Chapter 3 : Go To Cinema Part 1

5.8K 467 13
                                    


-Flora's POV-

Pagi-pagi lagi aku harus kuliah. Perasaan kemarin saat libuan aku ingin sekali kuliah, tapi mengapa jadi terbalik seperti ini? Hmm faktor kewajiban.

Hari ini mom tidak mengantar ku lagi karena mom sudah berangkat duluan.

Mom memberikan aku pesan depan pintu agar aku berangkat bersama niall. Pasti akan naik motor lagi, dan dia akan ugal-ugalan mengendarai nya, sampai akhirnya menabrak pohon, aku jatuh kearah aspal, dan kemudian masuk rumah sakit, sedangkan niall tidak apa.

Hello kau terlalu berfikir jauh sampai situ flo.

Rumah ku sepi, tidak ada tanda-tanda kehidupan niall tinggal disini. Aku langsung mengirim pesan henna agar mau menjemput ku. Saat aku membuka pintu rumah ku.

Aku melihat niall sudah siap dengan motor'nya, dia langsung memberikan aku helm'nya.

"aku sudah mengirim text henna untuk menjemput ku, tadi kau tidak usah mengantarku" kata aku ketus sambil melihat kanan kiri jalan.

Tiba-tiba iPhone ku bergetar. Pasti text masuk dari henna.

From : Henna Kindle

Kau kenapa tidak memberi tahu ku dari semalam, aku udah sampai di kampus sejak tadi. Aku dan yang lain sedang menunggu mu di kantin.

Aku berdecak kesal, karena apa Dewi Fortuna tidak ada di pihak ku sama sekali sejak niall tinggal disni.

Aku hanya melihat niall masih memberikan helm nya kepada ku, aku langsung merebut helm dan memakai'nya.

"ingat jangan ngebut! Atau kau akan dapat balasan'nya" ancam ku.

Dan ternyata niall tidak takut sama sekali dengan ancaman ku.

Suck you boy.

Dia malah menambah kecepatan'nya, aku langsung panik dan gemetaran aku takut jika terjadi hal yang buruk, aku memejamkan mata ku saja.

***

"hey kau bodoh atau apa sih?! Apa kau tidak mendengarkan ancama ku?! Hah! Kau aku kecelakaan gimana?!" teriak ku geram saat sampai di depan kampus ku.

Masa bodo semua orang memperhatikan ku yang sedang marah-marah sekarang. Aku rasanya ingin melemparkan semua amarah ku padanya.

Ini baru pagi hari niall sudah membuat mood ku hancur parah.

Niall hanya tertawa kecil.

"hey little girl, aku hanya mengetes mu. Aku tau kau takut. Aku tidak takut dengan ancaman mu, karena kamu adalah adik ku okay" saat itu juga aku ingin menampar niall, tapi aku tidak mau di cap sebagai 'Ratu Amarah' itu menggelikan.

Saat itu juga niall mulai mengendarai motornya dan pergi.

Kata-kata terakhir nya "bye little girl love you sister..."

Saat aku ingin menampar wajah nya, dia sudah menjauh. Ugh benar-benar hari yang menyebalkan.

Awas saja kau niall. Tunggu pembalasan ku. Aku akan membuat kau merasakan apa yang kurasakan dan pergi angkat kaki dari rumah ku.

Di balik wajah niall yang... kubilang... eh bukan... henna yang bilang... cukup tampan... cih!

***

Aku sudah berada di kelas ku sekarang, aku sedang mengambar design baju ku seperti biasa, dari pada aku harus bermain gadget ku itu sangat tidak efisien dan membosankan.

My Lovely Brother [n.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang