Baru satu hari Jodha menjadi Mahasiswi di universitas Agrani, tapi Jodha sudah mendapatkan kesan yang berbeda dari biasanya,,.. pertama hampir semua orang dikelas barunya terlihat aneh dan sedikit menakutkan, dan tadi banyak sekali Mahasiswa Mahasiswi yang berasal dari fakultas2 lain menatapnya dengan tatapan tidak bisa diterjemahkan oleh Author,,, tapi Jodha selalu mensugestis pikirannya bahwa orang itu hanya heran melihat dirinya baru menginjakkan kaki dikampus ini.
Hingga menjelang sore hari kelas psikologi baru saja dimulai karena Dosennya baru tiba,, satu persatu Mahasiswa Mahasiswi dites psikisnya.
Tiba giliran Jodha yang mendapat giliran terakhir karena ia baru disini.Seperti yang lain Jodha kini sudah duduk disebuah kursi yang ada diruangan yang minim cahaya,, didepannya sudah ada seorang pria sekitar 50 tahunan dengan pakaian serba hitam... Jodha sama sekali tak takut dengan keadaan saat ini karena ia sudah terbiasa dites seperti ini saat masih diMughal University.
"Kau Mahasiswi baru disini??" tanya pria itu sembari memperhatikan ekspresi wajah Jodha.
"Iya Pak, saya baru disini" jawab Jodha tenang.
"Siapa namamu??"
"Jodha Kristina"
"Apa Agamamu??"
"Kristen Khatolik"
"Dari mana kau berasal??"
"Saya berasal dari Mumbai, sebelumnya saya kuliah di Mughal University"
"kenapa kau pindah kekampus ini??"
"Karena orang tua saya pindah kekota ini, jadi terpaksa saya harus pindah kekampus ini"
"BOHONG!!! katakan yang sejujurnya alasanmu pindah kekampus ini??"
DEG!!
Jodha yang tadinya tenang kini mulai gelisah sendiri karena pria didepannya ini tahu bahwa ia 'berbohong' mengenai alasan kepindahannya kekampus ini,,, mengelak juga percuma karena Jodha tahu persis pria didepannya ini bukan orang sembarangan.
Jodha tertunduk diam, dirinya tak mampu mengatakan 'alasan' yang sebenarnya mengapa ia pindah kekampus ini,, ingin rasanya Jodha mengatakan yang sebenarnya tapi entah mengapa seperti ada yang menahan logikanya untuk mengatakan semua tentang MIMPI nya.
Melihat Jodha yant tertunduk diam,, pria itu hanya tersenyum samar,, sepertinya pria itu tahu apa yang Jodha sembunyikan,, hanya ia saja ia ingin mengetes Jodha lebih jauh lagi.
"Oke lupakan saja pertanyaanku tadi,, sekarang aku akan mengetesmu secara fisik,, apa kau siap??"
Jodha pun mengehembuskan nafas lega karena pria didepannya ini tidak menuntut jawaban darinya,,, Jodha mengangguk mantap.
"didepanmu saat ini ada kertas dan pensil putih,, aku ingin kau berkonsentrasi,, fokuskan fikiranmu terhadap satu titik"
Jodha sempat tersentak aneh saat melihat sudah ada sebuah meja yang diatasnya sudah ada selembar kertas putih dan sebuah pensil putih ada dihadapannya,, Jodha jadi heran sendiri karena sedari tadi tidak ada apa apa didepannya kecuali pria itu.
Tapi Jodha tak ambil pusing,, segera ia memejamkan mata dan mulai mengatur nafasnya pertanda ia akan mulai mengonsentrasikan pikirannya.
"Tarik nafasmu dalam dalam lalu hembuskan perlahan" Jodha mengikuti intruksi pria itu. "Bayangkan dua wajah orang yang saat ini ada dipikiranmu,, fokuslah"
Jodha benar benar terlihat tenang tak tersentuh ataupun terganggu,, tapi indera pendengarnya masih bisa menangkap suara instruksi pria dihadapannya.
Imajinasi pemikirannya mulai bermain,,, wajah wajah orang yang pernah ia lihat dan ia kenal sudah memenuhi imajinasinya silih berganti ,,... Jodha terus mencoba memfokuskan untuk mengimajinasikan wajah dua orang saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERI MIMPI ✅
Horror(Warning 18++ sebagian cerita diprivate secara acak, silahkan follow dulu jika mau baca) terungkapnya rahasia dimasa lalu