Chapter 17 : Good Brother #2

3.4K 360 21
                                    

sebelum nya maaf late update karena modem ku pulsa nya abis. terus juga di pindahin data Ms. Word dr leppy ke andro eh malah capek di enter, jadi nunggu modem on deh hehe<3

besok aku post lagi<3

***

Aku terbangun di pagi sekali hari ini sehabis kemarin melewatkan malam yang panjang, aku terbangun karena ada suara berisik yang menggangu ku sehingga tidur nyenyak ku terganggu, aku baru tidur selama enam jam? Kemarin sangat melelah kan.

Aku bangun dan berdiri, terasa aku tidak seimbang aku tidak bisa melihat dengan benar karena mata ku terasa terang dan tidak bisa melihat apapun, sehingga aku harus menahan tangan ku di tembok.

Sial. Aku darah rendah.

Aku seperti nya harus mengecek ke dokter lagi, sebelum darah ku tambah rendah dan aku akan pingsan seperti dulu.

Aku memperhatikan diri ku di kaca. Sangat kacau. Rambut ku sudah seperti singa karena berantakan. Tapi setidaknya tadi malam aku sudah menghapus make-up ku, aku hanya perlu mencari karet rambut ku dan melihat siapa yang membuat kegaduhan di pagi ini.

Aku mengingat kejadian tadi malam, maksud ku dini hari. Niall mencium ku.

Aku harus melupakan kejadian semalam.

Aku turun dengan cepat dan suara berisik makin terdengar, dan juga suara tertawa yang seperti nya aku kenal.

"MORNING FLORA!" Teriak Harry saat dia melihat ku, dan yang aku dapat dari ekspresi Zayn adalah kaget yang sangat sangat. Dan sama seperti yang aku lihat Niall menegang di tempat, semua nya diam saat aku datang.

"um... hai." Aku menyapa mereka agak canggung. Sial aku harus melihat Zayn di depan mata ku, dan aku tidak bisa melupakan kejadian semalam saat Niall mencium ku.

"Maafkan Louis, pasti kau terbangun karena suara tertawa nya." Liam meminta maaf pada ku, dan aku hanya tersenyum simpul, "Tidak masalah, lagi pula ini sudah pagi."

"Aku ke dapur dulu." Aku berjalan cepat untuk menghindari mereka semua. Aku tidak mendengar suara berisik lagi, ini membuat suasana canggung atas kehadiran ku.

"Flora..." Aku mengenal suara itu, aku langsung menoleh ke arah nya dan melihat Niall yang menghampiri ku.

"Ya kenapa?" Tanya ku agak kaku. Bagaimana tidak dia ada di hadapan ku sekarang!

"Maafkan untuk yang tadi malam." Niall berbicara dengan suara yang menyesal, aku tau apa yang dia maksud. Memang nya apa lagi yang akan dia bicarakan bersama ku kecuali yang tadi malam?

"Ah! Tidak apa-apa," Aku memegang di bahu kiri nya, "Sudah tidak usah di pikirkan," Padahal aku terus memikirkan nya setiap aku melihat Niall atau mendengar nama nya saja aku sudah cukup merasa canggung, "Kalau boleh tau mom ada dimana? Apa dia masih tidur?" Tanya ku pada Niall untuk mencairkan suasana yang canggung.

"Dia sudah berangkat pagi-pagi sekali sebelum kau bangun." Kata nya menyeret kursi dan dia langsung duduk sambil memperhatikan ku kesana kemari mengelilingi dapur.

Nyata nya aku sangat haus dan kelaparan, aku membuka kulkas dan menemukan yogurt kesukaan ku. Aku langsung membuat roti panggang dua piring, setelah jadi aku memberikan nya ke Niall. Mata nya langsung berbinar-binar ke arah ku.

"Terima kasih." Gumam nya langsung menggigit roti yang tadi aku berikan pada nya. Sedangkan aku membuka tutup botol yogurt ku dan meminum nya.

Aku menenggelamkan wajah ku dengan tangan ku di meja makan, berfikir untuk sejenak. Aku tidak mau mata ku jelalatan memperhatikan dia yang sedang makan di hadapan ku. Lebih baik dengan posisi yang seperti ini.

My Lovely Brother [n.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang