Chapter 25 : Extra Chapter (1)

3K 328 33
                                    

Sekitar satu bulan lagi aku akan menikah dengan Niall. Luar biasa? Tentu saja! dalam waktu se-singkat itu Niall bilang dia bisa mempersiapkan segala sesuatu nya. Aku tidak menyangka yang ternyata Niall adalah dari keluarga yang sangat berada.

Sekitar seminggu yang lalu, aku di pertemukan dengan keluarga inti Niall. Aku bertemu dengan kakak nya, Greg, dan kedua orang tua Niall. walalupun Mom dan Dad-nya telah bercerai.

Sekarang aku tengah fitting baju pernikahan dengan Niall. Mom ku me-rekomendasi kan butik teman nya. Aku cukup bingung dengan semua gaun yang di perlihatkan oleh karyawan butik ini, semua gaun nya bagus! tapi Niall bilang aku hanya perlu memilih 2 gaun saja.

"Kau sudah menemukan gaun yang cocok dan bagus?" Tanya Niall menutup majalah yang sedang di baca tadi.

"Aku bingung Ni. Semua nya terlihat bagus. Tidak bisa kah kau membantu ku mencari gaun yang menurut mu cocok untuk ku, aku kan juga ingin tau pendapat mu."

Niall terlihat berfikir sebentar sambil mengelus-ngelus ujung dagu nya. Aku melihat nya bosan yang tengah-tengah berfikir tinggal bilang iya atau tidak saja harus berikir selama itu.

"Nanti jika ku pilihkan kau tidak suka dengan selera ku." Kata Niall membuka suara.

"Cepat pilihkan Gaun yang menurut mu sangat cocok untuk ku dan jangan aneh-aneh!" Tambah ku. Niall segera melaksanakan perintah dari ku dan mulai mencari-cari.

"Akhirnya aku bisa bersantai!" Gumam ku sambil merebahkan badan ju ke sofa.

Baru saja aku ingin tutup mata Niall sudah ada di depan matu ku sekarang. Cepat sekali dia? dia membawa 5 buah gaun dari yang warna nya sama-sama putih.

"Tunggu apa lagi? Ayo coba!" Ucap nya bersemangat.

"Duh iya iya kau bawel sekali sih Niall. Lagian kau cepat sekali memilihkan nya!" Omel ku sambil menerima 5 buah gaun yang Niall berikan pada ku.

Aku mulai masuk ke ruang ganti dan mulai mengamati satu persatu gaun yang akan ku coba.

BINGUNG!

Karena semua model nya punggung terbuka dan belahan dada yang pendek?! Maksud Niall apa memberikan ku model gaun yang seperti ini!

Ku pakai satu gaun yang menurut ku dari kelima nya pantas dan mulai melihat pantulan diri ku yang memakai gaun nya dari cermin.

Not bad. Hanya saja tetap saja punggung ku terekspose dan dada ku terlihat sangat menonjol. Harusnya kan gaun pengantin terkesan anggun dan enak di pandang.

Aku memutar-mutar badan ku dan melihat dari keseluruhan gaun yang aku pakai.

"SAYANG KAU LAMA SEKALI MENGGANTI GAUN NYA? KAU BELUM PINGSAN KAN SAYANG?" Teriak Niall dari luar fitting room.

"IYA SEBENTAR LAGI NIALL!" Balas ku teriak juga.

"BERAPA LAMA LAGI AKU HARUS MENUNGGU MU?" Niall teriak lagi. Bisa tidak sih dia diam?!

"TUNGGU SAJA! DAN JANGAN TERIAK LAGI!" Balas ku mengeluarkan seluruh teriakan ku.

Hening.

Okay seperti nya dia juga tidak ingin berteriak lagi. Baguslah kalau seperti itu jadi telinga ku akan baik-baik saja.

Baru saja aku ingin melepas gaun ini dan menarik slereting gaun nya sudah ada tangan yang melingkari di perut ku. Dari parfum yang aku cium tentu aku sangat mengenal bau siapa ini.

"Niall ih lepaskan. Aku mau melepas gaun ini, dan kau cepat keluar!" Kata ku tegas. tapi tetap saja Niall makin mempererat pelukan nya, aku merasakan kegelian pada daerah leher ku karena rambut Niall.

"Aku ingin melihat mu berganti pakaian memang nya tidak boleh?" Niall tertawa renyah, aku langsung memutar wajah ku ke samping kanan untuk melihat wajah jelas Niall dari dekat.

"Ih kau suka sekali menggoda ku Niall! Sudah sana cepat keluar, dan aku tidak ingin memakai gaun pengantin yang tadi kau berikan pada ku." Dengus ku kesal.

"Siapa yang bilang kalau gaun yang pakai ini untuk pernikahan kita?"

"Lalu kalau tidak untuk pernikahan untuk apa dong?"

"Aku ingin kau memakai nya saat malam pertama kita." Niall langsung menyeringai ke arah ku dan aku langsung mencubit pipi nya gemas tanpa ampun!

"Duh sakit Flo. Kan memang benar aku memilihkan gaun itu untuk kau pakai saat malam pertama kita hahaha."

***

"Kau milik ku sekarang."

"Ya aku milik mu."

Niall langsung mencium lembut bibir ku lama di seluruh tamu undangan yang datang di hari pernikahan ku hari ini. Akhirnya kami berdua resmi menjadi sepasang suami istri, aku bisa memulai kehidupan baru ku bersama nya untuk selama nya.

Setelah pesta pernikahan ku dengan Niall yang di lakukan selama 9 jam tanpa henti, akhirnya aku bisa bebas sekarang karena aku sudah merasakan pegal di seluruh tubuh ku, dengan mulai menjabat tangan dan ucapan selamat dari kerabat, teman-teman, dan tamu undangan yang lain nya.

"Aduh selamat ya Flo. Akhirnya menikah juga! ternyata jodoh itu terus berada di dekat kita ya kyaaaaa!" Kata Henna bersemangat.

"ADUH FLO KENAPA MENDAHULUI AKU MENIKAH SIH?!" Kata Rossie gemas sambil mencubiti pipi ku, "Tuh sayang ayo kita cepet nyusul Flora buat nikah!" Ucap Rossie sambil menarik-narik jas yang di pakai pacar nya itu.

"Akhirnya kamu bisa mencintai Niall seutuh nya ya." Ucapan dari Lona membuat ku terharu. Aku memang mencintai Niall!

"Selamat menempuh hidup baru Flo. Gak nyangka kalau kita ber-empat bakalan di duluin kamu Flo. Zayn sama Perrie aja baru nyiapin buat pernikahan mereka. Doakan kita ber-empat nyusul ya!" Aku hanya tersenyum menanggapi celoteh ke-empat sahabat ku itu.

Bukan nya mau sombong atau apa. Ini kan hari pernikahan ku jadi harus tetap senyum dong!

Aku masih betah lama-lama berendam di kamar mandi, untung semua bulu-bulu yang ada di tubuh ku sudah di wax sebelum hari pernikahan jadinya kan aku saat mandi tidak terlalu ribet.

"FLORA KAMU MASIH LAMA DI DALAM?" Teriak Niall. Kenapa dia hobi nya teriak-teriak terus sih?

"MASIH LAMA NIALL!"

"HARUS BERAPA LAMA LAGI AKU MENUNGGU MU???"

"1 ABAD LAGI YA!" Balas ku disertai cekikikan ku.

"AKU SEDANG TIDAK BERCANDA SAYANG!" Panggilan dari Niall membuat pipi ku merona.

Dengan cepat dan aku tidak mau membuat Niall menunggu lama, aku keluar dari bathtub dan mulai mengeringkan badan ku degan handuk, mulai menyikat gigi ku hingga bersih dan tidak lupa berkumur-kumur dengan mouthwash. Namanya juga malam pertama!

Aku keluar hanya dengan menggunakan handuk puith yang melilit tubuh ku. Aku membuka pintu kamar mandi perlahan dan melihat Niall yang masih memakai pakaian lengkap yang di pakai tadi. Dia tidak mengganti baju nya dari tadi?

"Di situ kau rupanya!"

"Memang nya kenapa?" Tanya ku bingung.

Tanpa menjawab pertanyaan ku Niall langsung menggendong ku ala bridal dan menempati ku di atas ranjang, dia langsung menyeringai buas tanpa memalingkan pengelihatan nya dari ku, lalu mulai melepas handuk yang melilit tubuh ku.

"Terlalu lama untuk memakai baju pengantin lagi. Lebih baik seperti ini."

*

*

*

Niall agresif?--" jgn salahin chaca HAHAHA. okay ini extra chapter nya bby :3 chaca ngerjain nya di sekolah pas lagi classmeet HAHAHA. jangan jadi silent readers jgn lupa vomments nya<3

baca juga ya fanfiction chaca yg baru judul nya "Naughty Perfection" dan cerita roman chaca "Heart To Heart"

salam hanget, chaca mwah xx

My Lovely Brother [n.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang