? Coba kau ingat apa yang terakhir kali kau ingat?? Tadi kau keluar rumah tanpa sepengetahuanku dan kau kesini"
Sejenak Jodha mengkerutkan dahi mencoba mengingat apa terakhir kali yang ia ingat.. Tak lama kemudian Jodha membelalakkan mata nya saat bayangan demi bayangan ingatannya mulai kembali,, dimulai saat ia mengendap ngendap meninggalkan Jalal yang sedang tidur lalu pergi kekampus sendiri,, dan mengambil map milik tn. Atgah tanpa sepengetahuannya tn. Atgah juga ada disana saat itu dan ia ketahuan,, lalu bersembunyi diperpustakan dan melihat 'isi' amplop coklat yang ternyata adalah FAKTA tentang dirinya dan berakhir ada Akbar dihadapannya setelah itu ia tidak ingat apa - apa ,, tanpa disadarinya mengingat itu kembali air mata Jodha kembali mengalir,, betapa ia sangat shock mengetahui tn. Atgah adalah AYAHnya ,, dan ia tidak tahu bahwa Bayi Tina itu bukanlah dirinya yang ia pikirkan pasti Akbar sudah membalaskan dendamnya lalu kemana arwah itu??.
Melihat Jodha menangis dalam diam Jalal jadi panik,,, segera Jalal menepuk pelan pipi Jodha membuyarkan lamunan gadis itu. "Jodha,, kau tidak baik - baik saja?? Kenapa kau menangis??" tanya Jalal pelan seraya menangkup kedua pipi Jodha dan mengusapnya mencoba mengenyahkan air mata yang terus mengalir,,.. Jodha menatap Jalal sedih karena ia tidak tahu apakah Jalal tahu tentang KEBENARAN ini,, dan ia tidak berani menebak bagaimana reaksi Jalal jika pria itu mengetahui penyebab hancurnya kehidupan Ayah Jalal karena ulah kedua orang tuanya.
"Jalal,,,, apa kau akan membenciku jika kau tahu siapa aku sebenarnya??" tanya Jodha pelan dan tidak berani menatap mata Jalal lebih lama.
"Apa maksudmu Jodha?? Aku tidak mengerti, kenapa aku harus membencimu??" tanya Jalal bingung.
"A..aku A..ANAK PEMBUNUH AYAHMU!!"
JEDUAAAARRRRRR
seketika Jalal melotot kaget karena ucapan Jodha,, biar bagaimanapun Akbar tetaplah AYAHNYA, AYAH KANDUNGNYA yang tak pernah mau ia akui karena kejahatan Akbar itu sendiri,, selama yang ia tahu Ayahnya memang Mati dibunuh tapi ia tidak tahu siapa pembunuh Ayahnya itu,, terlebih ucapan Jodha benar benar membuat Jalal kaget,,, Jodha pun menjelaskan semuanya kepada Jalal apa yang sudah ia ketahui,,
Dada Jodha terasa begitu sesak selama ia menceritakan semua nya dan kini rasa sesak itu juga dirasakan oleh Jalal,,.. Setelah selesai menjelaskan semua nya Jodha kembali menangis terisak dan Jalal malah terdiam merenungi semua ini... Otaknya benar benar tumpul dan macet untuk mencerna semua nya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERI MIMPI ✅
Terror(Warning 18++ sebagian cerita diprivate secara acak, silahkan follow dulu jika mau baca) terungkapnya rahasia dimasa lalu