part 14

2K 104 6
                                    

1 minggu kemudian.

Jodha kini berdiri didepan rumah cukup besar bercat coklat dan bergaya kuno, seperti gaya rumah jaman dulu ,, dengan memegang sebuah kertas putih ditangannya seraya mata nya menyamakan nama tempat yg tertera dikertas itu dengan nama besar yg terpajang didepan pintu rumah ini.

"Selamat datang Jodha,, masuk lah" sapa Zeenat yang baru saja membuka pintu sebelum Jodha menekan bel rumahnya,

Jodha hanya tersenyum,, segera gadis itu masuk kedalam rumah Zeenat , mulutnya berdecak kagum melihat keindahan didalam rumah yang begitu rapi dan cantik dengan banyak pajangan pajangan dari barang barang antik.

"Duduklah Jodha,, kita akan memulainya,,,"

"Ma,,maksudmu Bibi??"

"Kau ingin tahu kan semua tentang masa lalu Akbar , dan kau sendiri yang akan MENYAKSIKAN SENDIRI MASA LALU AKBAR DENGAN MATAMU SENDIRI,,,,"

"HAH,,,!!!"

----------

Tak bisa yang banyak Jodha lakukan selain duduk manis dan diam disebuah kursi kayu berhadapan dengan Zeenat yang kini juga sedang duduk hanya terhalang oleh sebuah meja bulat terbuat dari kaca dan ditengah tengahnya terdapat sebuah lilin putih berukuran tebal sedang yang sudah menyala,,,.. Hanya lilin itu saja yang menjadi peneran diruangan ini karena Zeenat sudah menutup semua cela menghalau cahaya matahari untuk masuk kedalam rumah serta lampu lampu yang sudah dipadamkan.

"Apa yang harus aku lakukan Bibi??" tanya Jodha pelan.

Zeenat tidak menjawab,, wanita berumur itu malah memejamkan mata seraya mulutnya berkomat kamit merapalkam sebuah doa dan mantra,,... Tak lama kemudian mata Zeenat terbuka dan langsung tertuju pada Jodha.

"Yang perlu kau lakukan hanya melihat tanpa melakukan tindakan apapun yang bisa membahayakan dirimu sendiri saat kau berada didimensi lain nanti,,,,"

Dahi Jodha mengkerut karena ia tak mengerti maksud ucapan Zeenat. Lalu bertanya "Maksudmu Bibi? Aku harus diam bagaimana?"

"Kau akan mengerti saat kau sudah berada didimensi lain,,... Sekarang sandarkan punggungmu dan coba lah mengatur nafas untuk berkonsentrasi" suruh Zeenat, dan langsung dilaksanakan oleh Jodha.

Perlahan Jodha mengatur duduknya agar terasa nyaman lalu menyandarkan punggungnya disandaran kursi,, mata nya terpejam dan hidung serta mulutnya mulai mengatur nafas pertanda ia mulai berkonsentrasi.

"Ingatlah Jodha, kau hanya boleh bersuara kecil saja Jodha ,,, dan saat aku memanggilmu segeralah kembali kau mengerti" Jodha mengangguk pelan pertanda ia mengerti.

Zeenat berdiri lalu berjalan kebelakang kursi Jodha, lalu menutup mata Jodha yang sudah terpejam dari belakang menggunakan kedua telapak tangannya,,

"Buka matamu Jodha....."

SSSSSRRRRRRRSSSSSHHHHHH

Jodha tersentak pelan saat ia membuka mata nya,,, kepalanya menoleh kekanan kekiri melihat sekelilingnya,, dimana ia sekarang?? Dan tempat apa ini?? Kenapa banyak sekal orang orang berpakaian putih semua sedang berbaris melingkar lebar, mengelilingi sesuatu yang ada ditengah tengah.

Keadaan sedang hujan deras ,, semua orang basah kuyup kecuali dirinya yang sama sekali tak tersentuh oleh air hujan itu,,, perlahan Jodha berjalan melewati orang orang yang masih berdiri diam itu, setiba dibarisan paling depan mata Jodha terbuka sedikit lebar saat ia melihat bahwa ditengah tengah barisan melingkar ini sedang dilaksanakan pembakaran jenazah adat Hindu,, (maaf yah kalo misalnya prosesnya salah,, tolong dimaklumi).

Terlihat dari arah berlawanan seorang pria muda berpakaian putih panjang berjalan mendekati ketengah dengan membawa sebuah kayu sedang yang diujungnya sudah ada api yang menyala,,, Jodha tak bisa melihat dengan jelas wajah pria itu karena jarak yang cukup jauh ,, akhirnya Jodha memilih berjalan mendekati tumpukan kayu tinggi itu ,,, saat sudah berada cukup dekat Jodha seketika membelalakan matanya melihat wajah pria itu,, pria yang sangat ia kenali didunia nyata.

MISTERI MIMPI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang